MPH - 15 [My Lovely Husband 5] (REVISI) ●

248K 7.7K 553
                                    

"Dan kau lupa." Christ menatap Aninda dan Delano bergantian. Christ berdiri lalu berjalan kebelakang Delano. Membisikan sebuah kata yang membuat Delano geram.

"Aku. Cinta. Pertamanya."

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Delano duduk disamping ranjang Aninda. Setelah masuk tadi Delano meminta kepada para perawat untuk memberikan 2 kasur didalam kamar VVIP Aninda. Delano takut untuk tidur bersama Aninda yang masih sakit. Delano pria yang suka memeluk Aninda, jadi jika tidur bersamanya namun tidak memeluknya itu rasanya aneh.

"Lano. Cepat tidur. Besok kamu kerja" ucap Aninda saat para perawat keluar setelah memberikannya obat.

"Aku tidak mungkin meninggalkanmu sendirian disini"

"Ck. Besok akan ada Fredi juga Christ"

Delano menghela nafasnya lalu melepas kaos hitamnya. Sudah menjadi Kebiasaannya tidur tanpa memakai baju atasan.

"Hei! Ini rumah sakit!"

"Loh? Jadi masalahnya apa?"

"Lano! Ini bukan dirumah. Nanti para perawat akan masuk dan memberiku obat lagi. Kamu mau mereka melihat tubuhmu?" Aninda menatap Delano tajam.

"Baiklah sayang" goda Delano "Bilang saja kau cemburu kalau tubuhku dilihat wanita lain kan?" Delano tertawa sambil kembali memasang kaos hitamnya. Tubuhnya maju mendekati Aninda lalu mencium puncak kepalanya.

Aninda mendesis lalu mencubit perut Delano "Kau gila? Untuk apa aku cemburu?" Aninda tertawa saat Delano menciumi lehernya.

"Tentu saja kau cemburu" Delano mencubit pipinya lalu berjalan ke ranjangnya. "Tidurlah. Besok kita pulang"

Aninda mengangguk lalu segera berbaring dan tertidur. Senyuman diwajahnya tidak pudar saat dirinya tertidur. Begitu damai. Delano yang belum tidur mendekati ranjangnya lalu menatap wajah damai Aninda. Tangannya mengelus pipi Aninda.

"Mengapa aku tidak pernah melihat kecantikanmu?" Delano tersenyum tipis "Apa benar yang dikatakan Christ? Aku pria yang beruntung karena mendapatkanmu?"

Delano kembali mencium dahi Aninda lalu pergi keluar kamar. Rasanya dirinya butuh minuman dingin, jadi Delano pergi menuju dapur Rumah sakit dan meminta minuman dingin. Aninda membuka matanya saat pintu kamarnya tertutup. "Bukan. Bukan kamu yang beruntung. Tapi aku" ucapnya lembut.

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Delano sedang memandikan Aninda. Berkali-kali Aninda mengatakan kalau dirinya sudah sangat kuat sekarang tapi Delano terus berceloteh mengatakan dia bisa membahayakan nyawa bayinya jika mandi sendiri. Aneh!

"Aku bisa menyabuni diriku!" Aninda memukul tangan Delano yang sedang menyabuni bokongnya.

"Sayang kau harus banyak istirahat. Kalau tanganmu kebanyakan bergerak malah bisa membahayakan bayi kita"

Aninda memutar bolamatanya. Heih alasan itu lagi. Bosan!

"Ah.." Aninda mendesah saat tangan Delano menyabuni payudaranya. Jakun Delano naik turun menahan gairahnya. "Lano.. mmm" Aninda meremas lengan Delano saat pria itu meremas lembut payudaranya.

Tangan Delano yang satu lagi membersihkan daerah kewanitaan Aninda. Merasa kedua titik sensitifnya di rangsang Aninda makin mendesah. "Hah.. ah Lano..." Delano memukul bokong Aninda lalu menyiraminya dengan air.

Dengan cepat Delano membilas tubuh Aninda lalu memakaikannya handuk. "Ini. Kau bisa masuk sendiri kan? Bisa pakai baju sendiri kan? Aku mau mandi juga" kata Delano santai.

My Possesive Husband [OPEN PO KE 2]Where stories live. Discover now