"  bacalah maka kau akan menemukan dimana Yeon hee" ujar pria itu lagi sambil meletakan cangkir itu diatas meja, bahkan senyum pria itu sedikit membuat Kris sakit. Terlalu lembut untuk ukuran tuan Oh yang terkenal dingin.

Dia memang menyadari bahwa pria dihadapannya ini sangat berbeda dari terakhir kali dia melihatnya, dia terlalu kurus dari sebelumnya bahkan dia bisa melihat sebuah plester luka kecil di punggung tangannya yang sangat jelas menujukan bahwa pria itu tidak baik-baik saja, terlebih senyum yang sama sekali tidak lepas dari wajahnya, sangat berbeda dari sosok pria tua yang ada diingatannya.

Kris melonggarkan dasi yang melingkar erat di lehernya lalu duduk kembali dikursi yang sama dan langsung mengambil berkas yang ada diatas meja. Wajahnya memperlihatkan bagaimana isi dokumen yang ada ditangannya yang bahkan tanpa dia sadari dia sudah merepas ujung dokumen yang dia pegang.

" dan satu permintaanku," celetuk pria itu yang membuat kris mengangkat kepalanya untuk menatap pria dihadapannya

" tangkap putriku itu hidup atau mati"

" putrimu? lucu sekali, kau yang membuatnya tumbuh seperti monster sekarang kau berniat menyuruhku membunuhnya? " ujar Kris sinis sambil menyerahkan dokumen itu pada Seongwoo

" Ya. kau benar, setelah itu kau boleh membunuhku dan sebelum itu, tanda tangan ini " pria tua itu bahkan sama sekali tidak menyangkalnya yang membuat Kris makin kesal, bahkan sangat jelas terdengar gemeletuk gigi pria itu.

" Sebenarnya apa yang kau inginkan"

" Manfaatkan saja pria tua ini selagi dia masih hidup dan yah hartaku ini sebagai kopensasi agar aku bisa melihat anak dan istrimu" ujar pria tua itu tanpa ragu bahkan hampir bisa di bilang terlihat sangat bahagia dengan ucapan yang baru saja dia katakan yang membuat Kris tidak tahan hingga dia langsung bangkit dari kursinya dan berjalan kearah pintu.

Pria paruh baya itu hanya menghela nafas sambil menyandarkan punggungnya ke punggung sofa menghilangkan ketegangan di bahunya. yah. . .dia hanya pria tua yang kesepian dan meratapi kebodohannya. 

" namanya Tao, Hwang Zi Tao" ujar Kris yang sama sekali tidak berniat membalik tubuhnya untuk sekedar menatap pria tua itu yang terlihat sangat bahagia mendengar apa yang Kris ucapakan.

" aku akan meminta istriku untuk mengunjungimu nanti dan lagi. . ."

" Jangan seperti itu lagi, karna kau tidak terlihat seperti dirimu, Abeoji" lanjut pria itu sebelum kahirnya menghilang dari balik pintu itu.

***

" Tunggu Zhang seongsaengnim,  bagaimana bisa. . ."

" tidak adil jika kau berada di bangsalku Do Kyungsoo~sii." potong Yixing yang membuat Kyungsoo akhirnya bungkam, karna memang yang dikatakan Yixing semuanya benar. Sangat tidak adil jika dia di bangsal penyakit kejiwaan sedangkan residen lain berada di bangsal yang bisa di bilang untuk tidur saja sulit.

Yixing menghela nafas lalu menepuk bahu Kyungsoo yang membuat gadis itu mengangkat kepalanya .

" Aku tahu kau ingin belajar lebih banyak di bangsal ini, hanya saja kau juga harus tahu rasanya sebagai dokter karna kau dokter Kyungsoo~ya dan akupun tahu UGD bukan tempat yang mudah untuk residen, bahkan aku sekalipun, tapi setidaknya kau bisa belajar dari sana." ujar Yixing berusaha memberikan pengertian pada gadis dihadapannya. 

Memang alasannya memindahkan Kyungsoo ke UGD memiliki alibi yang kuat_untungnya memiliki alibi yang kuat walaupun alasan sebenarnya karna permintaan Suho yang membuatnya mau tidak mau membuang gadis itu ke bangsal UGD. Dia bahkan bisa melihat kekecewaan yang tergambar di wajah gadis itu tapi semua ini juga demi kebaikannya.

Timeless [ Kaisoo GS] ✔️Where stories live. Discover now