36 - Honesty

1.3K 104 38
                                    

Hi! Long time no see. Aku bersyukur bisa up.
Enjoy the story dan jangan lupa vomment ^^

Suara peluit mendengking nyaring, isyarat bagi semua anggota Varuna Swimming Club untuk berkumpul ke teras di hadapan starting block

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara peluit mendengking nyaring, isyarat bagi semua anggota Varuna Swimming Club untuk berkumpul ke teras di hadapan starting block.

Kevin langsung berenang menuju sisi kolam, keluar dari sana dan dan mengikuti teman-temannya yang berlarian ke arah salah seorang coach yang sudah berdiri menunggu. Sang coach menegur anak-anak yang terlalu lambat merespon, meniupkan peluitnya sekali lagi. Ia memperbolehkan kumpulan muda-mudi dari kalangan berbagai usia tersebut untuk duduk bersila. Tangannya menggenggam sebuah amplop putih yang isinya sudah bisa diperkirakan semua orang.

"Itu pasti SK," bisik Galuh, cowok kelas satu SMA yang tingginya sudah mengalahkan Kevin. 175 cm. Entah sejak kapan anak itu sudah duduk di sampingnya, "aku benar-benar penasaran siapa yang dipilih untuk ikut KRAPSI nanti."

"Yah, sebentar lagi kita bakal tahu," sahut Kevin.

"Aku yakin banget Kak Kevin terpilih," katanya lagi dengan mata berbinar, "Progress Kakak keren banget. Seenggaknya masuk lah di satu atau dua nomor."

"Thanks," ia tersenyum simpul.

Usahanya selama nyaris lima bulan ini memang banyak terbayar. Langsung pergi ke klub sepulang sekolah, berlatih keras untuk mengembalikan catatan waktu yang sempat menurun akibat tubuhnya yang lebih kaku semenjak siuman dari koma. Bukan latihan gila-gilaan seperti yang membuatnya sempat cedera dulu, melainkan terukur dan konsisten, penuh kesabaran. Hasilnya, sekarang Kevin sudah melebihi catatan waktu tercepatnya saat masih menjadi ketua klub renang di sekolah Avicenna Memorial.

Semua orang menanti dengan antusias saat coach mereka yang biasa dipanggil Coach Fikri itu berdeham, lalu memulai pidato santainya yang tak jauh-jauh dari petuah "bagi yang belum terpilih jangan berkecil hati, masih banyak kesempatan dan jangan patah semangat" atau pun semacamnya. Pembacaan SK untuk kategori usia senior,  18 tahun, dibacakan paling awal.

"50 meter gaya kupu-kupu; Ryan Nara Saputra."

Si Ryan yang berambut cepak langsung melompat berdiri, yang mana langsung disoraki oleh teman-temannya, dan ia semakin girang nyaris semua nomor gaya kupu-kupu diserahkan padanya. Coach Fikri menyuruh mereka semua kembali tenang. Satu persatu kategori disebutkan. Berurutan mulai dari gaya kupu-kupu, punggung, dada, hingga akhirnya gaya bebas.

Kevin menyilangkan jari. Berharap namanya ada dalam nama-nama yang sudah disahkan itu. Tak perlu muluk-muluk, kategori 50 meter saja Kevin akan sangat bersyukur jika diberi kesempatan. Oh, bukannya dia tidak percaya diri. Hanya saja Kevin terbilang anak baru di sini, dan dia tahu ada beberapa anggota lama seusianya yang mengincar nomor untuk gaya bebas.

"50 meter gaya bebas; Ignazio Hadi Sutanto."

Kevin mencelus. Zio ... Anak yang di tahun-tahun sebelumnya sudah jadi perwakilan tetap Varuna Swimming Club. Kevin belum pernah bertanya soal umurnya, tapi karena mereka ada di kategori yang sama Zio pasti sebaya dengannya.

ForbiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang