Bab 12 - Bali Part 5

15.5K 1.5K 135
                                    

Ada yang kangen sama Azka & Callista ?? SURPRISE!!!

~||~

                Mercy Hatchback putih milik Revaldo berbelok dan berhenti disebuah lokasi restoran yang tidak terlihat mewah walaupun sudah banyak mobil dan motor terparkir disana. Begitu keluar dari mobil, Shafira langsung merasakan udara dingin menembus kulitnya.

Sejujurnya, apabila Shafira hanya numpang lewat saja, dia pasti befikir bahwa restoran ini tidak laku karena dari luar saja desain nya tidak menarik. Terkesan jadul. Namun yang menarik adalah, terdapat jembatan gantung dan pada ujung jembatan terdapat sebuah gantungan dengan bentuk mirip pohon cemara yang berisi gembok-gembok yang terlihat sudah berkarat.

"Ini jembatan Campuhan, ada yang bilang juga love locks bridge gara-gara ada yang gantungin gembok di ujung situ." Revaldo menjelaskan jembata yang terdapat di halaman restorannya dan berujung entah dimana. "Tapi ini jembatan umum kok. Kebetulan aja ada di halaman restoran aku. Tapi ya aku izin juga sih sekalian aku kasih kursi sama lampu-lampu biar gak gelap jadi orang juga nyaman mau duduk-duduk disini." Tambahnya.

Shafira menganggukan kepalanya seraya mengikuti Revaldo untuk masuk kedalam restorannya. Tepatnya memang Shafira harus mengikuti pria itu karena dia menggandeng tangan kanan Shafira.

Didepan pintu, mereka disambut oleh seorang waiters dengan pakaian khas Bali. Shafira tersenyum dan membalas sapaanya seraya kembali mengikuti Revaldo menuruni tangga. Restoran milik Valdo terletak di pinggir tebing. Suasanya tampak romantis dan asri Karena berada di dataran tinggi. Konsep restorannya mengusung gaya Victorian dan outdoor, walaupun udara sudah dingin, namun kipas angin gantung dengan lampu tetap menyala.

                "Restoran kamu berapa lantai? Aku fikir Cuma satu lantai aja," komentar Shafira saat harus menuruni tangga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Restoran kamu berapa lantai? Aku fikir Cuma satu lantai aja," komentar Shafira saat harus menuruni tangga.

"Empat lantai. Tiga lantai buat resto soalnya tanah ini kecil jadi aku harus bongkar tapi ke bawah, nah di paling bawah itu bar. Kita ke bar, temen-temenku udah nunggu disana. Malam ini juga ada acara live music temanya love song tahun 70-90an,"

Shafira menganggukan kepalanya. "Seru dong," sahutnya.

"Memang kamu tau lagu-lagu tahun 70-90an ?"

"Tau lah, sombong banget mentang-mentang yang tua," gerutu Shafira.

Revaldo tertawa. "Musiknya mulai jam berapa?"

"Jam setengah sepuluh sampai jam dua belas malam," sahutnya.

Sampai di ground level, Shafira disuguhi pemadangan yang luar biasa. Konsepnya masih bergaya Victorian, dengan kursi-kursi putih dan beberapa sofa panjang yang semuanya kini menghadap panggung kecil.

His PromisesWhere stories live. Discover now