Part 1 "Perkenalan"

6.2K 247 11
                                    

Jelita Syasya Paramadina. Gadis 16 tahun itu kini berdiri mematung di depan sebuah gerbang rumah bercat putih yang cukup asri itu. Matanya tampak takjub dan meneliti setiap jengkal bagian dari rumah itu.

Rumah berlantai dua yang memiliki halaman yang cukup luas dan asri. Halaman rumah itu ditanami berberapa bunga yang kini mulai bermekaran. Disebelah taman masih ada parkir area yang cukup untuk dua mobil.  'Rumah ini benar-benar luas' pikir Syasya.

"Bun, ini rumah kita?" Tanyanya penuh antusias.

"Haha iya dong rumaha kita. Ih si sayang, kalo bukan rumah kita ngapain bunda bawa koper-koper sama kardus boneka kamu ini kesini" jawab sang bunda, Erika, dengan nafas sedikit terengah setelah mengatur beberapa kopor miliknya.

"Seneng nak? Rumah ini lebih besar dari rumah ayah dan bunda di Jogja loh" pamer Erika.

"Hahaha seneng dong Bundaku. Lebih besar atau kecil yang penting ada Bunda" balas Syasya dengan bergelayut manja memeluk bundanya.

Sore itu Syasya dan Erika sibuk mengatur barang barang bawaannya dari Jogja, dibantu oleh mbok suti pembantu mereka yang sudah dari Syasya lahir ikut dengan keluarga itu. Syasya begitu senang melihat kamarnya yang ada di lantai bawah itu, bagaimana tidak di depan kamarnya terdapat kolam renang yang cukup menyejukkan dikala udara Jakarta begitu panasnya.

Kamar itu kini ramai dengan koleksi boneka hello kitty milik Syasya. Dari hello kitty ukuran miniatur sampai yang sebesar Syasya. Karena merasa kelelahan, tanpa disadari Syasya tertidur di karpet kamarnya.

"Tok tok, mba Sya mbok boleh masuk" mbok Suti mengetuk pelan kamar Syasya. Karena tidak ada sautan setelah 3 kali mengetok, akhirnya mbok Suti masuk ke kamar yang tidak dikunci itu.

"Mba Sya, bangun mbaa.. itu disuruh sama bunda cepet mandi karena nanti mau ada tamu gitu. Ayo mba Sya.. Ayo" pinta mbok Suti sambil mengoyang-goyangkan tubuh Syasya.

"Uuuh duh ga sadar mbook, capek banget jadi ketiduran nih" guman Syasya. " iya mbok ini Sya langsung mandi ya, mmm tp siapa tamunya mbok?"tambah Syasya.

"Wah mbok ga tau mba Sya, bundanya ga bilang apa-apa loh" jelas mbok Suti.

"Hmm paling temen bisnis bunda nih, ya udah mbooo angkat tangan Sya dong.. lemes nih baru bangun" manja Syasya.

"Ayo ayoo" mbok Suti menarik tangan Syasya, yang ditarik malah malas-malasan. "ayo mba Sya nanti kalo kelamaan dimarah bunda loh" ancam mbok suti.

Tak lama akhirnya Syasya menyerah. Dengan langkah asal dia menuju kamar mandinya. "Duh mba Sya mba Sya manjanya ga ilang ilang, untung sayang" guman mbok suti.

...

Suara gelak tawan terdengar jelas begitu Syasya keluar dari kamarnya. Tampaknya tamu yang dibilang mbok suti tadi sudah datang.

Sore itu Jelita mengenakan kaos putih polos dan kulot pink, yang membuat gadis bertinggi badan 160 cm itu begitu imut dan cantik tentunya. Rambutnya yang lurus sebahu dia biarkan tergerai dengan poni yang tertata rapi. Kulitnya yang berwana kuning langsat pun terlihat begitu segar ketika dipadukan dengan liptint pink yang tadi dia poleskan ke bibirnya.

"Eh anak bunda udah cantik. Sini sayang ini ada tante Ella, itu loh sahabat bunda yang dulu selalu mampir kalo ke Jogja. Eh tp udah lama banget juga sih ya kamu pasti lupa " cerewet Erika sambil merangkul anak gadisnya itu.

Jelita & JinggaWhere stories live. Discover now