13•Darren

706 43 3
                                    


      Dua orang ini tak henti - hentinya berdecak kesal menunggu seseorang yang tak kunjung datang padahal bel sebentar lagi berbunyi, mereka Raga dan Alan.


     Sedari tadi mereka berdua menunggu Darren di gerbang depan sekolah sambil menahan amarah  bahkan pagi ini cuacanya jauh dari kata panas malahan agak mendung, tapi entah mengapa mereka berdua seperti terdampar di padang pasir. Karena emosi mereka yang meluap - luap.


" Darren kemana sih " Ucap Alan sambil celingak - celinguk melihat jalanan.

" Apa dia gak masuk sekolah? " Tanya Raga curiga.

" Wah kebangetan nih si Darren, mana tadi Bu Sarah dah nagih - nagih lagi, kayak emak - emak komplek nagih arisan" Omel Alan.

 
      Pak satpam yang sedari tadi memperhatikan mereka akhirnya menghampiri Raga dan Alan karena gerbang sebentar lagi akan di tutup.


" Kalian ngapain disini bukannya masuk kelas malah diem disini atau mau bantuin Mamang jagain gerbang? "

"Ini Mang kita lagi nungguin si Darren" Timpal Raga.

" Yaudah Mamang kasih waktu 5 menit, kalo lewat terpaksa Mamang tutup"

" Tutup apanya Mang? " Canda Alan.

" Sekolahnya"

" Wey hebat juga ya Mamang bisa nutup sekolahan" Ucap Alan sambil bertepuk tangan.

"Yaa gak bisa lah mana berani, maksud Mamang gerbangnya "

" Duh Ga gimana kalo Darren bener - bener gak sekolah, terus nasib kita gimana? Nasib istri sama anak - anak kita gimana? " Celoteh Alan sambil melihat jam yang melingkar di tangannya.

" Apaan sih lo lebay amat, doain aja semoga Darren cepet dateng " Ucap Raga sambil mengusap wajah Alan agar cepat sadar.

" Al fatihah " Timpal Alan sambil mengangkat kedua tangannya seperti berdoa.


       5 menit pun sudah berlalu dan Darren pun belum datang juga terpaksa mau tak mau satpam pun menutup gerbang sekolah.


" Waktu kalian habis angkat kaki kalian dari sini! " Ucap pak satpam sinis seperti juri acara memasak di tv.

" Yaelah Mang galak banget sih kaya Chef Juna" Celetuk Alan.

" Jangan becanda lagi, awas - awas jangan ngalangin mamang gerbangnya mau di tutup nih "


      Alan dan Raga mencoba untuk menahan satpam yang akan menutup gerbangnya dengan Alan yang memegang kaki satpam dan Raga yang mencoba menahan gerbang sebisa mungkin.


      Tak lama kemudian motor ninja warna hitam datang dengan kecepatan tinggi sehingga pada saat motor di rem mengeluarkan banyak asap dari knalpotnya. Hal tersebut menghentikan aktifitas Alan, Raga dan pak satpam yang sedang membuat keributan sampai terdiam kagum. Apalagi pada saat sang pengemudi membuka helm hitamnya dan mengacak - acak rambutnya yang kusut menambah ke kerenan nya.


" Lagi pada ngapain nih " Ucap Darren seraya mengacak - ngacak rambutnya.

" Weiss Darren gue kira lo Iko uwais yang lagi mampir syuting di sekolah kita" Gurau Alan.


" Akhirnya lo dateng juga hampir aja nih gerbang di tutup, untung ada kita yang setia sama lo " Lanjut Alan.

" Eh eh eh malah curhat disini udah sana cepet masuk, untuk hari ini Mamang maklumin tapi lain kali kalo kesiangan jangan harap Mamang bukain gerbang lagi" Ucap Pak satpam sambil membukakan gerbang lebar lebar agar Darren dan motornya masuk.

DARRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang