CHAPTER 8

44K 974 4
                                    

Author pov

Syasya dan William pun sampai di sebuah restoran ternama di Jakarta milik Liam. Sedari tadi Syasya hanya tertidur. Liam hanya memandangi tanpa ada niatan untuk membangunkannya. Menurut liam, syasya sangat cantik dan manis ketika tertidur. Akhirnya liam pun mulai membangunkan syasya dengan menggerakan tubuh syasya.

"sya bangun" ucap liam sambil menggerakan badan syasya. Syasya pun menggeliat dan mengucek matanya.

"manis" gumam liam, yang langsung dilirik oleh syasya.

"udah sampai ya. Tadi kamu ngomong apa?" tanya syasya bingung.

"ngomong apa? Gaada. Eh btw kamu sekarang mau bilang aku kamu nih" syasya pun yang menyadari hal itu menutup mulutnya dan merutuki dirinya.

"biar lebih sopan" singkat syasya kemudian keluar dari mobil liam. Liam hanya cekikikan dan langsung menyusul syasya yang keluar dari mobilnya.

"hey tunggu." ucap liam sambil mensejajarkan jalannya dengan syasya. Dan langsung saja melingkar kan tangannya pada pinggang syasya ,namun syasya acuh.

"jangan terlalu cepat jalannya, nanti kamu terjatuh" bisik liam pada telinga syasya. Syasya hanya mendengus kesal dan langsung duduk di dekat jendela diikuti oleh liam.

Liam yang melihat itu hanya cekikikan. Liam jadi teringat, dulu restoran ini adalah tempat favorit mereka berdua. Lamunan liam pun buyar ketika syasya memanggilnya.

"wil? Woii ngelamunin apa sih? " tanya syasya sambil menggerakan telapak tangannya pada wajah liam.

"e-ehh enggak. Kamu mau makan apa? " tanya liam mengalihkan pembicaraan nya.
"steak sama lemontea aja" ucap syasya. Liam pun langsung beranjak dari duduknya dan memesan makanannya.

Liam pun kembali dengan membawa dua buah kue brownis dan caramel. Dari dulu Liam memang menyukai kue caramel, sedangkan syasya memang menyukai kue brownis. Liam pun segera menghampiri syasya dan memberikan kue tersebut kehadapan Syasya.

"makasih wil" ucap syasya tulus,lalu hanya diangguki oleh liam. Lalu syasya segera memakan sepotong kue brownis itu. Syasya melihat liam yang sepertinya memfavoritkan kue caramel. Syasya jadi mengingat seseorang dari masalalunya.

"ehm. Kamu suka kue caramel? " tanya syasya.

"daridulu aku suka, bahkan restoran ini termasuk restoran favorit ku" ucap liam dengan senyuman nya.

"sebenarnya restoran ini juga favorit ku. Dan kue ini juga kesukaan ku, dulu aku kesini sangat sering bersama seorang laki laki bisa dibilang dia sahabatku. Dia juga yang selalu mengambilkanku kue brownis ini, dia juga sama sepertimu menyukai kue caramel. Dulu tempat ini menjadi awal mula aku dan dia resmi menjadi sahabat." ucap syasya panjang lebar.

"ternyata dibalik sikap dinginmu, kamu sangat cerewet sya" ucap liam, seraya mencubit pipi syasya.

"sakit bego" ucap syasya sambil memukul tangan liam, liam hanya tertawa melihat ekspresi cemberut syasya.

"dulu juga aku sering mengajak seseorang yang aku cintai kesini, tapi dulu karena ada masalah dia pergi dari Indonesia entah kemana. Sampai beberapa tahun yang lalu aku belum bertemu dengannya, tapi sekarang aku sudah menemukannya" ucap liam. Syasya pun merasa bingung.

"lalu dimana perempuan itu? Apakah dia cantik? " tanya syasya

"dia ada dihadapanku" ucap liam yang membuat syasya semakin bingung. Liam pun tertawa terbahak bahak.

"apa maksud mu? " tanya syasya kesal.

"oh tidak. Lupakan saja, aku sekarang sudah memilikimu. Kau calon pacarku sya" ucap liam tegas.

My Sweet Husband CEO√ [#Series1 MSHC] (PINDAH KE DREAME)Where stories live. Discover now