Prolog

132 24 24
                                    

Jika kalian manusia pikir dunia ini tidak ada makhluk lain selain manusia, hewan dan tumbuhan, kalian salah besar! Nyatanya di dunia ini banyak makhluk lain, tetapi karena kalian tidak melihatnya langsung kalian pun menganggapnya tidak ada.

Di dimensi yang berbeda dengan manusia memiliki kerajaan makhluk immortal, misalnya peri, malaikat, dan sebagainya. Sebenarnya, pada zaman dahulu, manusia dan makhluk immortal tinggal di dimensi yang sama. Namun, manusia mulai ketakutan akibat perang antar makhluk immortal, terpaksa mereka pindah ke dimensi lain. Oleh karena itu, makhluk immortal perlahan dilupakan oleh manusia.

Sekarang mereka perlahan mulai hidup berdampingan dengan manusia lagi. Tentu saja dengan fisik yang sama seperti manusia, sehingga tidak bisa dibedakan oleh manusia bahkan makhluk immortal juga bisa kewalahan membedakannya.

"Kamu baca apa, Azka?" tanya gadis kecil beriris lila memakai gaun dari daun cokelat, dihiasi sayap bening di punggung.

"Baca buku," jawab cowok beriris ungu memakai pakaian dari daun cokelat, juga terdapat sayap bening di punggung yang dipanggil Azka.

Gadis kecil bernama Cessia mendengus kecil, lalu duduk di sofa samping Azka. "Aku juga tahu. Maksudku buku apa?"

"Buku dari dunia manusia."

"Aku juga mau baca."

Cessia mendekatkan wajah ke buku yang dibaca Azka, tetapi Azka langsung menutup bukunya. Persis di depan wajah Cessia.

"Anak kecil tidak boleh baca." Cessia cemberut mendengar perkataan Azka.

"Berarti kamu juga masih kecil karena kita seumuran."

"Kalau kamu tidak lupa, kamu belum ulang tahun yang ketujuh. Jadi kita beda setahun."

Cessia segera terbang mendekati kalender yang ada di ruang baca pribadi Azka. Setelah mengambil kalender, Cessia kembali duduk di samping Azka. Pandangan Azka tertuju pada jari Cessia yang menunjukkan tanggal 27, padahal hari ini tanggal dua puluh enam.

"Jadi tujuanmu datang ke sini untuk minta kado?" Cessia mengangguk antusias. "Aku lupa beli kado."

"Padahal aku ke sini biar kamu yang pertama kasih kado, kalau kamu lupa ya sudah. Aku cari Deo aja, Deo pasti sudah beli kadoku," rutuk Cessia.

Azka menahan Cessia yang hendak pergi. Dia mengambil kotak di bawah meja kecil di hadapan sofa. "Cetto (Ini)," kata Azka sambil menjulurkan kotak tersebut.

Cessia mengambil kotak itu sambil senyum semringah. "Terima kasih, besok jangan lupa ke rumah ya." Cessia langsung keluar dari ruang baca pribadi Azka.

***

Tbc.

Prolognya mungkin agak aneh :v Tapi aku tetap akan membuat cerita fantasi X teenfiction ini semenarik mungkin. Jadi aku harap kalian gak bosan.

Sampai jumpa pada malam minggu.

8 Nov 2018

Lebis : DivorcioWhere stories live. Discover now