INTERLUDE: ADELYNN

77 11 1
                                    

Luka bakarnya terlalu parah .... Kami bisa mengusahakan grafting, tapi ... riskan. Kondisinya masih terlalu lemah.

Phillip mati! Dan gara-gara siapa? Salah siapa?! SALAHMU!

Adel terbangun. Sesaat tadi rasanya ia seperti terjatuh dari ketinggian, tapi tubuhnya terbaring aman di tempat tidurnya.

Tidak ada yang jatuh.

Mimpi?

Tengkuk Adel terasa dingin. Sisa jari manis dan jari kelingkingnya yang tersambung dengan prostetik agak mati rasa. Di luar, langit buatan Thebes-01 masih gelap.

Mimpi.

Mikaela masih tidur, kelihatannya sama sekali tidak terusik maupun menyadari bahwa Adel yang berada di sebelahnya terbangun gara-gara mimpi buruk. Sampai sekarang Adel tidak mengerti bagaimana sebenarnya sistem badan Mikaela bekerja. Bagaimana caranya anak itu bisa tidur nyenyak—meskipun hanya antara empat sampai lima jam—setelah bergelas-gelas kopi yang diminumnya dalam satu hari? Dia tidak memakai NanoMods apapun yang memanipulasi kondisi badannya.

Adel beranjak bangkit dari tempat tidurnya. Dia sebaiknya tidak tidur lagi kalau tidak mau bangun kesiangan.

Setelah membasuh wajah, Adel menyalakan tabletnya. Laporan tugas terakhirnya sudah selesai dibuat, tapi ada baiknya dia memeriksanya lagi. Mikaela punya ingatan bagus akan detail-detail yang terjadi selama pelaksanaan tugas, tapi menurut Adel dia tidak pintar meringkas detail-detail tersebut ke dalam laporan. Sigurd mana mau membaca laporan yang tebalnya lima ratus halaman? Laporan Tobias yang tebalnya seratus halaman saja Sigurd menyuruh droid asistennya membacakan.

Notifikasi surel baru menyambut Adel saat tabletnya menyala.

"Ah ...." Adel mengeluh saat membaca kalimat pertama isi surel tersebut. "Sigurd seenaknya saja ...."

***

"Aku harus ke Dr. Rosa hari ini," kata Adel saat Mikaela mengambil piring dari dalam lemari dapur. "Sudah izin absen. Aku turun di terminal Shireway. Kau bisa berangkat ke kantor sendiri kan?"

"Tentu saja."

Adel menyeringai. Mikaela baru saja memasang wajah yang kurang lebih artinya "memangnya aku anak kecil?", entah disadari atau tidak oleh yang bersangkutan.

"Dokter apa? Prostetik? Nano?" tanya Mikaela.

"Psikolog."

"Oh."

Sambil setengah berharap Mikaela akan bertanya apakah Adel perlu menemui psikolog gara-gara terlalu terobsesi pada kura-kura peliharaannya (probabilitas terjadinya hal ini sangat kecil, mengingat Mikaela cenderung serius di hampir segala situasi), Adel mematikan kompor dan menaruh piring berisi tumpukan panekuk di meja makan.

"Kenapa tiba-tiba?" Mikaela mengambil satu lembar panekuk dan menuanginya dengan sirup. Ia selalu mengambil satu persatu, tidak sekaligus dua atau tiga seperti yang Adel lakukan. "Gara-gara pekerjaan terakhir kita?"

"Sepertinya begitu." Adel menghela napas. "Sigurd yang menjadwalkan untukku."

Ups.

Normalnya, janji temu dengan seorang psikolog dijadwalkan antara pasien dan dokter secara langsung atau kalau memerlukan jadwal konsultasi rutin, dokter atau asistennya yang akan mengingatkan sang pasien. Janji temu yang bisa dijadwalkan oleh orang lain mengindikasikan bahwa orang yang harus berkonsultasi pernah menjalani masa pemulihan dan skor perilaku baiknya nyaris menyentuh ambang batas bawah sebelum dia dikirim ke pusat rehabilitasi.

Adel sebenarnya enggan bertemu Dr. Rosa. Dia merasa baik-baik saja.

Tapi kalau dia mangkir dari janji temu yang dijadwalkan Sigurd, skor perilaku baiknya akan langsung jeblok dan dia akan kena sanksi kerja sosial selama—setidaknya—dua minggu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 14, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

OA:SISWhere stories live. Discover now