FILE #1.1: THE POSTAL BOX - INIT

216 19 37
                                    

PRIMETIME COFFEE AND DINE

Rating: 4.0

Mika duduk di konter dan membaca lembaran menu. Duduk di sebelahnya, Adel mengenakan kacamata dan mengepaskan earpiece yang tersambung dengan gagang kacamatanya.

"Tidak pakai lensa kontak?" tanya Mika. Jarinya berhenti di tulisan "English Breakfast". Penjabaran isi dari menu tersebut membuatnya makin lapar.

"Mataku kering." Lensa kebiruan kacamata Adel perlahan-lahan berubah warna menjadi transparan. "Aku banyak tidak cocok dengan teknologi yang ditanam di badan atau semacam lensa kontak. Oh! Surel balasan!"

Terlepas dari pengakuan Adel, Mika dari kemarin memperhatikan jari manis dan kelingking kiri partnernya. Entah karena kecelakaan atau apa, kedua jari tersebut digantikan prostetik.

Mika menyodorkan menu pada Adel. Adel seperti hanya meliriknya dan berkata pada si pemilik kafe yang tengah mengisi toples dengan biji-biji kopi, "English Breakfast satu!"

"English Breakfast juga," sambung Mika. "Dan Americano."

"Oh, ada susu tidak? Aku mau kalau ada."

"Tidak ada susu, maaf," jawab si pemilik. "Kami hanya menyediakan kopi, teh, cokelat." Jeda sejenak. "Dan air mineral."

"Ah, schade. Teh saja."

"Earl Grey, teh hitam, teh hijau?"

"Uh ...." Adel kembali melirik ke daftar menu. "Earl Grey."

"Dua English Breakfast, satu Americano, dan satu Earl Grey."

Mika dan Adel mengangguk berbarengan. Si pemilik kafe pergi ke dapur.

"Kukira kau peminum kopi," komentar Mika. "Lebih suka minum bir?"

"Biarpun aku dari Jerman Raya, bukan berarti aku dicekoki bir sejak masih bayi." Adel menghela napas. "Aku lebih suka susu. Yang rasa stroberi. Ngomong-ngomong, si jasa pindahan brengsek mau memberi ganti rugi, tapi jumlahnya lebih sedikit dari yang kita minta."

Alasan kenapa Mika dan Adel pagi ini berada di PrimeTime adalah karena kompor listrik Adel tiba dalam kondisi rusak kemarin sore. Adel tidak cuma marah—dia murka karena batal memasak spageti untuk makan malam. Memahami kemarahan partnernya, Mika mencarikan pasal yang bisa Adel sertakan di surel tuntutan ganti rugi ke pihak jasa pengangkutan barang tersebut.

"Baguslah." Mika menghirup aroma kopi yang diletakkan di hadapannya. "Hari ini hari pertama kita bekerja kan?"

"Sayangnya, iya." Adel menggosok mata. "Aku sudah bilang ke Sigurd supaya hari ini kita bisa libur. Dia cuma bilang kita boleh masuk selambatnya jam makan siang. Sial. Dia itu tidak paham repotnya pindahan rumah."

"Etos kerjanya bagus."

"Bos tidak punya empati."

"Disiplin tinggi."

"Orang kaku."

"Droid cumi-cumi yang menyengatmu pasti punya Tn. Sigurd Eriksson."

"Ubur-ubur," ralat Adel. Ia nyengir. "Cumi-cumi mana bisa menyengat? Dan, yeah, memang droid-nya Sigurd."

***

Kantor Orion Agency bisa dicapai dengan dua kali berganti trem. Saat Mika memandang bangunan yang bagian luarnya dicat agar menyerupai susunan bata ala bangunan Bumi, keterangan tentang Orion Agency muncul dalam pandangannya:

ORION AGENCY: SECURITY AND INTELLIGENCE SERVICE

-Senantiasa Terjaga dan Menjaga-

Dan seharusnya semua orang berpikir tiga kali sebelum melamar kerja ke agensi ini saat melihat slogannya. Lebih-lebih dengan semua kampanye tentang keseimbangan pekerjaan dan keluarga.

OA:SISWhere stories live. Discover now