13. "Abducted Memory"

9.2K 521 14
                                    

Dedicated to: @DwiPuji (thanks so much for the first vote XO)

VOTE DULU GIH

Author bakalan milih salah satu orang yang koment buat di dedicated next chap<3 cepet koment sanaa

_____________________________________________________________________________________________________

Aiden berjalan keluar dari kerumunan, butuh tempat buat duduk. Dia lalu melihat sebuah bangku kosong dekat jendela besar di ujung ballroom yang sepi. Segera dia duduk disana, menenangkan hatinya.

Dia bingung. Dia seharusnya tidak merasakan hal ini. Dia tau apa yang dirasakanya, cemburu. Cemburu tepat saat Duke bilang Audrey nampar Xavier. Bukan hal yang baik, iya, aneh kalo kamu cemburu ketika orang yang kamu suka nampar orang lain, tapi tetap, Aiden cemburu. Dia tidak suka kalo nama Audrey dan Xavier berada di sebuah kalimat yang sama.

Aiden tidak seharusnya merasakan semua ini. Ini mustahil. Seharusnya dia hanya merasakan semua ini ke Kylen dan Kylen seorang. Benar-benar tidak bisa dipercaya. Masa kekuatan ikatan emosi bisa terkikis karena waktu? Aiden lalu mengeleng.

Tapi gelenganya terhenti saat dia melihat apa yang berada dibalik kaca.

Xavier dan Audrey berciuman.

Tiba-tiba hatinya seperti tertusuk jarum-jarum. Dan saat itu juga Audrey pingsan. Segera dia berlari ke pintu terdekat, berusaha menghampiri Audrey.

** ** **

--

"Ingat ya. Kalau kita udah mengikat emosi, kita harus setia 1 sama lainya."

"Ooh.. Oke." Anak cewe itu menjawab.

"Janji?" Anak cowo itu bertanya.

Anak cewe itu tertawa kecil lalu mengaitkan jari kelingkinya. "Ya!"

Anak cowo itu lalu mengunting beberapa rambut cewe itu dan rambutnya sendiri lalu memasukanya di sebuah tas kecil.

--

Audrey perlahan terbangun dari mimpinya. Hmm, rasanya dia sudah pernah mimpi ini sebelumnya.. Kapan ya? Kepalahnya pusing tapi dia memaksa membuka matanya perlahan. "Dimana ini?" Tanyanya kebingungan sambil berusaha untuk duduk. Dia berada di sebuah kamar yang cukup mewah, mungkin di dalam Enseasen castle.

Dia mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya. Tapi ingatanya terputus tepat saat dia menampar Xavier dan berlari keluar. Mungkin dia pingsan saat dia kecapekan lari kali?

Dia menampar Xavier! Yaampun! Meskipun Xavier memang seharusnya pantas ditampar, tapi dia seorang prince! Audrey menampar seorang prince! Semoga saja Xavier tidak marah. Bisa gawat kalau Xavier marah lalu menghukumnya. Tidak, jangan sampai Xavier mengusirnya dari Spingloer!

Tiba-tiba pintu terbuka, lalu 2 orang masuk ke kamarnya. Audrey jadi sangat kaget saat dia menyadari yang datang itu Princess Aurelia dan Princess Jesslyn.

Audrey ingin berdiri dan membungkuk hormat tapi badanya terasa sakit dan pegal. "What an honor, to have you in this humble room." Lalu Audrey ketakutan. Princess Aurelia itu fiancé'nya Xavier yaampun!

Kedua princess itu lalu tertawa renyah. "Gak usah takut, Audrey. Kita ngak jahat kok." Kata Princess Jesslyn, menenangkan.

"Oh... ya?" Jawab Audrey masi gugup.

Princess Aurelia mengangguk. "Aku yakin kamu punya alasan tersendiri untuk menampar Prince Xavier, jangan kuatir." Princess Aurelia tersenyum innocent. "Lagipula dia memang pantas ditampar. Dia menolak ajakanku untuk berbicara! Bagaimanamungkin dia lakukan hal seperti itu pada wanita!"

Masquerade: The Lost PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang