9 - The Covenant

3.1K 250 47
                                    

Part ini lumayan panjang. Aku mencobanya untuk terasa sedrama mungkin karena cerita ini memang genrenya Romance Drama sih 😄

Sedikit peringatan, di bab ini bakal muncul adegan yang mungkin bisa membuat sebagian dari kalian mengernyit jijik. Tapi itulah alasan kenapa aku mengaktifkan kategori mature. Tapi tenang aja, bukan adegan eksplisit kok.

Merci beaucoup buat VionaKeith Aprilxing01 LJefff NirmalaPaputungan sfaizahhv mibogenie AlexandraLexy PrincesKadita aulia_nanda KaniaAprilianti98 ghemslll monicaauliaa RenoChiiens leeshop BojoneAryk untuk votes dan komentarnya :D

Merci beaucoup buat VionaKeith Aprilxing01 LJefff NirmalaPaputungan sfaizahhv mibogenie AlexandraLexy PrincesKadita aulia_nanda KaniaAprilianti98 ghemslll monicaauliaa RenoChiiens leeshop BojoneAryk untuk votes dan komentarnya :D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"

Apapun yang terjadi, aku enggak akan menyerahkan Kiran!!!"

Seruan itu sontak membuat si kembar terkesiap kaget. Bukan hanya Mawar, ada lagi suara berat seorang lelaki yang berbicara dengan nada angkuh, dan sepertinya lelaki itu tidak sendirian. Baik Kiran mau pun Kevin tidak familiar akan suara tersebut. Siapa?

"Tunggu di sini dan langsung kunci pintunya lagi. Aku akan keluar," pesan Kevin. Kiran yang ketakutan tak tahu harus berbuat apa, dia tak ingin Mawar atau pun kakaknya terluka. Tapi Kevin benar. Mereka tak bisa selamanya berdiam dalam ketidakjelasan. Sudah waktunya mereka menemukan titik terang.

Saat Kevin membuka pintu perlahan, suara benturan yang cukup keras diikuti jeritan serta rontaan Mawar mengagetkan mereka. Kiran mencicit, meminta Kevin untuk tetap bersamanya. Mungkin inilah maksud Mawar menyuruhnya sembunyi. Sayangnya Kevin terlalu nekat untuk menurut pada sang adik.

Mengacau di rumah orang selarut ini, sebenarnya siapa orang itu?! Kevin menahan amarahnya lagi. Tanpa pikir panjang pemuda itu langsung melangkah dengan agak tertatih dan menyaksikan seorang lelaki bertubuh besar tengah menjambak rambut panjang Mawar. Kata-kata meluncur dari bibirnya seperti ular,

"Mawar, Mawar.... Kamu pikir akan semudah itu menghindari saya, hm? Setelah semua yang saya lakukan untuk kamu, untuk anak-anak kamu, begini caramu menepati janji?"

Sial, sial, sial. Sebenarnya apa yang terjadi? Kevin meringis menyaksikan helai demi helai rambut itu ditarik ke atas, memaksa Mawar untuk terus menengadah.

ForbiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang