(16 Minggu) - Lautan Gula

3.7K 564 56
                                    

Mulmed sama judulnya sama, sama-sama bikin diabetes:(






































Perut buncit itu tertutup celemek. Hari ini adalah hari dimana usia kandungannya tepat empat bulan. Sesekali elusan lembut terlihat ketika Jisoo khawatir anak-anaknya akan kepanasan saat berada di dekat kompor. Jisoo ingin membuatkan masakan spesial untuk Seokmin.

Seokmin sudah kembali bekerja. Dan mau tidak mau, Jisoo harus rela ditinggal oleh suaminya. Hari-hari ibu hamil itu hanya dihabiskan dengan membaca buku, menonton televisi, dan sesekali ia pergi ke luar hanya untuk membeli susu dan camilan. Meskipun sudah merelakan Seokmin untuk masuk kerja, tak jarang Jisoo pun menelepon Seokmin hanya untuk mengatakan hal-hal yang kurang penting. Ya, Jisoo hanya merasa kesepian jika Seokmin tidak ada di rumah.

"Aku boleh makan snack kentang? Sedikit saja, kok!"

"Seokmin, aku baru saja selesai membaca buku. Buku ini bagus, lalu si tokoh utama meninggal karena sakit. Aku menangis membacanya, cerita ini sungguh tragis."

"Kau lebih suka aku pakai baju biru atau merah muda?"

"Seokmin, cepatlah pulang! Aku ingin dipeluk."

Seokmin bisa menghitung bahwa Jisoo sudah empat kali meneleponnya dalam sehari. Seokmin pun dengan sabar menanggapi setiap ucapan Jisoo, dia sadar kok bahwa ia juga merindukan kucing gembulnya di rumah. Seokmin rindu Jisoo yang manja sekarang!

"Hm, kau sedang apa, kitten?" tanya Seokmin ketika mereka masih asyik menelepon pada jam makan siang. Ngomong-ngomong, ini sudah menjadi telepon kelima Jisoo menelepon Seokmin.

Jisoo yang sedang meminum susunya langsung berceloteh, "aku sedang membaca buku resep. Aku akan membuat kari untuk menu makan malam kita."

Seokmin tersenyum. "Sepertinya enak, kau bisa memasaknya?"

Karena yang Seokmin tahu, Jisoo itu kurang cakap dalam memasak. Dia hanya bisa menu-menu masakan yang dasar, selebihnya ia masih belajar. Kadang Seokmin membantu, karena dia lebih mengerti soal masakan dibanding Jisoo.

"Entah, makanya aku mau belajar, creamy."

"Oke, tapi jangan terlalu lelah, Sayang. Kau harus banyak istirahat."

"Ayay, kapten!"

"Selamat memasak, mama. Kalau begitu papa akan pulang cepat hari ini."

Jisoo menggigit bibir. Dia mulai tidak sabar membuat Seokmin puas akan hasil masakannya nanti. "Hm, cepatlah pulang, Seokmin. Aku ingin dicium."

Seokmin merasakan ribuan popcorn yang meledak di dadanya. Suara manja itu berhasil membuat Seokmin tidak fokus pada pekerjaan. Jisoo sangat suka memamerkan suara manjanya.

Lihat, kucing gembul milik papa Seokmin amat manja, bukan?

-Hola Mamá-

Kecupan kening sudah Jisoo dapatkan ketika ia berhasil membuat makan malam. Senyumnya semakin melebar ketika ia mendapat bonus hujan ciuman dari Seokmin. Ditambah ciuman perut untuk sekedar menyenangkan anak-anak mereka.

Seokmin langsung bergegas ke meja makan setelah ia selesai mandi. Matanya dengan semangat menatap menu yang sudah terhidang di atas meja makan. Jisoo pasti sudah sangat lelah karena menyiapkan menu semewah ini.

Kari ini memiliki kuah yang kental dengan daging ayam yang begitu menggoda. Seokmin pun tidak kecewa dengan warna dari kari tersebut. Jisoo sepertinya mulai pandai memasak sekarang. Seokmin kan jadi makin cinta!

Hola Mamá | Seoksoo [✔]Where stories live. Discover now