Tapi, aku masih bingung apa motif Taehyung sunbae mendaptarkan Sohyun menjadi kandidat ketua BEM? Apa karena aku ikut mencalon juga? Aku tersenyum hambar!, Seandainya itu benar karena diriku. Mungkin kalian tahu maksudku apa. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan, pasti agar aku kalah dalam pemilihan ini. Setelah suasana mulai kembali normal Jaehyun buka suara.








"Tapi, chim-chim kamu jangan asal nuduh deh. Ngak baik apalagi tanpa bukti!" kata Jaehyun yang tidak bisa percaya begitu saja tanpa dia lihat dan dengar dengan mata kepala dan telinganya sendiri.











Mungkin ini salah satu yang disukai Sohyun dalam diri Jaehyun. Dan aku melihat Sohyun menatap Jaehyun haru. Jimin kembali bersuara dan membuat kami mengarahkan pandangan kami lagi padanya.









"Ehhh, dibilangan ngak percaya!" Jimin sedikit menunduk. "Orang yang memberitahu aku Suga sunbae kok!" lanjut Jimin pelan.







Jika yang membertahu adalah Suga sunbae berarti itu benar. Karena dia adalah sekertaris BEM yang dulu dan tempat pendaptaran juga di dia. Tapi jika benar alasan Taehyung mendaptarkan Sohyun karena aku, itu artinya aku siap menerima kekalahanku dan aku akan mendukung Sohyun sepenuhnya.









Aku tidak habis pikir dengan Taehyung sunbae. Kenapa dia pendendam banget dan harus melibatkan orang lain. Dan aku akui ini semua berawal karena diriku dan aku merasa bersalah banget padanya. Makanya aku berusaha terus mengajaknya ngobrol ketika bertemu tapi...? Yangku dapatkan malah kata-kata kasar darinya. Karena aku menganggap diriku salah aku hanya bisa menerimanya dengan senyum tanpa harus membalasnya. Daripada aku membalasnya yang ada suasana akan semakain memanas. Seandainya....? Ahhh... Sudahlah nasi sudah menjadi bubur. Aku juga terlalu bodoh tidak berpikir dulu sebelum bertindak. Inilah kesalahan fatal yang aku lakukan selama hidupku.












🌻














Taehyung Pov









Setelah mengkampanyekan Sohyun aku dan teman-temanku pergi ke kantin untuk beli makan dan minum. Soalnya sudah lapar dan haus habis meneriakkan nama Sohyun. Aku dan yang lainnya langsung membeli makan dan minum. Begitu aku membalik badan aku melihat Sohyun termenung seorang diri di salah satu kursi panjang kantin. Niatku untuk menghampirinya muncul dan menyuruh teman-temanku untuk mencari tempat duduk yang paling pojok kantin.










Jika boleh jujur aku merasa bersalah padanya, karena aku ia harus kepikiran tentang menjadi ketua BEM. Apa aku berlebihan mendaptarkannya menjadi kandidat ketua BEM? Tidak! Aku hanya tidak ingin si gigi kelinci itu menang karena dia ngak pantas menjadi ketua BEM, yang pantas itu Sohyun dan aku yakin dia pasti bisa! Karena dia adalah yeoja yang bertanggung jawab itulah alasanku mendaptarkannya. Selain itu, aku ingin membuat ia menjauh dari Sohyun. Apakah itu akan berhasil? Kita lihat ajak nanti endingnya seperti apa?










Ketika aku hendak melangkahkan kaki lebarku ke arah Sohyun berada, aku melihat Jennie sudah di pintu masuk jadi aku berjalan biasa ajak melewati kursi Sohyun dan melangkah ke kursi teman-temanku berada. Sampai disana pandanganku tidak lepas sedikit pun dari Sohyun tapi aku tidak mendengar pembicaraan mereka. Aku hanya bisa menebak Jika Jennie dan yang lainnya berusaha menenangkan Sohyun dan menyemangatinya. Aku mendekus seandainya aku ada disana. Tapi, apakah dia akan membenciku seandainya dia tahu kalau aku yang mendaftarkannya? Molla!










Setelah itu aku melihat rombongan Jaehyun datang dan langsung menghampiri tempat duduk Sohyun berada. Aku melihat Jaehyun memegang bahu Sohyun lembut. Entah kenapa darahku tiba-tiba mendidih ngak jelas dan ngak tahu penyebabnya apa. Cemburu? Ngak mungkin. Aku berusaha menepisnya.









Puppy Love or First Boyfriend? (End) Where stories live. Discover now