Masquerade: The Lost Princess

39. "End Game"

HIII ahahah kaget ya hayo

_________________________________________

Ini sudah 2 hari sejak pertemuannya dengan Aiden. Kylen berusaha berpikir bagaimana cara membawa Keith ke tempat yang disebutkan Aiden tetapi semua rencananya terlalu banyak resiko. Bila ketauhan secara blak-blakan, bisa-bisa Keith malah marah dan membunuh semua teman-temannya. Keith sendiri pasti tidak mungkin mau secara sengaja pergi ke tempat dimana kekuatannya hilang. Kylen sampai hampir saja menyerah. Tapi kemudian dia menemukan buku ramuan racun milik William. Rencana ini bisa juga berarti bunuh diri, tetapi dia tidak peduli. Toh berada di istana ini dengan semua fasilitasnya padahal teman-teman nya jauh tanpa rasa tenang sama saja dengan bunuh diri.

Jadi pagi ini, saat makan pagi dengan Keith, dia memberanikan diri untuk melaksanakan bagian pertama dari rencanya. "Keith, bolehkah aku meminta sesuatu?"

Untuk sesaat Keith berdiam diri, kaget karena ini pertama kalinya Kylen meminta sesuatu kepadanya. Dia segera meletakan sendok garpunya lalu menatap Kylen lekat-lekat, berusaha menghilangkan perasaan bahagianya. "Apa?"

"Um, bolehkah aku pergi mencari beberapa tumbuhan dan buah-buahan? Aku bosan berada disini. Aku ingin meracik obat-obatan seperti dulu."

"Inikah alasan mengapa kamu sering ke perpustakan dan taman-taman obat-obatan istana? Para penjaga memberitahuku."

Kylen sudah tidak kaget dia menyuruh prajurit untuk memantaunya. Kylen mengangguk, dan berkata, "Bolehkah?"

"Tidak. Aku tidak akan membiarkanmu keluar dari istana ini, Kylen. Jika ini adalah rencanamu untuk pergi dari sini, tidak. Kau sungguh mengecewakanku, Kylen." Kata Keith lalu dia berdiri dan mulai berjalan keluar.

Kylen langsung panik. Dia segera berdiri dan berlari menyusul Keith dan mengenggam lengannya. "Tidak-tidak. Aku tidak akan melarikan diri lagi. Aku janji."

Sentuhan jari Kylen di tangan Keith mengagetkannya sedikit. Ah. Ini pertama kali setelah sekian lamanya Kylen menyentuhnya. Bahkan, kali ini Kylen tidak memandangnya dengan jijik. Hanya penuh harapan. Mungkin kali ini Kylen memang benar-benar hanya mau mengasah bakatnya. "Baiklah. Tapi kau tetap tidak boleh keluar. Tumbuhan apa saja yang kau tidak bisa temukan di taman obat istana? Aku akan menyuruh seseorang untuk mencarinya di luar."

Kylen tersenyum. Tetapi sekarang dia mulai berpikir lagi. Bahan-bahan yang dia sebutkan tidak boleh terdengar seperti bahan-bahan racun. Dia mencoba mengingat-ingat racun-racun mematikan apa yang ada di buku William, dan akhirnya menemukan satu yang dapat membantunya. "Pyrus japonica, moschatel, persimmon, asphodel dan mawar putih yang dikeringkan."

Alis Keith mengangkat saat mendengarnya. Dia benar-benar tidak tau apa yang Kylen berusaha untuk buat. "Kau ingin membuat apa?"

Kylen berusaha tersenyum saat menjawab, "Aku akan memberikannya ke kamu jika berhasil, Keith."

"Baiklah," Keith berkata, "Tetapi berjanjilah kau akan makan malam denganku."

Dahi Kylen mengerut. Berpikir bahwa dia harus makan malam dengan Keith berdua membuat kepalanya pusing. Tapi dengan terpaksa dia mengangguk. "Oke."

*****

Sepanjang makan malam itu, Keith hanya melihat wajah Kylen. Sejujurnya, Kylen sudah terbiasa dibeginikan oleh Keith. Tetapi entalah. Hari ini dia tambah tidak suka. Ditambah lagi, hari inilah rencananya akan terlaksana. "Bisakah kau berhenti melihatku seperti itu."

Tetapi Keith tetap melakukan apa yang dia lakukan. "Apa ketakutan terbesarmu dalam hidup, Kylen?"

Memori di kepala Keith langsung memulai. Dalam perjalanan kembali dari Agora, sebenarnya mereka berhenti sebentar karena Kylen melihat bunga clematis yang sangat langka. Wanita itu mendekati bunga itu dengan rasa gembira dan rasa penasaran. Tampa sadar wanita itu menggembara terlalu jauh dari jalanan. Para prajurit juga tidak terlalu sadar karena mereka sendiri sedang beristirahat, makan dan minum. Kylen juga saat itu melarang para maidsnya untuk mendekatinya karena dia takut para maid itu mungkin tidak sengaja menyentuh tumbuhan beracun yang mereka tidak tau. Keith sendiri sibuk mengecek buku-buku apa yang Kylen bawa di kereta mereka.