At Last, I Love U [5]

1.9K 195 14
                                    

Selamat membaca.


Setelah kejadian beberapa minggu yang lalu, aku saat itu memang cukup terkejut dengan permintaan Jimin tapi aku akan menyanggupi permintaannya.

Jujur aku sangat mencintainya saat ini dan aku akan membuat dia bahagia. Dan setelah kejadian itu mimpi kecil Jimin pun menjadi kenyataan.

You know what I mean guys...

Yap, you right.


I'm pregnant now.

.
.
.

Saat ini aku sedang di sofa ruang tamu sambil menonton TV dan memakan roti manis yang belakangan ini menjadi makanan kesukaan ku.

Aku tidak tau mengapa... kurasa ini keinginan dari penghuni baru di tubuhku.

Aku sedang sendiri di rumah sementara Jimin sedang pergi bekerja.

Aku masih ingat bagaimana aku bisa mendapatkan penghuni baru ini di tubuhku.

Jujur aku sedikit merasa aneh dengan perkataan Jimin saat itu.

Flashback on~~

Aku sedang berada di balkon kamar ku sekarang.

Aku memakai setelan kemeja putih dan celana pendek yang tertutupi oleh kemeja ku.

Aku ingin mendapatkan udara segar malam ini. Tak lupa juga aku membawa segelas coklat panas yang menambah sempurna nya malam kali ini.

"Huhh enak nya." Hela ku setelah meneguk coklat panas dan merasakan udara segar malam ini.

Aku merindukan seseorang.

Ya....

Belakangan ini aku selalu merindukan nya.

Dia? Tentu saja Jimin.

Aku merindukan nya. Sangat.

Terlebih lagi mengingat apa yang dia ingin kan dariku. Terkadang hal itu membuat pipiku merona.

"Bogosipeoyo Oppa." Ucapku sambil melihat ke arah langit malam yang bertabur bintang.

Langit yang indah. Semua orang menyukainya. Tak mungkin ada yang menolak hal itu. Semua pasti akan mengatakan hal yang sama. Langit berwarna biru gelap kehitaman yang bertabur dengan banyak bintang. Sangat cantik.

Hoam~~

Aku mengantuk.

Sebaiknya aku tidur.

Tapi...

Memang pikiranku menyuruh ku untuk segera pergi ke ranjang tapi tubuhku enggan untuk melakukannya.

Hingga dua buah tangan melingkar sempurna di pinggang ku.

"Omo!" Ucapku saat lengan-lengan itu melingkar dengan baik.

Aku tidak tau apa yang menyerang Jimin tapi dia hanya memelukku, membenamkan wajah nya di punggungku dan sesekali menghirup aroma tubuhku.

"Oppa~" panggil ku namun tak mendapat jawaban darinya.

Dia hanya mengeratkan pelukannya dan itu sedikit menyakitiku.

"(yn)-ah kau sudah membangunkannya jadi kau harus membayar nya ne~" ucap Jimin sambil sedikit memperlihatkan wajahnya padaku.

Matanya sedikit berubah. Aku bisa lihat itu.

Danger.

"A-Apa? Membangunkan apa?" Ucapku sedikit berontak darinya namun dia tidak sekalipun membiarkan aku pergi.

Imagine With Bangtan❤️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang