Terjebak

25.3K 577 19
                                    

"Aeris!"

Suara itu membuat tubuhku menegang. "Cha- Chanyeol?"

Pak Baekhyun berdiri dari posisinya semula. Dengan santai dia memasukan kedua tangan ke dalam saku celana.

Chanyeol berjalan cepat menghampiri kami, kedua matanya menatap tajam. Aku mendadak takut ditatapnya seperti itu.

"Pelajaran Pak Roy sudah selesai. Saatnya kembali ke kelas," ucapnya terdengar dingin. Sedingin salju di kutub utara.

Aku pun melihat soal dari Pak Baekhyun. Masih ada dua buah soal yang belum selesai dikerjakan. "Bentar lagi. Tugas gue belum selesai."

"Tugas yang mana?"

"Ini!" Aku pun menunjukkan tugas yang diberi Pak Baekhyun ke Chanyeol.

"Tugas lo kan, Sejarah, kenapa tiba-tiba berubah jadi Matematika?"

"Saya yang memberi Aeris tugas tersebut," jawab Pak Baekhyun tenang.

Chanyeol menyeringai. Oh, ini bencana. Dia pasti sedang kesal. Tapi karena apa?

"Jika Bapak memberi Aeris tugas matematika. Tugas sejarah Aeris tidak akan pernah selesai. Bapak senang kalau Aeris mendapat hukuman lagi?"

"Chan..." Aku bermaksud menghentikan Chanyeol agar berhenti bicara, tapi dia malah membentakku.

"DIAM!"

Aku tersentak karena Chanyeol terlihat sangat marah. Dia kenapa?

Pak Baekhyun pun mengangkat tugasku yang sudah selesai dia kerjakan. Dengan tenang menunjukan tugas tersebut ke Chanyeol. "Kau lihat? Tugas Sejarah Aeris sudah selesai dikerjakan."

Kedua mata Chanyeol sontak membulat. Sedetik kemudian rahangnya mengatup rapat, kedua tangan pun mengepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih.

"Kita kembali ke kelas!" Chanyeol tiba-tiba menarik aku keluar dari perpustakaan. Pak Baekhyun pun mundur beberapa langkah memberi jalan.

"Makasih Pak, dan maaf saya belum menyelesaikan tugasnya."

Pak Baekhyun hanya tersenyum.

Aku berlari kecil karena menyesuaikan dengan langkah kali Chanyeol yang lebar. Pergelangan tangan ini dicengkeram sangat kuat olehnya. Aku bahkan sampai meringis karena sakit.

"Chanyeol, lepasin tangan gue."

Chanyeol sepertinya tuli. Dia malah mencengkeram pergelangan tanganku, semakim erat. Rasanya sangat sakit.

"Chanyeol, lepasin!"

Chanyeol pun melepas cekalan tangannya. Aku meringis, menahan sakit di pergelangan tangan yang tampak sedikit memerah.

"Lo kenapa sih?"

"Lo mau jadi kayak Sasha? Jadi cewek centil yang suka godain cowok!"

Aku tercengang mendengar ucapannya.
"Maksud lo apa, sih?" tanyaku tidak mengerti.

Chanyeol menyeringai. "Gue tadi lihat lo deket-deket sama Pak Baekhyun. Lo pasti genit-genit sama guru baru itu, kan?" ucapnya lumayan keras. Beruntung tempat kami berdiri saat ini jarang ada murid yang lewat. Jadi tidak ada murid lain yang mendengar pertengkaran kami.

"Siapa yang genit-genit sama Pak Baekyun, sih? Gue nggak godain dia."

Sebenarnya apa yang Chanyeol pikirkan? Apa dia pikir aku menggoda pak Baekhyun? Hellow? Aku masih punya cukup akal sehat untuk tidak melakukan hal murahan seperti itu.

Chanyeol berdecak, wajahnya sekarang sangat tidak enak untuk dilihat. "Gue nggak percaya. Gue tadi lihat sendiri kalau lo sama Pak Baekhyun deket banget. Deketnya nggak wajar."

My Lovely TeacherWhere stories live. Discover now