MPH - 10 [My Body Is Yours] 21++ ●

371K 9.4K 129
                                    

Didedikasikan untuk semua pembacaku yang kemarin merasa digantungin ceritanya wkwkw.

Ini full 21+ ya.
*
*
*
*
*Ready*

*
*
HappyBaca!
Eh denger lagu diatas.
Lagu panas untuk part panas.
Eaa.

"I want to eat you know!" Desis Delano ditelinga Aninda yang membuat gadis itu gelagapan saat tangan Delano meremas salah satu payudaranya. "Scream My Name" lanjutnya.

"Akh!!!"

    ●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

"Akh akh.. Lanooo" Aninda mencengkram rambut Delano kuat-kuat saat mulut rakus pria itu mengemut, menghisap, menggigit puncak payudaranya yang menegang. Tidak ingin membuat yang sebelah cemburu dengan cepat Delano berganti ke puncak yang satunya dan mulai memulai aksinya lagi.

Tangan kanan Delano mengelus lembut perut buncit Aninda membuat wanita itu menengadahkan kepalanya juga membusungkan dadanya yang malah membuat Delano makin panas dingin akibat pergerakan Aninda. Putingnya tiba-tiba terasa dingin. Aninda menatap kebawah melirik Delano yang rupanya sudah melepas pagutannya pada payudaranya.

Tangan pria itu mengelus perutnya lagi. Aneh tapi Aninda merasa perasaannya membuncah. Ya Tuhan apakah ini tanda kalau Delano mulai mencintainya?

"Kamu harus menyuruhku berhenti jika kamu merasa aku bermain kasar oke?" Kata Delano yang membuat Aninda terhempas dari hayalannya tentang Delano mencintainya. Cinta? Sebuah kata yang membuat Aninda sendiri tidak percaya bahwa dirinya mencintai pria dingin dan kasar ini. Aninda mengangguk tanda mengerti lalu tersenyum tipis.

Delano berdiri lalu menutup tirai kamar mereka. Sebenarnya ini masih sore, sekitar jam 7 malam tapi apa daya? Gairah mengalahkan waktu. Mematikan lampu kamarnya lalu menghidupkan lampu tidur yang berada di kanan dan kiri ranjang mereka. Delano menatap Aninda yang masih terbaring di tengah kasurnya. Astaga wanita itu begitu seksi, ingin rasanya Delano memasuki istrinya itu dengan begitu keras sampai-sampai besok tidak bisa berjalan. Tapi dirinya masih sadar kalau didalam perut Aninda masih ada bayi.

Delano melepas penutup terakhir ditubuhnya. Akhirnya terpuaskanlah dirinya selama 5 bulan ini berpuasa dengan hanya bermain solo atau sesekali blowjob. Wah? Blowjob? Delano tersenyum senang. Dirinya ingin itu lagi, blowjob dari tangan seksi istrinya itu. Aninda menatap Delano dengan mata sayunya. Tanpa disangkanya Delano malah menariknya duduk dipinggir ranjang lalu menatap matanya. Posisinya sekarang berada tepat didepan perut kotak-kotak suaminya itu. Anin masih kurang paham saat tangan Delano menggenggam tangannya, lalu matanya terbelalak kaget saat Delano mengarahkan tangannya pada kejantanan pria itu.

"La..Lano? Be..Be..Blowjob?" Tanya Aninda terbata-bata. Apa pria ini tidak ingin menyetubuhinya? Bukannya tadi Delano bilang ingin melakukan itu? Tapi kok malah main sama tangan dan bibirnya sih?.

Delano mengelus lembut bibir bawah Aninda yang terlihat basah akibat salivanya sendiri. Kepalanya menunduk untuk menciumi bibir Aninda lalu menyesap atas dan bawahnya bergantian. Giginya menggigit bibir bawah Aninda membuat wanita itu mendesah dan dengan kelihaiannya lidahnya telah memasuki rongga istrinya itu. Mengabsen seluruh giginya lalu mulai menari bersama lidah Istrinya.

Tangan Delano meremas gemas payudara Aninda sambil terus berciuman. Aninda hendak mendesah namun dibungkam oleh permainan bibir pria itu. Delano melepas pagutan keduanya, saliva mereka masih menyatu lalu perlahan Delano membersihkan sisa salivanya dan Aninda pada bibir sensual milik istrinya yang nampak bengkak itu.

My Possesive Husband [OPEN PO KE 2]Where stories live. Discover now