Dan mereka juga sudah berada di kelas 3, ujian seperti ini jelas bukan ujian yang main-main. Sebenarnya selama kamu mendapatkan surat rekomendasi dari salah satu keluarga elit, maka kepala sekolah tidak akan mempertimbangkannya lagi untuk memasukkan dirimu.

Dan, tentunya keluarga Asher adalah salah satu keluarga elit tersebut.

"Kalau begitu, silakan masuk." Kata pak guru.

Seorang lelaki masuk, semua murid yang melihat membulatkan mata mereka. Salah seorang murid berdiri dari duduknya dan berseru, "Rambutnya biru!!"

Siapa dia?

Dia adalah Louvain, Louvain hanya tersenyum tipis ketika mendengar seruan itu. Pak guru menyuruhnya memperkenalkan diri. Saat dia hanya menyebutkan satu kata untuk memperkenalkan namanya, hampir semua murid tidak bisa menahan diri dan bertanya.

Louvain duduk di kursi paling belakang.

Sepertinya Milo yang memasukkannya ke sekolah ini. Jika Louvain disini, itu tandanya Ravel juga di sini. Apakah Ravel masuk kelas B?

Pelajaran dimulai dan pak guru mulai menerangkan materi pelajarannya.

Waktu berjalan cepat dan istirahat pertama datang. Hampir semua murid mengerubungi kursi Louvain untuk berbicara dengan sang murid baru.

"Hey, kenapa rambutmu biru? Apa kau mewarnainya?"

"Hey, kau berasal dari mana? Apakah kau adalah murid terpandai di daerahmu sehingga kau bisa memasuki sekolah ini?"

"Kenapa namamu hanya Louvain? Apa kau tidak memiliki nama keluarga?"

Berbagai pertanyaan mulai menyerbu, alis matanya berkedut. Dia memang menyangka kalau akan ditanyai berbagai pertanyaan, tapi jika semuanya ditanyakan pada saat yang bersamaan, siapapun pasti tidak bisa menjawabkan?

"Maaf, aku mau ke orang itu." Louvain berdiri dari kursinya dan menunjuk Yue dari belakang. Semua murid yang mendengarnya langsung mendorong pundaknya, menahannya dan membuat dia terduduk kembali.

"Jangan! Jangan dekati Yue! Dia sangatlah sombong, egois, intinya dia bukan orang yang baik! Lebih baik kau menjauhinya kalau kau mau kehidupan yang aman dan nyaman." Kata mereka.

Louvain mengerutkan dahinya, "Apa maksud kalian?"

"Ya, kami bisa mengerti kalau kau tertarik dengan parasnya yang cantik. Tapi bukankah ada perempuan lain di dunia ini selain dia? Ia bukanlah pilihan yang tepat."

"Kenapa?"

"Namanya adalah Asher Yue. Dia berasal dari keluarga Asher yang terkenal itu, tapi dia bukanlah orang yang tepat untuk dijadikan teman. Kalau kau membuatnya merasa terganggu sedikit, maka kehidupanmu di sekolah pasti habis!"

"Habis? Maksudnya bagaimana?"

"Sudah kubilang, dia sangat tidak bisa diganggu! Jika kau mengganggunya, dia bisa-bisa menggunakan kekuasaannya lagi dan merendahkanmu. Kau tidak ingin itu terjadi kan?"

Louvain terdiam, dia menatap Yue dari kejauhan. Tapi, ia adalah orang yang baik. Valerie tidak akan salah mengerti kepribadian seseorang. Semua yang orang ini ceritakan sangatlah berbeda dengan Yue yang aku temui lusa lalu.

"Benarkah? Kalau begitu aku akan mencoba menyapanya." Ucapan Louvain membuat para murid panik, namun sebelum mereka dapat menghentikan Louvain. Louvain sudah menghilang dan beberapa langkah tidak jauh dari Yue. Semua murid mulai memasang wajah pucat.

Dalam hati, semua murid mulai mengharapkan keberuntungan Louvain.

"Yue." Panggil Louvain.

Yue memutar kepalanya, "Ada apa?"

Soul From The Past[END]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu