7th Hour

154 35 23
                                    

"Hmm...?"

Usapan lembut di pipi, membuat gadis itu merasa terusik. Saat Laila membuka mata, pemandangan pertama yang terlihat adalah wajah tampan Dean yang sedang melihat padanya.

"Sudah bangun?" tanya Dean dengan senyum lebar. Laila berani bertaruh, untuk sepersekian detik awal membuka mata, pemuda itu memasang wajah serius tanpa senyum.

Laila menepis pelan tangan Dean dari pipinya. "Menurut kamu?" Dia sebisa mungkin tetap tenang. Padahal, jantungnya mulai berdebar-debar berisik.

"Tadi ada daun yang jatuh," terang Dean.

"Oh, begitu."

"Pipi Laila lembut sekali, ya!"

Laila kesal sekali karena detik berikutnya, Dean tertawa keras-keras. Namun, yang membuat Laila makin kesal adalah, dirinya yang kehilangan kata-kata hanya karena ucapan polos itu.

Gadis itu langsung berdiri setelah mengecek jam tangan. "Ke ... ke taman hiburan, yuk!"

Dean ikut bangkit, Laila bisa menemukan sorot mata terkejut di wajahnya. "Dean kira, Dean akan kena marah." Untuk perkataannya itu, Laila memberikan tatapan tajam. "Maaf. Ayo ke taman hiburan!"

Senyum kecil diam-diam terulas di bibir Laila. "Kita naik bus lagi. Haltenya di sana. Ayo." Laila menunjuk ke arah barat dan mulai berjalan setelah Dean mengangguk.

"Taman hiburan itu tempat seperti apa, Laila?"

"Taman hiburan itu, tempat di mana kita bisa bersenang-senang. Pokoknya, tempat itu akan menghibur kita!" Laila menjawab dengan nada bersemangat.

Laila berhenti saat Dean juga tiba-tiba berhenti.

"De?"

Gonggongan anjing membuat Laila sedikit melompat terkejut. Saat dia melihat ke depan, ada seekor anjing Pit Bull yang sedang menyalak padanya dan Dean. Dilihat dari tali anjing yang menjuntai sampai ke tanah, sepertinya ini anjing yang lepas.

Baru saja Laila melihat ke sekitar untuk mengecek siapa kira-kira pemilik anjing ini, Dean ternyata sudah lari duluan. Disusul dengan anjing itu yang masih menggonggong.

"Dean!"

Laila refleks berlari mengejar mereka.

Duh! Lari Dean cepat sekali!

"Luna!"

Menoleh ke belakang, Laila menemukan seorang gadis berpakaian olahraga berlari di belakangnya. "Itu anjingmu?" tanya Laila ketika mereka sudah sejajar.

"Iya. Maafkan anjingku. Dia selalu tertarik dengan laki-laki berbaju merah."

"Apa?"

Ternyata Dean berlari sampai masuk ke gang perumahan penduduk. Laila makin mempercepat larinya saat mendengar suara Dean yang seperti meminta tolong.

"Aduh! Hei! Oh, kumohon hentikan! Laila!"

Laila berhenti di depan semak-semak, napasnya memburu. "Dean, kamu enggak apa-apa?" Namun, pemandangan di depannya membuat Laila merasa tenaganya sudah terkuras sia-sia.

Anjing itu sama sekali tidak melakukan hal jahat. Justru dia sedang menjilati Dean dengan bersemangat.

"Luna!" Pemilik anjing itu tiba setelah Laila meninggalkannya di belakang. Anjing yang dipanggil Luna itu menoleh, dan dengan ceria menghampiri sambil menggonggong pada pemiliknya.

"Bisa berdiri?" Laila mengulurkan tangan pada Dean. Rambut pemuda itu berantakan, beberapa daun semak tersangkut di rambut dan bajunya.

"Dean kira, Dean akan dimakan."

Gadis pemilik anjing itu merasa sangat bersalah. Sebagai gantinya, Laila dan Dean ditraktir minuman bersoda dari mesin penjual otomatis.

Kini, keduanya sedang duduk di kursi tepat di samping mesin penjual otomatis itu. Luna dan pemiliknya baru saja pergi.

"Kamu takut pada anjing, Dean?" Laila membuka kaleng minumannya.

"Eh, iya. Sedikit."

Laila mendengkus. "Kalau takut sedikit, kamu enggak akan lari seperti tadi." Dia menyodorkan kaleng yang sudah ia buka pada Dean dan mengambil minuman yang Dean pegang.

"Maaf."

"Jangan minta maaf. Bukan salahmu, kok." Laila tersenyum geli. Rasanya menyenangkan juga berlari mengejar anjing. "Sudahlah, ayo minum." Laila mengadu kaleng Dean dengan punyanya.

Dean mengangguk. Laila menunggu sampai Dean minum duluan.

"Uwaa! Ada yang menusuk mulut Dean!"

Tawa Laila pecah. Apalagi saat Dean bergumam, "Tapi enak." Dan meminum lagi, meskipun akhirnya pemuda itu mengeluh lagi dengan sensasi menyengatnya.

"Dasar Dungu!"

"Dasar Dungu!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alooohaaa

Hampir lupa hari ini jadwal apdet, gara-gara di sekolah ada kegiatan pramuka, jadi berasa hari Sabtu 😂

*masih pake seragam*

04 Oktober 2018

A Half Day [COMPLETED]Where stories live. Discover now