013

161 2 0
                                    


Abhi dan Diya sekarang berjalan di tempat-tempat penjual HP untuk membeli nya

" kamu mau apa ? " tanya Abhi setelah berhasil mendapatkan ponsel baru untuk Adit

Diya menggeleng

" antar aku kembali ke rumah sakit aja"

Abhi menurut
Mereka berdua segera masuk lift untuk sampai ke basemen tempat nya memarkirkan motor

Diya menaiki motor saat Abhi sudah naik

Masih sama seperti tadi
Tangan nya melingkar pada perut Abhi dan buah dada nya kembali menempel

Abhi seperti nya memang merasakan sesutu
tapi ia coba menahan nya
Tangan nya langsung menggas keluar dari mall.

Cuaca sore ini tampak gelap
Seperti nya hujan akan turun
Kota bogor pun di landa kemacetan parah

Suara petir sudah mulai bergerumuh
dan akhir nya hujan pun turun

Abhi dan Diya terjebak di tengah-tengah kemacetan
Ia tidak bisa maju atau mundur
namun seiringan air hujan yang semakin deras jalan pun sedikit mulai lancar

Abhi bisa pergi dari kemacetan dan menghentikan motor nya di sebuah halte untuk berteduh

Diya sudah memasang wajah kesal
Saat turun dari motor

" udah aku bilang kan resiko naik motor !!!! " bentak Diya kesal

" iyah maaf,ini pake jaket aku " ucap Abhi mencopot jaket nya dan memakaikannya

" gak guna !!!! " Diya masih bicara dengan nada tinggi
tangan nya menepis tangan Abhi yang hendak memakaikan jaket

Abhi terdiam melihat Diya cemberut seperti ini

Sementara hujan semakin lebat

" udah hayu jalan lagi !! " bentak Diya

" tapi masih hujan "

" udah terlanjur basah Abhi,mau pulang jam berapa ? !! "

Abhi menatap tubuh Diya yang memang sudah basah kuyub itu

" buruan nyalain motor nya !!! "

" iyah " Abhi pun menurut
Ia langsung naik ke motor setelah itu Diya pun naik ke motor dengan posisi yang sama seperti tadi

Hujan lebat ini membuat kedua nya basah kuyup

Untung lah jalanan sudah tak macet seperti tadi sehingga Abhi dengan cepat sampai ke rumah Diya

***

Diya segera turun saat sudah sampai depan rumah begitu pula dengan Abhi ia ikutan turun berharap Diya mengajak nya mampir

Diya melirik Abhi menatap Abhi dan Abhi pun begitu
dua gundukan di dada Diya semakin nyata terlihat saat baju putih nya basah,bra berwarna biru pun terlihat samar-samar tembus di pandangan mata Abhi.

Sebagai laki-laki pikiran Abhi mulai kotor
Ia ingin meremas dua gundukan itu namun Abhi bukan lah laki-laki bajingan yang mencintai seseorang karena hal seperti itu

Mereka berdua berdiri berhadapan di depan pintu rumah

" maaf ya " ucap Abhi

" untuk apa ? " tanya Diya

" kamu jadi kehujanan kayak gini" ucap Abhi

" iyah gak apa-apa,lain kali pake mobil ya " ucap Diya

Abhi tersenyum

Kemudian Diya mendekat lalu mencium pipi Abhi

Abhi tercenga saat merasakan bibir manis Diya mengecup pipi nya
Walau singkat tapi itu cukup membuat nya merasa seperti berada di awang awang

KU TEMUKAN DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang