12. "Wrong Party Title"

9.3K 555 25
                                    

FIRST VOTER AKU DEDICATED NEXT CHAP<3

AYOOOOO budayakan vote dulu sebelum baca ( ‾▿‾)-σ

Dedicated to: @octavyani

sesuai janji bcs first to comment. thankss yaa udah comentttttt:* keep reading lohya!!

Short chapter tapi exciting lohhhh!!!

_________________________________________________________

"Xavier!" Teriak Queen Clarion, agak kaget dan marah, setelah Xavier turun dari staircase dan meninggalkan Audrey. "Kemarilah sebentar!"

Xavier lalu cepat berjalan kearah ibunya. "Apa, Queen?"

"Apa maksudmu berpasangan dengan Audrey tadi? Kamu tau King, ayahmu sudah sangat marah karena beritamu dengan dia saat ulang tahunmu!" Queen Clarion mengelengkan wajahnya. Meskipun wajahnya sudah jelas-jelas tidak tersenyum, dia tetap mengeluarkan aura kecantikan. "Your father will be mad with grief when he heard this!"

Xavier menarik nafas. "I don't think so, My Queen. Apalagi setelah ini kalian akan mengumumkan pertunanganku dengan Aurelia kan?"

Clarion menatap Xavier kaget. "Kamu sudah tau?"

Xavier mengangguk. "Tentu saja. Certainly not the kind of news to be ignored."

"Baguslah." Clarion bernafas lega. "Aku gamau kamu terlalu kaget nanti."

"Tapi, bu, apakah ini tidak terlalu cepat? Apalagi ibu berencana mengumumkanya di pesta ini, Clarista tidak akan senang mendengarnya. Dia sangat peduli pada pesta ini."

Clarion menggeleng. "Ini saat tepat. Kita tidak mungkin mengelar pesta lagi kan? Lagian saat Masquerade'mu, mereka juga mengumumkan pertunanganya. Angap saja impas."

"Tapi, bu.."

"Cukup, Xavier. Kenapa kamu ingin menunda pertunangan? Bagaimapun juga kamu pasti akan bertunangan dengan Aurelia. Tidak penting kapan. Ibu rasa kamu juga sudah mengerti soal ini sejak lama kan? Ibu percaya dulu kamu juga tidak ada masalah apapun tentang hal ini." Mata Clarion memandang Xavier dengan rasa kasih layaknya seorang ibu yang tau masa depan anaknya. "Lebih baik kamu duduk dulu, menenangkan pikiranmu. Atau kamu bisa mencoba berbicara dengan Aurelia dulu?" Clarion tersenyum. "Ibu tinggal." Dia lalu pergi.

Xavier terdiam. Dia lalu mengambil kursi terdekat lalu duduk. Tentu saja, dia seharusnya tidak apa-apa dengan pertunanganya. Dari dulu dia sudah tau suatu hari dia akan ditunangkan dan dia sama sekali tidak menolaknya, itu sudah kewajibanya sebagai seorang pangeran.

Tapi akhir-akhir ini dia banyak berpikir. Benarkah menikah dengan orang hanya demi reputasi? Tentu saja tidak. Dia tau seharusnya dia tidak berpikir tentang hal yang obvious seperti itu, tapi akhir-akhir ini ada yang membuatnya berpikir terus menerus.

Dan dia mengerti, dia mengerti dengan jelas kenapa hatinya banyak berontak saat dia dengar dia ditunangkan. Sangat mengerti. Dia mengerti juga alasan dia banyak berontak, tak terlebih seorang gadis yang baru-baru saja singgah dihidupnya tapi dia harap akan selamanya tinggal dihidupnya, dia mengerti.

Audrey.

** ** **

Pestanya berlangsung sangat meriah. Sedikit lebih meriah dari pesta Masquerade Xavier. Sepertinya Clarista benar-benar ingin pestanya sempurna. Dia dengan ball-gown merahnya yang mencolok namun elegant sudah mernarik perhatian dari tadi. Bagaimana tidak? Kebanyak'an baju yang digunakan adalah warna-warna pastel.

Aiden nampak mempesona juga, sangat mempesona. Dia memakai baju kerajaan bernuansa biru dengan sedikit merah, senuansa dengan baju Clarista. Entah kenapa Audrey sudah terbiasa dengan fact bahwa Aiden suatu hari akan menikah dengan Clarista. Sakit itu selalu ada, memang, tapi dia sudah terbiasa.

Masquerade: The Lost PrincessWhere stories live. Discover now