BAB 4

15K 1.4K 25
                                    

Regi dan Dimas menggerutu sepanjang hari ini karena Revaldo meminta mereka untuk membantunya menata restoran miliknya yang bahkan baru di buka dua minggu lagi.

Sebenarnya restoran Valdo sudah rampung 60%. Wallpaper sudah menempel di dinding begitu juga dengan lampu gantung yang menghiasi atap ruangan. Hanya saja beberapa perabot besar seperti meja, kursi dan beberapa hiasan dinding masih belum terpasang karena memang akan dipasang mendekati hari pembukaan. Namun kini Regi dan Dimas harus memasang beberapa hiasan dinding atas permintaan Valdo.

"Lo mau ngapain sih?" gerutu Regi sambil meletakkan beberapa pajangan pada bagian rak penyimpanan. Pria itu asal menaruh karena memang bukan dirinya yang seharusnya mendesain tata letak semua pajangan yang akan di pajang didalam restoran Valdo ini.

"Jangan bawel," gerutu Valdo. Pria itu pun sibuk merapihkan meja bar dan menggantung beberapa gelas wine diatas meja bar.

"Gue gak mau bantu lo kalau lo gak ngomong," Dimas berhenti dari kegiatannya menata meja dan piring juga serbet dan berdiri dengan berkacak pinggang.

Revaldo menghela nafas dan keluar dari bar. Pria itu kemudian berjalan sambil membawa tiga botol corona dan duduk di kursi tinggi yang menghadap meja bar dan memutar kursi itu hingga berhadapan dengan Regi dan Dimas.

Dia berdeham. "Gue mau ngajak cewek diner disini," Regi dan Dimas langsung melotot kemudian menghampiri Valdo untung menyambar botol Corona yang sudah terbuka itu dan langsung meminumnya.

"What? gue gak salah denger nih?" tanya Dimas syok.

"Iya. Emang lo budek?" gerutu Valdo.

"Siapa?"

"Hah?"

"Siapa ceweknya?" tanya Regi.

Valdo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal kemudian berkata, "Shafira,"

"Shafira who?" Regi menarik salah satu alisnya.

"OH MY GOD!!! Jangan bilang Shafira itu?"

"Kalian ngomongin Shafira yang mana sih?" Regi masih belum bisa memasuki pembicaraan Valdo dan Dimas.

Dimas menatap Regi, "Itu loh, cewek yang kenal sama gue dan Valdo karena kecelakaan kecil waktu itu?"

"Oh yang nabrak mobil rental lo, Do ?"

Valdo menganggukan kepalanya sedangkan Dimas sudah tersenyum lebar. "Kepincut sama anak kecil lo?"

"Dia udah gede, udah dua puluh empat tahun," Valdo mengerutkan keningnya tanda tidak setuju dengan ucapan Dimas.

"Curang banget lo udah ketemu, gue belum pernah liat sama sekali," gerutu Regi gak terima.

"Nanti lo naksir. Shafira ini kan tipe lo banget, imut-imut gemes," sahut Dimas yang mendapat pelototan tajam dari Valdo.

"Serius?" tanya Regi penasaran.

Dimas mengangguk mantap sedangkan Revaldo sudah membanting botol Coronanya diatas meja marmer membuat Dimas dan Regi berjengit kaget. "Relax man, gue gak akan nikung temen gue sendiri," ujar Regi mencoba menenangkan Revaldo.

"Lo naksir beneran sama dia? suka as a lover atau gimana?" tanya Dimas. Pria itu sudah menarik bangku dan duduk dihadapan Valdo diikuti oleh Regi.

His PromisesWhere stories live. Discover now