FILE #3.2: MAKE-BELIEVE REALITY

67 9 3
                                    

Orion Agency cabang Bumi sedikit terlambat memberikan kabar.

Saat mereka mengabarkan bahwa tujuan akhir target adalah stasiun Thebes-01 dengan transit perjalanan di Mars, pesawat yang ditumpangi sang tuan muda sudah berangkat lagi menuju Thebes-01 sebelum para agen di Mars bereaksi.

Untungnya, sang tuan muda ternyata masih memakai kartu kredit atas nama ayahnya dan kedua orang tuanya setuju untuk memblokirnya sementara. Karena status kepemilikan itu jugalah sang ayah bisa melihat transaksi yang telah dilakukan dan mendapatkan nama hotel yang dipesan.

Reno bersaudara—yang dikenal paling ampuh dalam urusan mengawal dan meringkus orang—dikirim untuk menemui target di hotel, mengamankan, lalu membawanya pulang.

Teorinya seperti itu.

Prakteknya? Reno bersaudara dengan pendidikan militer mereka adalah agen paling tidak luwes serta tidak bisa menjalankan negosiasi.

Tuan Muda Errvind ngotot menemukan sang "gadis pujaan" dan tiba-tiba saja menawarkan pekerjaan pada Orion untuk mencarikan si gadis misterius. Saat ia tahu kartu kreditnya diblokir, anak itu memaksa menghubungi kedua orang tuanya dan Chief Eriksson. Dia mengancam akan menenggak obat serangga. Adel, Tobias, Jamal, dan Mary-Robin sepakat bahwa di bawah pengawasan si kembar Reno, ancaman itu mustahil terjadi. Orang tua Kirk—tentu saja—tidak mengetahui kehebatan kedua cyborg mantan tentara itu dan dengan panik memenuhi permintaan anak bungsunya.

Jadi sekarang ada tugas baru untuk para agen: mencari seorang gadis misterius bermodalkan sebuah foto.

"Kita tidak tahu namanya, tidak tahu nomor kontaknya, tidak tahu kewarganegaraannya, dan hanya ada satu foto selfie agak buram ini saja?" ulang Tobias. "Kok bisa dia ambil selfie buram sih, ngomong-ngomong? Memangnya dia tremor?"

Chief Eriksson hanya menggerung tak jelas. Mika jadi teringat si karakter beruang kutub di kartun yang rutin ditontonnya.

"Uhh ...." Mary-Robin memicingkan mata, melihat foto selfie Tuan Muda Kirk dan si gadis misterius. "Dugaanku, gadis itu keturunan Asia, tapi ... sulit memastikannya." Sang ahli IT memutar kursi, kembali menghadap komputernya. "Coba ku-retouch. Bukan keahlianku, jadi cuma bisa mengandalkan otomatisasi program. Semoga saja hasilnya bagus dan bisa dimasukkan ke pencari foto data kependudukan."

"Dia penduduk Thebes-01?" celetuk Mika.

Semua yang berada dalam ruangan terdiam. Tidak ada kepastian penduduk manakah gadis dalam foto itu. Itu artinya selain basis data Thebes-01, mereka perlu memeriksa juga basis data di Bumi, Koloni Bulan, dan Koloni Mars.

Adel menghembuskan napas lewat sela bibir, membunyikan siulan panjang. "Berapa lama kira-kira sampai retouch-nya selesai?"

"Aku butuh menyesuaikan parameter biarpun otomatis, tapi seburuk-buruknya, akan kucoba selesai dalam dua jam."

"Apa agen Bumi tahu lokasi dan kapan foto ini diambil? Minta tolong mereka menanyai hotel barangkali ada yang mengingat wajahnya dan minta nama-nama orang yang check-in kira-kira satu minggu sebelum dan check-out setelah foto ini diambil."

"Oh, ide bagus. Chief?" Tobias dan Jamal menoleh pada Chief Eriksson, meminta persetujuan.

"Akan kuhubungkan kalian dengan agen Orion cabang Bumi yang menanyai keluarga Errvind kemarin." Chief Eriksson mengangguk. "Untuk retouch foto, mungkin cabang lain bisa merekomendasikan seseorang, nanti kutanyakan juga."

"Aku akan menemui si tuan muda ini," kata Adel. "Dia pasti minimal mengobrol dengan gadis ini dan dari obrolannya mungkin ada sesuatu yang bisa kita gunakan untuk mencari gadis misterius ini."

OA:SISजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें