21. Ending dan Awal Baru untuk Kita

116 5 0
                                    

Kedua bayi mereka telah selesai di mandikan, ari-ari Freeya juga sudah di keluarkan oleh Alfa dan sudah dikuburkan dengan penerangan lampu emergency.

Kini kedua bayi mereka sedang tertidur cantik di box bayi, Freeya masih berbaring di kasur setelah lelah melahirkan walaupun ia dibantu Alfa tadi mengelap tubuhnya dengan washlap.

Sekali lagi, Freeya merasa beruntung memiliki Alfa. Lelaki itu adalah lelaki yang luar biasa dalam hidupnya, cintanya. Alfa sangat fasih mengurus bayi, Freeya sampai terkadang malu sendiri karena Alfa jauh lebih mengetahui bagaimana mengurus bayi daripada Freeya.

" Tidurlah Re, aku tahu kamu masih lelah. Biar anak-anak aku yang jaga " jawab Alfa.

" Anak-anak kita belum dikasih nama Bang, aku belum kepikiran mau kasih nama apa. Apa Abang udah? " Tanya Freeya dalam.

" Nashyra Snow Tantradinata dan Michella Sky Tantradinata... " Ucap Alfa sambil meneteskan airmatanya.

" Nama yang bagus Ayah, Ibu suka. Pasti Oma sama Opa dengerin Abang dari sana, yang memberikan nama mereka sama seperti nama Opa buyut dan Oma buyut mereka... " Jawab Freeya.

Tak lama kemudian Alfa ikut berbaring disamping Freeya, memeluk perempuannya erat.

" Abang... " Ucap Freeya.

" Hmm " jawab Alfa dengan deheman.

" Abangkan masih muda, ya engga tua-tua banget lah 44 tahun_ "

" Muda gundulmu... " Potong Alfa gemas.

" Ish dengerin aku dulu! "

" Iya kenapa Sayang? " Balas Alfa pelan.

Tanpa diduga pipi Freeya memerah, biasanya jika saat-saat seperti ini lelakilah yang memohon. Namun dalam kisah ini Freeya yang meminta, lalu Alfa kaget dengan permintaan Freeya.

" Setelah masa nifas aku selesai, aku minta ijin sama Abang. Aku minta ijin untuk engga usah pake kontrasepsi apapun " ujar Freeya.

Sedangkan Alfa terperangah kaget, bingung dengan maksud istrinya.

" Jangan minta aku berhenti melahirkan anak kamu, itu kepuasan buat aku Bang untuk melahirkan anak-anak kamu, umur aku masih 22 tahun. Aku masih sanggup hamil 2 atau 3 kali lagi, intinya aku engga puas kalau anak kita cuma dua "

Alfa tersenyum, bagaimanapun ia merasa istrinya itu berbeda dari perempuan lain. Disaat perempuan lain cukup memiliki dua anak, Freeya justru meminta lebih.

Justu menurut Freeya bisa hamil dan melahirkan putra atau putri dari benihnya adalah suatu kepuasan, Alfa heran mendengarnya.

" Emang waktu melahirkan tadi engga sakit Re, kok kamu minta hamil lagi? " Tanya Alfa.

" Sakit, banget malah. Tapi kalau akhirnya akan semembahagiakan ini, aku mau hamil lagi. Punya anak lagi, adiknya Snow sama Sky dari benih kamu, hanya kamu " balas Freeya.

Alfa kemudian mengelus halus rambut Freeya, mengecup puncak kepalanya hangat. " Kamu mau punya anak berapa emang dari pernikahan kita? " Tanya Alfa lagi.

" Kalau dikasih kembar terus, aku mau punya anak 7, tapi kalau kelahiran setelah Sky dan Snow tunggal... Berarti aku cuma mau punya anak 4. Bolehkan Bang... " Ucap Alfa.

" Boleh, tapi aku mau kamu hamil lagi waktu umur Sky sama Snow 4 atau 5 tahun ya? Kasihan merekanya juga kalo dapet adek jaraknya deket. Untuk sementara kamu pake kontrasepsi dulu, baru setelah umur anak-anak kita cukup kamu boleh hamil lagi " ucap Alfa tegas.

" Tapi umur kamu engga bisa nunggu, Bang " ucap Freeya pelan.

" Kenapa sih kamu buru-buru banget pengen punya anak lagi dari aku? Hmm? " Tanya Alfa.

Sa Blessure Est Aussi Moi Where stories live. Discover now