(14 Minggu) - Makan Makan Makan! pt. 2

3.9K 580 69
                                    

Aku buat event ff seoksoo loh^^
Yang berminat untuk ikut, bisa cek work Sweet to Remember ya :)































Jisoo sudah menghabiskan semangkuk buah yang sengaja Seokmin potongkan pagi tadi.

Laki-laki manis itu sejak pagi hanya asyik duduk di depan televisi sambil memakan buah potong tadi. Gema tawa sudah terdengar sejak dua jam yang lalu. Hal itu membuat laki-laki dengan celemek biru tersenyum lebar meskipun dia masih sibuk berkutat dengan peralatan dapur.

Ya, hari ini Seokmin libur lagi. Jisoo semakin manja dan selalu meminta ini itu kepada Seokmin. Seokmin sendiri awalnya merasa keberatan, tapi semakin lama ia pun mulai terbiasa dengan semua kemauan aneh Jisoo.

Jisoo mengalami ngidam yang luar biasa. Bukan hanya Seokmin yang direpotkan, tetapi juga merepotkan para seme yang berhasil membuat istri mereka kesal setengah mati. Dan tentu saja Jisoo tidak tahu.

Maka dari itu, Seokmin sengaja libur hari ini untuk mengalihkan perhatian Jisoo agar berhenti mengganggu teman-temannya. Seokmin sendiri sudah siap dengan beberapa bahan di dapur karena Jisoo sedang suka mencoba berbagai macam makanan.

"Aku mau sup rumput laut, aku juga mau beberapa potong daging sapi, dengan sedikit kimchi yang biasa kau buat. Ah, jangan lupakan pencuci mulutnya, Seokmin! Apa kita lebih baik membuat satai buah? Atau jus mungkin?"

Seokmin pun dengan tabahnya mendengar semua keinginan Jisoo. Pokoknya, Seokmin harus memenuhi semua keinginan istrinya itu!

"Ada lagi?" tanya Seokmin. Jisoo menggeleng. Dia sontak memberikan ciuman di pipi Seokmin untuk sekedar memberikan semangat pada suaminya itu. Seokmin sendiri langsung memainkan pipi Jisoo yang semakin lama semakin tembam.

"Sakit." Jisoo meringis ketika pipinya dimainkan. Namun, Seokmin masih suka memainkan pipi gembul itu.

"Pipimu terlihat berisi, lucu sekali."

"Makananku jangan lupa!" serunya.

Seokmin mengangguk. "Ya, Sayang. Hari ini, daddy Seokmin akan membuatkan apapun untuk baby Jisoo."

Jisoo melonjak kegirangan. Dia lalu mengelus perutnya yang sudah terlihat membuncit sambil berbisik kecil disana. "Papa ingin membuatkan kita makanan. Ayo, kita ucapkan terima kasih!"

Seokmin pun berlutut di depan perut Jisoo. Memberikan hujan ciuman di perut istrinya sambil mengelusnya lembut. Jisoo merasa kegelian ketika Seokmin semakin intens mencium perutnya. Seokmin hanya merasa gemas dengan perut buncit itu!

"Tunggu sebentar, ya, babies. Papa akan membuatkan makanan yang sangat enak untuk kalian."

Jisoo mulai menirukan suara anak kecil. "Yes, papa. Kami akan menunggu!"

-Hola Mamá-

Seokmin suka jika melihat Jisoo makan dengan lahap. Laki-laki bangir itu tidak bisa menahan senyumnya lebih lama ketika melihat Jisoo mulai menghabiskan sup rumput laut yang ia buat. Ngomong-ngomong, ini sudah menjadi mangkuk Jisoo yang ketiga!

Sepiring nasi juga sudah habis dalam sekejap. Seokmin merasakan bahwa nafsu makan Jisoo benar-benar meledak semenjak ia hamil. Awalnya Jisoo tidak suka makan dan masih merasa mual saat awal kehamilan. Tapi, Jisoo mulai sangat suka makan ketika perutnya mulai membuncit.

Jisoo masih memakan buah yang Seokmin taruh di atas meja makan. Pipinya naik turun karena terlalu asyik makan, sehingga ia tidak sadar bahwa Seokmin sudah memperhatikannya sejak ia awal makan tadi.

"Mungkin kau akan makan lemari jika kau suka makan kayu."

Alis Jisoo mengerut. "Hah?"

"Makanmu banyak sekali, Sayang. Kau bahkan sudah makan dengan porsi dua orang siang ini." Seokmin tersenyum amat lebar. Sebenarnya ia tidak masalah dengan ini, tapi dia mengkhawatirkan kondisi perut Jisoo jika istrinya itu makan terlalu banyak.

Jisoo mengerucutkan bibirnya. "Jatah makanmu aku makan, ya?"

"Tidak, Soo-ie. Aku bahkan sudah kenyang dengan melihatmu makan." Seokmin memainkan hidung mancung Jisoo. "Makannya pelan-pelan, nanti kau tersedak."

Jisoo tersenyum lebar dengan ucapan itu. Dia kembali melanjutkan makannya dan bahkan meminta tambah sup rumput laut keempat. Huh, Seokmin benar-benar harus mengontrol nafsu makan istrinya mulai sekarang.

Dia sedikit menghela napas ketika mendapati makanan yang sudah habis oleh Jisoo. Bahan makanan pun tidak ada yang tersisa dan Seokmin belum makan sama sekali.

"Yang penting Jisoo dan anakku kenyang siang ini. Aku akan berbelanja bahan makanan sekaligus makan siang di luar nanti."

Tidak apa, Seokmin rela kok jika harus memberikan jatah makannya pada Jisoo yang sedang doyan makan!

-Hola Mamá-
























Jujur, apa karakter Jisoo disini lenjeh? Menye-menye, terlalu manja? Kalo iya, aku bakal unpub Hola Mamá dan nggak bakal repub lagi

Aku ga suka kalo karena tulisan aku, banyak orang akan berpikiran Jisoo lenjeh beneran

Hola Mamá | Seoksoo [✔]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz