4. Alasan Kita Berjodoh

69 6 2
                                    

Alfa melajukan mobilnya ke arah butik La Fashionista dengan kecepatan maksimal. Bagaimana bisa Freeya, sahabat Jilland yang baru ia kenal sangat gegabah dengan melakukan hal bodoh itu.

Setelah Alfa sampai di La Fashionista, pelayan menyambutnya dengan ramah.

" Selamat datang Mr... Miss Freeya sudah menunggu diruangannya " ucap pelayan itu sambil menunjukkan ruangan Freeya.

Rupanya gadis itu telah menunggu di balik meja kerjanya, mengerjakan rancangan gaun terbarunya untuk edisi musim gugur.

" Apa yang sudah kamu lakukan Re! Kamu fikir menikah adalah suatu permainan? " Ucap Alfa sarat akan emosi.

" Aku engga pernah bilang pernikahan itu sebuah permainan. Pernikahan itu adalah sesuatu yang sakral Om, berhubung sebentar lagi kita mau menikah jadi panggilnya aku kamu aja ya Om " ucap Freeya santai.

" Saya engga habis fikir dengan pemikiran kamu Re! Saya sudah 45 tahun_"

" Lalu kenapa kalau Om Alfa sudah berusia 45 tahun? Usia bukanlah sebuah halangan yang berarti kok "

" Diluaran sana masih banyak lelaki muda yang bisa kamu jadikan suami, kita itu pantasnya sebagai Ayah dan anak. " Ucap Alfa.

" Kalau aku engga mau gimana? Berapapun usianya Om asal nantinya Om bisa mengayomi aku ya kenapa engga " jawab Freeya santai.

" Rere! " Ucap Alfa gemas.

Freeya tersenyum, " Rere? Bagus nama panggilannya, aku anggap itu panggilan sayang Om Alfa ke aku " ucap Freeya terkekeh geli.

" Freeya Ardante Ferdinand! " Ucap Alfa kehilangan kendali.

" Kenapa Om? " Jawab Freeya tetap santai.

" KAMU BELUM MENGENAL SIAPA SAYA DAN SAYA YAKIN KAMU AKAN MENYESAL MENGETAHUI BAHWA SAYA_ " Alfa mulai menjerit saat Freeya dengan santai menjawab.

" Pernah menjadi narapidana karena kasus pembunuhan, pencucian otak dan pencemaran nama baik selama 11 tahun " jawab Freeya pelan.

" Rere, kamu... " Ucap Alfa tak habis fikir.

" Jilland menceritakan semuanya, dan aku engga peduli dengan masa lalu Om. Karena setiap orang pasti punya masa lalu yang buruk. Aku yakin Om punya alasan sampai bisa berbuat seperti itu " ucap Freeya tanpa Alfa sangka.

Alfa terdiam, bibirnya kelu untuk berucap. Demi Tuhan, gadis yang ada dihadapannya ini baru berusia 23 tahun.

" Kalau semisal nanti saya kumat dan membunuh kamu apa kamu rela? " Ucap Alfa pelan, ia berjanji setelah pertanyaan ini lulus dijawab Freeya Alfa tidak akan menghindar lagi.

" Aku ikhlas, karena aku tau... Membunuh aku adalah pilihan terakhir yang harus Om lakukan untuk menyelamatkan hubungan kita " jawab Freeya sambil menerawang jauh.

' Tanpa menunggu Om bunuh aku, aku akan membunuh diriku sendiri kalau semisal Bunda dan Ayah menentang kita ' ucap Freeya dalam hati.

Alfa mendekat, kemudian memeluk Freeya. Gadis yang seharusnya lebih cocok menjadi anaknya bukan calon istrinya.

" JADI YANG DIUCAPKAN TANTE MARION ITU BENAR? " Bentak Jilland yang tiba-tiba datang dengan teriakannya.

Alfa dan Freeya melepas pelukkan itu, menatap Jilland yang kini berlinang air mata. " Kamu kenapa tega Freey menghancurkan mimpi Tante aku sendiri " ucap Jilland hendak pergi, sebelum tangannya diseret paksa Freeya menuju tempat rahasia mereka di butik.

@@@

" Mau apalagi kamu, jangan bilang kamu mau ngeles ya. Kamu itu perempuan munafik, yang awalnya bilang Om Alfa itu jahat... Om Alfa itu pemabuk, maniak Bir terus _" belum usai Jilland berbicara, Freeya telah melanjutkannya dengan menangis.

" Itu karena yang Om Alfa bunuh adalah Oma dan Opa aku! Yang Om Alfa cuci otaknya adalah Kakek Aku! Tante Eirene yang kamu sebutkan adalah Momma kesayangan aku! Dan nama baik yang Om Alfa cemarkan adalah nama perusahaan keluarga aku!... " ucap Freeya dengan tangisan.

" Ya Tuhan " hanya itu yang Jilland ucapkan. " Lalu apa kamu mau balas dendam? " Tanya Jilland, seketika ia menetralkan suaranya.

" Iya, aku akan balas dendam " ucap Freeya sepotong.

" Tapikan kamu udah tau kalau Om Alfa menyesal melakukan itu, ada alasannya kenapa ia melakukan hal itu " jawab Jilland berusaha membuat Freeya menyerah dan melupakan dendamnya itu.

" Tidak ada satupun orang yang bisa merubah misiku untuk membalasnya. Aku akan balas dendam, balas dendam dengan mencintainya sepenuh hati. Menjadikan dia milikku seorang dan bersama-sama menjadi tua, itu balas dendamku " ucap Freeya membuat Jilland terperangah.

" Aku serius Jill, jangan kamu kira aku bercanda. Aku adalah Freeya Ardante Ferdinand, gadis yang pernah hampir terluka oleh ulah Om Alfa. Hanya saja aku bisa melihat dalam sinar mata itu, bahwa ia belum pernah melihat indahnya pelangi dalam hidup. Dan aku mau menjadi pelangi dalam hidupnya " ucap Freeya.

" Tapi mendiang Oma dan Opa kamu? " Tanya Jilland.

" Oma dan Opalah yang justru memintaku memaafkannya dalam mimpiku " jawab Freeya.

" Freey, lalu Om Lucas dan Tante Athena apakah akan setuju dengan pernikahan kamu dengan Om Alfa? Bagaimanapun Om Alfa, Om Alfa yang membunuh Oma dan Opa kamu " Jilland mulai memahami apa yang Freeya rasakan.

" Setuju atau tidaknya mereka. Aku akan tetap menikah dengan Om Alfa, karena aku yakin cuma Om Alfa kebahagiaan aku... " Ucap Freeya yakin.

" Tapi Freey, kalo Om Alfa tau siapa kamu sebenarnya... Kemungkinan dia akan ninggalin kamu " ucap Jilland.

" Aku engga akan pernah membiarkan Om Alfa tau siapa aku sebenarnya... Aku rela menghapus jati diriku asal Om Alfa tidak meninggalkan aku " jawab Freeya.

@@@

Di ruangan Freeya, Alfa yang merasa bosan ditinggal lama akhirnya melihat-lihat isi ruangan calon istrinya.

Matanya terpaku melihat sebuah kitab tebal diujung sana, bibirnya membentuk seulas senyum saat tahu lambang apa itu.

" Keturunan terakhir bangsawan anaconda... " Ucap Alfa.

Banyak orang yang tidak mengetahui jika Alfa tertarik dengan dunia perularan, berbagai jenis ular ia pelajari disamping mengejar cita-citanya sebagai dokter. Bahkan pengetahuannya tentang ular tidak berhenti disitu, ia bahkan mempelajari kerajaan tentang siluman ular.

Selain Aldan, tak ada seorangpun yang tahu bahwa Alfa adalah air ketenangannya para ular. Tak ada satupun ular yang memberontak jika Alfa yang menangani mereka ketika sedang berontak, di telapak tangan kirinya terdapat tanda lahir berbentuk tetesan air berwarna putih.

" Rere... Aku tau sekarang kenapa ia mudah menerimaku, dialah soulmate sejatiku. Tapi, kata Tante Shyra... Jangan-jangan... " Ucap Alfa mulai menerka-nerka keadaan.

Tak lama Freeya datang, matanya memancar kaget saat ia melihat Alfa memegang kitab ularnya.

" Om... " Ucap Freeya takut-takut.

Alfa memberikan kitab itu pada Freeya, " Karena kamu sudah mau menerima aku apa adanya, aku akan menerima siapapun calon istriku. Jangan takut aku akan menghindar " ucap Alfa.

Saat Freeya menerima kitab itu, sekilas ia melihat tanda lahir itu. Karena takut salah melihat, ia mengambil tangan Alfa dan melihatnya dengan jelas.

" Ka... Kamu... Air ketenangan itu... " Ucap Freeya kaget.

Tanpa membalas ucapan Freeya, baik Alfa maupun Freeya sama-sama paham. Bahwa inilah alasan mereka berjodoh.

@@@

Ulala... Ceritanya kaga jelas yee, tapi mendinglah daripada stuck kaya Paars Blauw 😭😭😭.

Happy reading...

Vomment
Votte
Comment

Sa Blessure Est Aussi Moi Where stories live. Discover now