전하지 못한 진심 #P4

818 106 15
                                    












"JungKook coba kau hubungi (yn)." -Knj

Taehyung terlihat tak tenang. Tubuhnya bergetar dengan air mata yang mengalir dari pelupuk matanya.

"Sudah ku coba Hyung, tidak ada jawaban." -Jjk

"Sebaiknya kita cari dia." -Pjm

"Apa kau tahu dia dimana?" -Jhs

JungKook dan Jimin menggeleng bersamaan. Mereka memang dekat dengan (yn) tapi untuk kondisi disaat seperti ini mereka tak tahu gadis itu akan kemana.

"A-aku tahu.."

Semua orang menoleh ke Taehyung.

"Sungai Han." -Kth

"Bagaimana kau bisa yakin?" -Myg

"Aku pernah tidak sengaja melihatnya menangis disana." -Kth

"Dan saat itu kau hanya diam?" -Myg

Taehyung menunduk. Tak tahu harus menjawab apa.

"Ck kubunuh kau." -Jhs

"Cepat pergi sekarang." -Knj

Mereka semua memutuskan untuk pergi menuju sungai Han sebelum sesuatu terjadi pada gadis itu.

.
.
.

Disinilah aku. Duduk di kursi taman. Sendiri. Itu lebih baik. Terkadang.

Pemandangan sungai Han selalu dapat membuatku merasa tenang dan nyaman. Membuatku melupakan sejenak semua masalah yang datang padaku.

"Apa aku seburuk itu?"

Memori kembali memutar di dalam pikiranku.

Sejujurnya aku tahu. Tahu alasan mengapa kakak berubah. Aku tahu. Semuanya.

"Seharusnya aku tidak pernah datang. Dasar kau bodoh (yn) bodoh."

Aku merutuki diriku sendiri yang datang dan mengusik kehidupan damai kakak ku disini. Yah aku anggap diriku yang sekarang hanyalah hama pengganggu.

"Hiks..kau bodoh (yn) hiks...bagaimana bisa kau menghancurkan kehidupan kakak mu sendiri hiks..dasar (yn) bodoh."

Sejenak aku berfikir, apa sebaiknya aku kembali saja ke Daegu? Kurasa tinggal sendiri disana lebih baik.

"Huh.."

Aku hanya menghela napasku. Yahh kurasa sebaiknya aku kembali ke Daegu.

Aku bangkit dari kursi dan berjalan pulang menuju rumah.

#

Aku berjalan melewati jalanan yang cukup sepi. Entah mengapa jalanan ini tiba-tiba sepi, sebelumnya daerah ini dipenuhi oleh banyak orang.

Aku melirik jam tanganku. Huh pantas saja. Jam sudah menunjukkan pukul sebelas lewat dua puluh menit yang artinya semua orang sudah beranjak menuju ranjang mereka masing-masing.

Sejenak aku berhenti melangkah. Aku merasa seperti ada yang mengikutiku di belakang.

Aku pun mempercepat langkahku. Dan orang-orang itu kembali mengikutiku.

Aku berlari dan mereka juga ikut berlari.

Aku berlari tanpa tahu kemana aku pergi. Aku pun memutuskan untuk bersembunyi. Aku berlindung di salah satu celah gedung yang ada di sana.

Namun sialnya, mereka berhasil menemukan ku.

"Sial."

.
.
.

Imagine With Bangtan❤️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang