33. "A Little Turbulence"

5.2K 314 66
                                    

Kylen berdiri di atas sebuah lingkaran, beberapa meter darinya berdiri Aiden dan ditengah-tengah mereka ada Eloise. Mereka sedang berada di ruangan es dengan dekorasi-dekorasi es yang indah dan detail. Meskipun ruangan ini terlihat sangat dingin, Kylen tidak merasa dingin sedikitpun. Apa ini mungkin karena ini adalah proses pemutusan ikatan emosi antara dia dan Aiden?

Tiba-tiba Eloise berdiri, sangat tiba-tiba sampai mengagetkannya. Eloise lalu berjalan ke arahnya dengan mata tertutup. Kylen bingung bagaimana bisa Eloise berhenti tepat didepannya. Lalu, Eloise menyentuh dahi Kylen dengan dua jarinya dan Kylen merasakan dingin di seluruh tubuhnya. Sentuhan Eloise membuat tubuhnya tegang, kepalanya mengangkat ke atas dan dia tidak lagi bisa mengerakan tubuhnya. Eloise lalu mengatakan sesuatu yang Kylen tidak bisa mengerti, spell mungkin?

Saat Eloise melepaskan sentuhan jarinya di dahi Kylen, Kylen langsung terjatuh kebawah. Nafasnya terengah-engah dan badannya langsung panas hingga dia berkeringat. Pandangannya buram dan hatinya terasa tidak enak sekali. Kepala Kylen buram, pandangannya berbintang-bintang hingga dia bahkan hampir tidak bisa melihat Eloise melakukan hal yang sama ke Aiden.

Terakhir yang Kylen lihat, Aiden jatuh kebawah, seperti yang dia alami. Lalu dia hilang kesadaran.

** **

Eloise sedang berada di mood yang baik hari ini. Setelah mendengar apa yang Aiden ceritakan kemarin, hatinya seperti terasa lega. Seakan kabut yang selama ini menghalanginya, hilang seketika. Chester ternyata mencintainya. Dia bahagia sekali. Sungguh bahagia sekali. Memang sebagian darinya menyesal apa yang sudah dia perbuat, tapi Eloise belajar untuk mensyukuri apa yang ada. Chester mencintainya, itu sudah cukup.

"Queen Eloise?" Seekor turcac memanggilnya dan berkata, "Prince Aiden dan Princess Kylen sudah bangun. Mereka ingin menemui anda."

Eloise langsung tersenyum dan menjawab, "Biarkan mereka masuk."

Beberapa saat setelahnya, ruangan Eloise langsung dipenuhi oleh suara bahagia Kylen. "Eloise! Terima kasih!" katanya sambil membungkuk hormat, yang lalu juga diikuti oleh Aiden.

"Sama-sama. Bagaimana perasaan kalian? Tidak apa-apa kan?"

"Kami tidak pernah lebih baik daripada ini. Terima kasih, Queen Eloise." Aiden tersenyum.

"Oh! Aku punya hadiah untuk kalian. Sekedar untuk mengigatku." Eloise tersenyum lagi.

Dua turcac lalu muncul sambil membawa dua buah kalung putih yang masing-masing dihiasi batu indah. Yang satu berwarna hijau dan yang lainnya berwarna ungu. Kedua turcac itu lalu memberikan kalung itu ke Aiden dan Kylen.

"Indah sekali." Kagum Kylen.

"Itu bukan sekedar kalung, kalung ini dihiasi batu ajaib. Batu berwarna ungu milik Kylen akan berguna untuk teleportasi. Batu Aiden yang berwarna hijau bisa menyimpan memori dan memprojektasikannya. Semua memori kalian akan tersimpan. Sangat menarik bukan? Kalian akan selalu diingat selama batu itu ada." Eloise terlihat bahagia sekali. "Oh, tapi batu itu tidak terlalu berguna sesungguhnya, kalian kan sudah mempunyai quera. Transportasi hanya bisa sekali dan batu memori itu hanya bisa menyimpan memori 2 orang. Tapi takpapa, inginku hanya supaya kalian selalu mengingatku. Suatu hari batu itu akan berguna bagi kalian."

"Terima kasih, Eloise. Batu ini indah, sungguh. Tapi pasti mencolok sekali bila dipakai."

"Oh tenang saja! Aku belum bilang ya, tapi kalung itu akan menjadi transparan jika dipakai." Eloise tertawa lagi, seolah-olah dia bangga akan batu-batu tersebut. "Ohya!" Dia teringat sesuatu dan mukannya berubah serius. "Aku belum bilang juga rasanya. Kylen, kemarin waktu aku memutuskan ikatan emosi kalian, aku merasakan kamu mempunyai ikatan dengan seseorang. Aku tidak tau dengan siapa atau ikatan apa itu, tapi ikatan itu cukup kuat. Aiden tidak mempunyai ikatan yang sama jadi aku agak kuatir. Apa kamu pernah mengikat ikatan dengan siapapun?"

Masquerade: The Lost PrincessWhere stories live. Discover now