(2) BROKEN HOME

2.5K 84 4
                                    

"Aku menyayangi mereka? Tapi apa mereka masih menyayangiku?"
-Andini Yumna Aquilla-

***

Saat andini masuk kerumah terdengar suara

prangggg

Seperti suara gelas atau piring jatuh. Namun Andini sudah tidak heran ini sudah menjadi suara keseharian yang selalu dia dengar.

Andini's POV

Aku tahu itu adalah suara piring atau gelas atau bahkan vas bunga yang sengaja dilempar ayah ketika sedang bertengkar hebat dengan bunda.

Biasa.

Ini sudah menjadi hal umum yang aku rasakan sejak satu/dua bulan terakhir ini.
Ini sejak Ayah terciduk bunda bermesraan dengan wanita jalang didalam ruangan kantornya.

Sejak saat itu.

Bunda dan Ayah selalu membawa masalah itu kerumah.
Mereka tak memikirkan perasaanku, karena apa? Karna aku hanyalah anak pungut bagi mereka.

Mereka mengambilku dari panti asuhan ketika aku baru masuk sekolah dasar. Saat itu aku bahagia. Mempunyai keluarga. Aku bisa merasakan memiliki Bunda dan juga Ayah.

Tapi apa yang mereka lakukan sekarang? Apa artinya aku dirumah ini? Sudahlah aku bukan bagian darah dari mereka? Aku menyayangi mereka? Tapi apa mereka masih menyayangiku?

Andini's POV-End

~~~

Andini baru saja masuk kedalam rumah. Dan yang Andini lihat.
"prakk" tamparan keras ayahnya dipipi bundanya.
Spontan andini datang memeluk bundanya yang kini terjatuh dilantai,air mata andini sudah jatuh berderai menetes.

"aa.aayah?"ucap andini sambil memeluk bunda semakin erat.

Disana Zaki-ayah Andini- sedang memegang tangannya yang tadi menampar pipi istrinya-Dita-

"ayah,bunda ini perempuan,hatinya lemah.. Ayah gabisa tampar bunda gitu aja"

Lalu zaki berlalu pergi meninggalkan andini dan Dita.

"bunda jangan nangis ya,ada andini kok" ucap Andini dan membantu Dita bangun, dan segera membawa Dita ke kamar.

"terimakasih Andini" ucap Dita dengan tersenyum walau jelas dari matanya,bahwa batinnya sedang terluka.

"bunda,bunda istirahat ya, andini sayang bunda" ucap andini sambil merebahkan badan dita di kasur lalu mencium kening dita.

~~~

Andini kini sedang menangis,matanya sudah membesar, dia merindukan kehidupannya dulu. Dulu sebelum masalah ini datang.

Flashback on

"andini ayah pulanggg" ucap zaki memasuki rumah.

"yeyyy ayah pulang" ucap Andini langsung memeluk zaki, dan zaki pun menggendong andini.

"ini coba lihat, ayah bawa mainan untuk kamu sayang" ucap Zaki sambil menunjukan mainan boneka beruang berwarna ungu.

"wahhh bagus banget ayaahh" ucap Andini.

"bilang apa andini?" ucap dita.

"makasih ayah superku" ucap andini dan mencium pipi zaki.

"iyaiya sayang"

Flashback off

Kini Andini sedang memeluk boneka beruang tersebut sambil menangis dan tiba-tiba dia terlelap dalam tidurnya.

"dreeett..drettt"
Suara getaran handphone andini membangunkannya dari indahnya mimpi. Mimpinya indah,hanya saja kenyataan tidak.

"haloo?" ucap seseorang dari dalam telephon genggam Andini.

"Andin, akhirnya lo angkat telfon gue din, lo tuh ya kalo tidur udah kaya kebo, ditelfonin gak diangkat-angkat," ucap orang itu.

"kok lo tau gue tidur,ka?"
Yup,benar orang yang menelfon tidak lain adalah Arka.

"tadi gue kerumah lo,tapi kata bi wulan lo tidur"

"lo kerumah gue?"

"eh iya,tadi kok bi wulan mukanya panik gitu, lo gak papa kan?"

"ya gapapa lah, lo aja kali, dateng pas bi wulan lagi masak,jadi buwulan panik ninggalin kompor buat bukain pintu" dusta Andini.

"eh din,jalan yuk" ucap arka.

"jalan jam segini? Ini masih maghrib arka,"

"maghrib pala lo peyang,ini udah jam 8 malem andinnn"

"eh beneran? Gue belum mandi ka,gue mandi dulu ya, dah arka,oh ya jalan-jalannya kapan-kapan aja yaa" ucap Andini dan langsung memutus telephon.

~~~

"hoammm" suara menguap Andini mengawali pagi ini. Entah apa yang terjadi,pagi ini Andini langsung terbangun,padahal dia sadar ini hari sabtu,hari libur.

Andini bergegas ke dapur untuk memasak sarapan.

"pagi bi wulan" ucap Andini dengan senyum lebarnya.

"pagi non, kok kesini non,tunggu dimeja aja non,sebentar lagi masakan siap kok"ucap bi wulan
Yang sedang memasukkan bumbu-bumbu nasi goreng ke dalam wajan.

"sengaja kesini bi, andini mau bantu bi wulan,hehe.. Ngomong-ngomong bunda udah bangun belum bi? Trus a..yah?" tanya Andini.

"nyonya sepertinya masih tertidur non, kalo tuan..dia tadi malam tidak pulang" ucap bi wulan sambil menundukkan kepala.

"oh gitu bi" ucap andini dengan sedikit sedih.

"teng tongg"

"bi,itu bel nya bunyi,coba buka bi" ucap Andini

"baik non,tapi sarapannya non?" tanya bi wulan

"sarapannya biar andini yang masak bi" ucap Andini

Bi wulan bergegas kedepan untuk membuka kan pintu.

"eh den arka" ucap Bi wulan setelah membuka pintu.

"eh bi wulan cantik, andini ada bi?" ucap arka menampakan deretan giginya.

"ah aden bisa aja,bibi jadi malu. Non andini lagi didapur den lagi masak, oh ya deh silahkan masuk" ucap bi wulan dengan pipo bersemu langsung mempersilahkan arka masuk.

"ciee calon ibu rumah tangga lagi masak," ucap arka yang kini sudah berada meja makan didekat dapur.

"eh bi, kenapa sih mahluk aneh kaya dia disuruh masuk" ucap Andini dan langsung memanyunkan bibirnya.

"yeee sirik lu, bi wulan kan tau mana mahluk aneh mana cogan,ya gue dipersilahkan masuk lah" jawab arka dengan pedenya, dan bi wulan hanya menahan tawa melihat tingkah laku dua remaja ini.

"up to you rka, mau ngapain lo kesini?"

"etzdah.. Sadis amat lu, tamu dateng bukan disambut malah dijudesin gitu"

"jadi?" ucap Andini yang kini sedang menuangkan nasi goreng ke atas piring besar.

"gue mau ikut sarapan sama lo"

"yeh numpang nih tetangga"

"non,kalo di kampung saya yah non, berbagi sama tetangga itu hal yang baik, dan bisa menambah kerukunan satu sama lain non" ucap bi wulan ikut memotong pembicaraan andini dan arka.

"that's right!!!" ucap Arka.

"ya ya ya,terserah, lo tunggu sini,gue mau panggil bunda" ucap Andini langsung meninggalkan Arka dan bi wulan.

Tok-tok-tok

"bunda?"

Karena tak ada balasan, Andini langsung membuka pintu kamar Dita.
'Krreekkk'

"bundaa.." tangis Andini pecah melihat keadaan bundanya didalam kamar.

~~~

Bunda Andini kenapa?
Penasaran? Baca terus yaa..

11 juli 2k17

ANDINI [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang