37. "Evanescent"

1.8K 149 16
                                    

Elvoni tidak tau dimana dia berada sekarang. Dia tidak menyangka Keith sudah sekuat ini. Padahal, beberapa detik yang lalu dia dan pasukannya baru saja masuk ke ruangan singgasana dimana Ketih, ibunya dan para prajurit telah menunggu.

Elvoni melihat ke sekitar, berusaha menebak dimana dia sekarang. Jelas dia berada di hutan yang gelap dan dingin dan juga dipenuhi oleh kabut pekat, tapi dia tetap saja tidak bisa menebak dimana dia sekarang.

Elvoni memasang barrier pelindung disekitarnya. Keith bisa saja berada disini, menunggu waktu yang tepat untuk menyerangnya. Tapi Elvoni juga tidak bisa terus berada disini! Dia harus membantu Aiden dan yang lainnya. Dia juga harus mengembalikan ingatan Kylen. Karena itu, Elvoni memilih untuk mulai berjalan, berusaha keluar dari hutan ini.

Tapi baru saja dia melangkah, sebuah pedang mengores dari tangan hingga perutnya, memuncratkan darah dimana-mana. "Ugh."

"Kau lemah, Elvoni." Kata Keith yang tiba-tiba berjalan di sampingnya dengan tangan yang disilang kebelakang.

Elvoni segera bertindak cepat, memusatkan kekuatannya di tangannya dan lalu mengarahkannya ke arah Keith. Tetapi luput! Keith terburu hilang dalam bayangannya!

"Kau menjadi tua." Kata Keith yang tiba-tiba muncul dibelakang Elvoni, lalu mendorong satu titik di tulang punggungnya, membuat Elvoni langsung jatuh ke tanah, kesakitan. "Lihat, barrier pelindungmu itu sudah tidak berfungsi lagi." Katanya sambil tersenyum licik.

Sekujur badan Elvoni depenuhi kesakitan seakan dia tertusuk jarum di semua pembuluh darahnya. Luka bekas pedang di tangan dan perutnya yang belum menutup juga tidak membantu sama sekali. Matanya sudah menjadi remang-remang. Pikirannya tidak beraturan. 

Sakit. Sakit.

Hanya itu yang dia rasakan.

Ah, masih banyak yang belum terselesaikan.

Keith menatap Elvoni yang sudah terkujur di tanah dengan wajah datar. Dia benar-benar sudah tidak merasakan apa-apa dari membunuh Elvoni. Tidak dihiraukannya bahwa wanita di depannya ini adalah ibu dari Kylen. Dengan tangan kanannya, Keith menggengam leher Elvoni dan mengangkatnya sehingga sekarang pandangan mata mereka sepadan. Ibunya bilang bahwa boudlenya dicurinya dari Elvoni. Hm. Lebih baik Keith menggambil semuanya saja sekarang. Dengan jari-jari tangan satunya, dia menyentuh dahi Elvoni. 

Elvoni dapat merasakan kekuatannya tersedot, perlahan menghilang. Dia sudah tidak bisa apa-apa sekarang. 

Ah, masih banyak yang harus dia lakukan. Dia harus bicara ke Kylen, menjelaskan semuanya. 

Ah, tapi kalau dia pergi sekarang, bukankah itu berarti dia bisa ketemu Arthur lagi? Bukankah itu yang dia mau? Bertemu dengan Arthur lagi? Melepaskan semua tanggung jawabnya?

Tiba-tiba satu bayangan berkilat di depan matanya. Seorang pria dan seorang wanita. Sang pria melihat wanita itu dengan pandangan penuh rasa sayang, dengan senyuman manis. Apakah itu dirinya dan Arthur? Mereka terlihat bahagia sekali. Tetapi perasaan apa ini yang tiba-tiba masuk di dadanya? Sesak? Ketakutan? Takut wanita itu tiba-tiba pergi dan menghilang? 

Lalu wanita itu tiba-tiba menoleh lalu berlari ke arah pria itu. Elvoni merasakan sesuatu yang salah tentang wanita itu, seolah-olah pikiran wanita itu ada yang terkunci. Namun lalu tiba-tiba rasa bahagia meresap di dadanya. Oh, ini semua adalah perasaan pria itu. 

Apakah gambaran ini adalah Arthur dan dirinya? Perempuan itu mirip dirinya.

Ah, bukan.

Bukan Elvoni dan Arthur

Itu Kylen.

Dan Keith.

Ini perasaan Keith, ingatan Keith. 

Masquerade: The Lost PrincessWhere stories live. Discover now