03 || Demi Claudia

8.6K 351 5
                                    

“Segala cara bakal aku lakuin biar aku bisa dapetin kamu lagi.”

Septian bangun dari tidurnya dengan keadaan kasur penuh kertas laporan, ingatannya kembali pada semalam

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Septian bangun dari tidurnya dengan keadaan kasur penuh kertas laporan, ingatannya kembali pada semalam. Di mana dia mengerjakan semua laporan untuk semester lalu, hingga jam 4 tadi baru bisa bernafas lega karena semuanya sudah selesai dan tinggal menjilid, meminta tanda tangan, stempel, selesai.

Tidak perlu menunggu waktu lama, Septian bergegas menuju kamar mandi. Sedangkan Arjuna yang baru saja masuk kamar Septian terkejut melihat kondisi kamar Septian, dilihatnya semua kertas-kertas tersebut dan membantu membereskan tanpa mengacaukan urutannya, jelas Arjuna sangat paham dengan semua kertas ini. Hingga suara pintu kamar mandi terbuka membuat Arjuna mendongak mendapati Septian yang sedang mengeringkan rambutnya.

"Lo semalem nggak tidur? Kantung mata apa kantung kanguru?" sindir Arjuna yang melihat Septian kurang tidur.

Tanpa menjawab pertanyaan Arjuna, Septian justru melontarkan pertanyaan. "Jam berapa? Udah rapi aja." Dengan santai Septian meletakkan handuk di tempatnya dan menuju lemari mengambil seragamnya.

"Jam 6 lebih," jawab Arjuna sambil meletakkan semua kertas yang dibawa ke dalam tas Septian.

Septian kembali menatap Arjuan. "Gue bangun kepagian, gue kira udah hampir jam 7 ternyata masih jam 5," beritahu Arjuna yang seakan tahu maksud tatapan Septian.

Septian terkekeh sebentar mendengar penjelasan kakaknya, sering sekali kakaknya bangun kepagian karena suka langsung mandi tanpa melihat jam terlebih dahulu, tetapi hebatnya disaat waktu libur tidak pernah bangun kepagian. Perlukah Septian memberi apresiasi kepada kakaknya?

"Ditunggu bunda sama ayah di bawah, lo semalem nggak makan sama sekali. Biar gue yang bangunin Farell." Septian menganggukkan kepalanya sambil mengancingkan seragamnya.

Setibanya di depan kamar Farell, Arjuna mengetuk pintu terlebih dahulu.

Tok tok tok

"Far," panggil Arjuna cukup keras namun tidak ada sahutan sama sekali.

Arjuna memilih membuka pintu dan melihat Farell masih tidur nyenyak. Dengan sekali tarikan nafas, suara Arjuna mampu membuat Farell terduduk dengan mata yang masih tertutup.

"FARELLLL!!" Arjuna mengambil jeda sebentar. "MANDI SEKARANG ATAU GUE TINGGAL!!" Teriakan Arjuna sukses membuat Farell membuka matanya lebar-lebar dan berlari menuju kamar mandi. Dengan gemas Arjuna sedikit merapikan tempat tidur Farell.

"KAKAK TUNGGU DIBAWAH 10 MENIT!!" Setelah itu, Arjuna menuju ruang makan untuk bergabung sarapan.

"Kamu semalem tidur jam berapa?" tanya Manda yang melihat Septian kurang tidur.

"Jam 4," ucapnya sambil menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.

"Buat apa kamu tidur sepagi itu?" Manda selalu tidak habis pikir dengan anaknya yang satu ini. Sudah gila kerja, sekarang gila mengerjakan tugas tanpa memikirkan kondisi tubuhnya yang juga butuh istirahat dan asupan.

FlavoursDonde viven las historias. Descúbrelo ahora