#2

4.1K 407 15
                                    

" I don't want to repeat my innocence. I want the pleasure of losing again"

- Kim Jong in-

****

Kyungsoo berjalan gontai keluar dari kamar, dengan handuk yang tersampir dikepalanya. Matanya masih setengah terpejam karna kantuk yang masih bergelayut ditubuhnya. Mendengus kesal saat kepalanya terbentur pintu kamar mandi. Yah. . . dia terpaksa keluar dari kamarnya karna kamar mandi yang ada didalam kamarnya sedang bermasalah. Tak mau mengambil resiko mempermalukan dirinya didepan pria yang sudah dua hari ini tinggal dirumahnya seperti kemarin.

Entahlah, sejak pria itu datang, dia tak pernah bermimpi hal yang menyeramkan itu lagi. Tidak ada lagi gadis yang mengacungkan pisau kearahnya, tidak ada pria yang menangis didepannya penuh darah, dan tak ada lagi pria yang menyuruhnya lari sedangkan orang itu sendiri mandapat serbuan tusukkan dari seorang gadis, yang sepertinya sangat menikmati kegiatannya. Kyunsoo begidik ngeri saat menerawang kembali mimpinya itu yang tak pernah mau pergi dari tidurnya.

Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan menampakan sesosok namja yang hanya mengenakan haduk yang melingkar dipinggangnya dan sebuah handuk lagi yang tersampir di bahunya. Bulir air yang berjatuhan dari rambutnya membuatnya terlihat begitu memukau.

"YAK!" seru Kyungsoo kaget dan tentu sukses membuatnya sadar sepenuhnya walaupun sedikit terlambat.

" sedang apa kau disini?" tanya Jong-in polos.

" apa kau tak menyadari kau serumah dengan perempuan hah?! Setidaknya pakai baju setelah mandi!" sungut Kyungsoo yang masih memalingkan wajahnya dari pria yang berdiri didepannya meskipun sesekali melirik kearah tubuh pria itu yang bisa dikatakan membuat beberapa gadis menjerit girang saat melihatnya.

"Aku tak tau kau akan mandi disini." Ujar Jong-in dengan santainya sambil mengusap rambutnya yang basah.

"Kamar mandiku rusak aku tak tahu kenapa air . . ." ucapan Kyungsoo terhenti saat matanya menangkap bekas jahitan yang cukup panjang dan cukup banyak sekitar 5 jahitan diperutnya dan 2 jahitan didada kirinya.

"Ada apa ?" tanya Jong-in saat melihat ekspresi Kyungsoo. pria itu mengikuti arah pandangan Kyungsoo dan hanya menghela nafas.

" bekas jahitan itu . . ." ujar Kyungsoo dengan memasang ringisan ngilu pada bekas jahitan yang ada ditubuh Jong-in.

" bekas tusukan. . . aku hampir mati karna ini." Ujarnya itu santai yang membuat Kyungsoo membelakak tak percaya.

"kau ini teroris, mafia atau bahkan preman? Mengerikan memiliki bekas luka seperti itu." Ujar Kyungsoo dengan begidik ngeri.

"yah.. untuk melidungi seseorang mencoba membunuh teman dan kekasihku, jadi aku harus bagaimana lagi?"

"Ouh? Lalu dimana kekasihmu?" ujar Kyungsoo dengan wajah datar tapi masih bisa terdengar nada mengejek keluar dari mulutnya. Dan hanya dibalas kekehan Jong-in lalu tiba-tiba menarik hidung Kyungsoo sekuat-kuatnya hingga gadis itu meronta kesakitan.

"sudah cepat mandi, memangnya kau mau terlambat kekampus?" ujar Jong-in

"Appo! aish!" jerit gadis itu sambil menepis tangan Jong-in dan langsung masuk kedalam kamar mandi.

" jangan berendam."

"Arra . . ."

Tiba-tiba ada sekelebat memori aneh yang terlintas dikepalanya yang membuat denyut menyakitkan.

"kau ini cerewet sekali. . . mandi sana! Atau kubuang komikmu ini" ujar suara itu sambil menarik hidungnya kuat-kuat.

"YAK! Appo! Ne . . . arraseo! Lagipula apa hak membuang bukuku, dasar gila!"

Timeless [ Kaisoo GS] ✔️Where stories live. Discover now