MPH - 17 [Is It Love? 2] 21+ ●

334K 7.4K 478
                                    

"Rioner Zerlox"

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Aninda berbaring manis diatas kasurnya. Matanya menatap langit-langit kamar Delano ini. Merasa tidak puas dengan yang dipandangnya Aninda mengambil ponselnya, membuka google lalu mencari beberapa gambar untuk hiasan di langit kamar suaminya ini. Sangking asiknya larut dalam dunia maya Aninda bahkan tidak sadar kalau Delano sudah duduk disebelahnya. Tangan Delano merebut paksa ponsel Aninda lalu menatap Aninda datar.

"Ish! Kembalikan" rengek Aninda yang diacuhkan Delano. Pria itu dengan santainya menaruh ponsel istrinya itu ke meja disamping tempat tidur mereka. Setelah menaruh ponsel Aninda, Delano menciumi bibir Aninda secepat kilat.

"Eh eh loh?" Aninda mengerjapkan matanya saat Delano sibuk membuka kaos pria itu. Delano membuka kaosnya lalu dengan cepat membuka kancing piyama Aninda. Aninda mengerutkan keningnya lalu menahan tangan Delano pelan. "Loh? Kenapa tidak pemanasan dulu?"

Delano terkekeh. Astaga Aninda... Wanita unik. Disaat kejantanan Delano sudah siap tempur wanita ini malah minta dipanasi dulu. Heih iya juga sih, memancing gairah seksual wanita itu susah loh. Jadi ya gak salah kalau laki-laki mesti melakukan beberapa pemanasan supaya si wanita bisa puas.

Delano menatap mata Aninda dalam-dalam. Wajahnya didekatkan pada wajah Aninda yang memerah dibawah sinar lampu. Keduanya enggan mematikan lampu kamar. Seakan sengaja membuat ruangan ini terang dan menjadikan ruangan ini begitu bercahaya untuk saling melihat dan menikmati tubuh mereka. Bibir Delano menciumi kedua mata Aninda yang terpejam rapat. Tangan Aninda meremas sprei sekuat yang ia mampu sambil melenguh saat Delano menjilati telinganya.

Aninda menengadahkan kepalanya. Matanya tertutup lalu kembali terbuka. Bibir bawahnya digigit supaya desahannya tidak terlalu terdengar. Delano tersenyum melirik Aninda yang berusaha menahan desahannya. Ck Delano suka yang berisik jadi dengan semangat Delano meremas bahu Aninda, bibirnya menghisap bagian belakang telinga Aninda. Daerah sensitif Aninda adalah telinga, payudara, leher, punggung, juga kewanitaannya. Delano sudah menghapal semua daerah sensitif Aninda itu. Dengan lihai tangan kiri Delano meremas payudara kanan Aninda. Aninda bahkan lupa kapan Delano membuka branya. Tangan kanan Delano membelai lembut kewanitaan Aninda, bibirnya menghisap leher Aninda. Sungguh surga itu nyata bagi orang yang hendak bersabar menunggu jatahnya.

"Ahh... Lano... Akh!!" Aninda meremas kuat rambut Delano saat pria itu menghisap putingnya yang sudah mencuat tinggi dengan kuat. Begitu berisi payudaranya itu akibat kehamilannya dan sungguh itu membuat Delano semakin bersemangat. Dihisapnya terus membuat Aninda menggelengkan kepalanya akibat kenikmatan ini. Aninda merasakan payudaranya sakit, diliriknya Delano yang juga melirik dirinya. Mulut pria itu awalnya menghisapnya kuat namun sekarang malah melembut. Dan Aninda membelalakan matanya saat melihat bibir Delano basah akibat cairan berwarna putih. "Aku? Susuku?"

Delano melepas hisapannya lalu menatap Aninda "Susumu!!" Delano dan Aninda tercengang. "Manis" Delano meremas payudara Aninda membuat wanita itu mendesah keras. Ternyata air susunya keluar lebih cepat dari yang dia ketahui. Aninda fikir ASI hanya keluar saat bayinya juga keluar tapi ternyata ASI nya keluar pada usia kandungannya ke 6 bulan.

"Delano.. apa ini normal?"

Delano menatap Aninda. Wajahnya memucat. Tidak jangan begini lagi. Delano segera memasangkan kembali piyama Aninda. Diambilnya ponselnya lalu menelpon paman Tio yang berprofesi sebagai dokter itu. "Paman bisakah paman kerumah kami sekarang? Tolong periksa Aninda"

Aninda mengerjapkan matanya. Diliriknya tubuh Delano. Basah akibat keringat, tapi Aninda yakin itu bukan keringat yang biasanya keluar saat mereka bercinta. Keringat dingin. Ya itu keringat dingin. Pria itu nampak sangat pucat sambil berbicara pada pamannya. Aninda berdiri lalu memeluk tubuh Delano "Hei? I'm Okay"

My Possesive Husband [OPEN PO KE 2]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz