22. "Another Boudle"

7.7K 524 38
                                    

VOTE DULU GIH BARU BACA

___________________________

Audrey berjalan perlahan di tepi taman Enseasen yang luas. Stan-stan makanan dan stan-stan games sudah berdiri dan dihiasi oleh warna-warna. Banyak bunga yang tumbuh disepanjang jalan. Sungguh pemandangan yang sangat indah. Sayang sekali kondisi hati Audrey jauh dari indah.

Sudah berapa hari sejak Xavier menyakinkannya kalau dia adalah Princess Kylen? Entalah. Yang Audrey tau, hatinya tidak pernah tenang sejak itu. Xavier bilang kenyataan bahwa Aiden dekat-dekat Audrey mendukung kenyataan bahwa Audrey adalah Kylen dan sangat mungkin kalau Aiden sudah tau kalau dia itu Kylen, hal ini sangat membuat Audrey terganggu. Berarti Aiden dekat-dekat Audrey karena dia berpikir kalau Audrey itu Kylen? Terus bagaimana kalau ternyata Audrey itu bukan Kylen? Apakah Aiden akan mencampakannya? Audrey sudah mencoba mencari kemungkinan lain, dia tidak bisa menemukannya.

Aneh sekali, seharusnya mengetauhi bahwa dirimu sesunguhnya seorang princess membuatmu bahagia, tapi Audrey jauh dari itu.

** ** **

"Ya tolong atur semuanya, ya. Aku tidak mau ada kesalahan di pembukaan Erade Festival besok." Aiden sudah mengulanggi katanya beberapa kali, tapi tetap saja dia tidak puas.

Dia menjadi sangat sibuk akhir-akhir ini. Hampir tidak ada waktu untuk dirinya sendiri. Apalagi Queen Sharoon sedang pergi dan fiancé-nya, Clarista, yang seharusnya membantu dan mengurus Erade sebagai pengganti Queen tidak membantu sedikitpun.

Menakjubkan.

Aiden bahkan tidak bertemu Audrey beberapa hari penuh ini. Dia sangat kelelahan dan dia butuh bicara dengan Audrey beberapa saat untuk melegakannya; tetapi saat dia punya waktu, Audrey selalu sibuk dan begitu juga sebaliknya. Aiden juga merasa sedikit tidak enak soal ini, Audrey serasa menjauh.

"Aiden!"

Aiden menoleh ke sumber suara, dia lalu mendapati Xavier sedang berjalan ke arahnya. "Oh, hi, Xavier."

"Susah sekali menemukan kamu. Kau sibuk sekali akhir-akhir ini." Xavier memulai pembicaraan.

Aiden tertawa masam. "Aku harap aku tidak sibuk, Xavier. Tapi kau benar, aku sangat sibuk. Mau bicara apa?"

Xavier tertawa. "Bisa cepat tua kamu kalau terus begini."

"Erade Festival benar-benar membuatku gila. Aku takkan mau mengurusnya lain kali, tak akan mau. Aku bahkan tidak ada waktu untuk bertemu Audrey." Aiden mengelengkan kepalanya.

Xavier tersenyum kecut. "Hei, aku butuh bicara privat sama kamu, penting."

"Ohya? Soal apa?"

Audrey. Batin Xavier dalam hati.

Sejak Xavier menceritakan bahwa Audrey bahwa dirinya adalah Kylen, Audrey terlihat murung dan tidak konsentrasi akan apa yang dikerjakaannya; dia hampir jatuh beberapa kali karena tidak melihat jalan dan seringkali lupa makan. Hal ini sangat mengkwatirkan Xavier. Bukan reaksi ini yang dipikirkannya akan terjadi.

Xavier berpikir bahwa mungkin Audrey cerita ke Aiden tentang dia adalah Kylen tetapi Aiden tidak mempercayainya. Mungkin itu penyebab Audrey murung. Xavier memang suka melihat Audrey menjauh dari Aiden, tapi dia tidak suka melihat Audrey seperti badan tidak bernyawa. Sudah seringkali dia mencoba berbicara dengan Audrey tetapi semua jawaban anak itu tidak nyambung.

Karna itu, mau tidak mau, dia harus menanyakannya ke Aiden langsung.

"Soal Kylen."

Aiden yang tadi membaca tulisan di kertas di tangannya langsung mengangkat wajahnya ke Xavier. "Kylen kenapa?"

Masquerade: The Lost PrincessWhere stories live. Discover now