“Sayangnya gue dikasi tau Ayahnya kalau gue harus jagain dia.”

“Biar gue yang ambil alih.”

“Enggak bisa! Gue gak bakal kasih lo kesempatan lagi ke Moza.”

“Eh, Bung. Jangan ngatur-ngatur hidup orang.” Chiko menarik Moza mendekatinya.

“Sekarang suruh Moza pilih siapa. Dia mau pulang sama lo atau gue?”

Jaka menatap Moza. Menunggu jawaban dari perempuan itu. Moza tambah kebingungan. Dihadapi pertanyaan demikian tidak bisa membuatnya memilih. Karena keduanya sama-sama berbahaya. Lebih baik Moza tidak memilih keduanya.

“Gue pulang sendiri aja.” Moza melepaskan tangan Chiko untuk menuju ke jalannan dan melambaikan tangan pada pengendara sepeda motor. Baik Chiko dan Jaka pun tak mengejarnya.

“BANG OJEK BANG!”

Chiko mengerutkan kening. Setaunya Moza trauma naik ojek.

****

“CHIKO, GANANG, ERGO, BISMA, FRENGKY!”

Kelimanya berjengit saat Bu Rai berteriak lalu menghampiri mereka di lorong sekolah.

“Kenapa Bu? Teriak-teriak terus. Kasian jantung Ibu nanti kumat,” kata Chiko membuat Bu Rai melotot.

“KURANG AJAR KAMU CHIKO!” Bu Rai menjewer telinga Chiko.

“Aduh, Aduh Bu!” Chiko mengaduh. “Sakit Bu! KDRT banget sih Bu!”

“KDRT? Sejak kapan saya nikah sama kamu Chiko?!” Bu Rai tambah melotot.

“Tadi pagi kata Pak Broto kalian terlambat ya?! Ngaku kalian!”

“Enggak Bu! Pak Broto pasti salah liat! Udah rabun matanya Bu. Dituduhnya kita mulu!” ucap Ergo seperti orang mengadu.

“Tau nih Ibu! Kalau kita terlambat mana buktinya?! Nggak ada kan?” tanya Ganang membuat Bu Rai melotot padanya.

“Diam! Ibu lebih percaya sama Pak Broto ketimbang sama kalian semua!”

“Ibu nih. Nggak percayaan banget sama anak didiknya sendiri. Kualat baru tau rasa,” kata Ganang.

“Apa kata kamu Ganang?!” Bu Rai mulai murka. “Yang ada kamu nanti yang kualat sama Ibu!” ucap Bu Rai. “Kasian itu si Katrina kamu gangguin terus!”

Ganang cengengesan padanya. “Nana itu calon pacar saya Bu! Jelas saya gangguin!” dengan tidak berdosa Ganang menjawab demikian. “Oh bukan jelas lagi tapi wajib itu Bu!”

“Nana itu keponakan saya Ganang! Gangguin dia awas aja kamu!”

Kelima cowok itu melotot, tidak percaya lalu beberapa detik kemudian pecahlah tawa Chiko beserta teman-temannya sementara Ganang masih shock. Cowok itu lalu memasang tampang masam setelahnya.

Buset, Nang. Kayanya lo udah dicoret dari daftar calon pacar ponakan tersayang.” kekeh Chiko.

“Siap-siap aja Nang. Alamat gak direstuin lo sama Tantenya!” Bisma lalu tertawa di sebelah Chiko.

“Berisik lo pada!”

Frengky ikut tertawa di sebelahnya. “Hati-hati lo Nang. Bu Rai, Nang. Bu Rai! Lo kudu gak boleh bolos lagi buat dapetin hati Nana Nang!”

“Kalian ngomongin apa? Kalian ngomongin saya ya?!”

“Enggak, Bu. Enggak!” Ganang jengkel langsung membantauh tuduhan Bu Rai dengan sopan. Bisa-bisa kalau gak sopan dia gak dikasih restu sama Nana kan berabe!

MOZACHIKOWhere stories live. Discover now