BUM - 3

972 119 8
                                    

Happy Reading
Jangan lupa vote ya syantix

Sasha mempercepat langkahnya saat ia melihat Dilan, kekasihnya yang telah ia pacari selama satu tahun lebih ini.

"Sayang." ucap Sasha manja.

"Hei sayang." Dilan mengusap rambut Sasha gemas.

"Aku rindu padamu." ucap Sasha.

Dilan tersenyum manis pada gadis yang sangat dicintainya itu.

"Aku juga. Bagaimana kalau nanti sepulang kuliah kita jalan-jalan ?" tawar Dilan.

Sasha mengangguk semangat layaknya anak kecil diberi permen.
Membuat Dilan semakin gemas dan mencubit kedua pipi Sasha.

*

Brakkk....

Frans membanting laporan keuangan yang baru saja ia baca ke meja.
"Cepat panggil Edo !"

"Baik tuan." Dewi segera keluar dari ruangan Frans dan memanggil Edo yang merupakan manajer keuangan di perusahaan tersebut dengan sambungan telepon.

Tak lama kemudian, Edo tiba dan masuk ke ruangan Frans.

"Aku ingin kau menjelaskan semua ini !" ucapnya tegas.

"Maaf tuan, seseorang telah memanipulasi laporan keuangan perusahaan sebelum di terbitkan di BEI, sehingga laporan keuangan yang tampak defisit. Oleh karena itu, para pihak ketiga menarik dana investasi mereka karena takut perusahaan akan pailit dan tidak dapat mengembalikan uang mereka." ucap Edo dengan kepala tetap menunduk.

"Ditambah tuan Pradana melarikan diri dengan membawa uang kas perusahaan sebesar 5 milyar."

"Kurangajar ! Suruh orang-orang kita menemukannya !" ucap Frans geram.

"Dewi, bagaimana menurutmu ?" ucap Frans pada sekretarisnya yang cerdas dan paling bisa diandalkan sejak 15 tahun silam.

"Maaf tuan, tetapi minggu depan tuan ada meeting dengan perusahaan Shiny Corporation. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan, Shiny Corporation akan memilih salah satu dari beberapa perusahaan untuk diajak bekerjasama. Dan ini merupakan proyek yang bernilai tinggi. Jadi jika perusahaan kita dapat memenangkan tender kerjasama itu, kredibilitas perusahaan akan kembali, dan perusahaan kita kemungkinan bisa diselamatkan." ucap Dewi panjang lebar.

"Benar juga. Dewi...dewi kau memang selalu bisa diandalkan." Frans tersenyum miring saat memikirkan rencana apa yang akan ia buat.

**

Setelah makan malam Frans, Raya dan Sasha duduk bersama di ruang keluarga atas permintaan Frans.

"Ada apa yah ? Apa ada hal serius yang ingin ayah bicarakan ?" tanya Sasha.

Frans berdehem sebelum memulai bicara.

"Sasha, bukan ayah tidak tahu selama ini kau masih berhubungan dengan Dilan." ucap Frans tegas.

Tenggorokan Sasha tiba-tiba terasa tercekat. Ayahnya selama ini memang tidak menyetujui ia menjalin hubungan dengan Dilan. Jadilah mereka menjalin hubungan diam-diam dibelakang ayahnya.

"A..yah tahu darimana ?" ucap Sasha gugup.

"Sudahlah, tidak penting ayah tahu darimana. Mulai sekarang ayah ingin kau menjauhinya !"

"Tapi yah, Sasha mencintai Dilan !" Sasha bangkit dari duduknya dan berucap tegas.

"Sha, tenangkan dirimu. Jangan membuat ayahmu bertambah marah." Raya menyentuh tangan Sasha berniat menenangkannya namun dihempas oleh gadis itu.

Benci Untuk MencintaWhere stories live. Discover now