FILE #3.3: OBSESSION

45 12 3
                                    

Chief Eriksson keluar dari ruangannya saat Mika menyampirkan jaket di kursi. Mary-Robin dan Tobias nampak masih berkutat dengan pencarian berdasarkan gambar—Mika sekilas melihat foto yang telah di-retouch dan merasa foto itu sudah jauh lebih bagus dibandingkan sebelumnya. Ironisnya, wajah sang gadis begitu generik tipikal gadis Asia Timur.

"Di mana Adel?" tanya Chief Eriksson.

"Dia tadi langsung ke atas," jawab Mika. "Atap."

Mika pikir itu wajar karena saat ini adalah jam Adel tidur siang.

Chief Eriksson nampak ragu-ragu sejenak.

"Kalau Adel kembali nanti, kalian berdua temui aku di ruanganku," kata Chief Eriksson akhirnya. Ia mengedik ke arah ruangannya.

"Siap."

Sepeninggal Chief Eriksson, Mika menarik kursinya mendekat ke meja Mary-Robin. Salah satu monitor sang ahli IT terlihat tengah menampilkan proses pencarian dan pencocokan wajah dengan isi basis data penduduk Bumi.

"Aku menyortir kecocokan wajahnya di ambang batas 70%," kata Mary-Robin tanpa ditanya. "Mungkin harusnya kunaikkan sedikit ke 80%. Ini pun sudah kusortir hanya memeriksa mereka yang berjenis kelamin wanita. Kalian dapat informasi tambahan dari menanyai si tuan muda?"

"Orangnya sangat menyebalkan."

Mary-Robin tertawa. Tobias meluncur di atas kursinya, ikut mendekat.

"Dia tidak sekooperatif itu?" tanya Tobias. "Maksudku, aku tahu dia menjengkelkan dari caranya tidak mau pulang dan memaksa orang tuanya memasukkan pekerjaan tambahan ke Orion, tapi ini untuk kemauannya dan dia masih berlagak?"

"Tadi Adel menanyainya tentang dari mana ia tahu gadis ini akan pergi ke Thebes-01, katanya gadis itu sendiri yang mengatakannya." Mika mengingat-ingat. "Kalau tidak salah, seminggu setelah mereka bertemu dan foto itu diambil."

"Ohh." Tobias berbalik pelan-pelan. "Anggaplah dia berangkat kemari tujuh atau delapan hari setelah foto ini diambil, kita bisa mengecek data imigrasi dari hasil pencocokan wajah."

"Yeah, itu akan mempersempit hasil pencarian." Mary-Robin mengangguk.

"Ada ... yang bisa kubantu?" tanya Mika, merasa kurang berkontribusi dalam pekerjaan ini.

"Mungkin setelah ini kau dan Adel akan jalan-jalan lagi." Tobias mengangkat bahu. "Setelah kita dapat identitas gadis yang kita cari, kita bisa saja langsung menanyai setiap hotel yang ada di Thebes-01 apakah yang bersangkutan menginap di sana atau tidak, tapi kurasa sebaiknya jangan."

"Bukannya semakin cepat kita menemukannya, semakin cepat juga kita menyelesaikan pekerjaan ini?" tanya Mika. Mary-Robin mengangguk sambil mengambil sepotong biskuit dan menawarkannya pada Tobias serta Mika. Keduanya menolak.

"Mary-Robin, Anak Baru, kalian belum pernah kan bertemu pria tampan baik-baik yang ternyata kanibal yang doyan makan anak-anak?"

Mika bertukar pandang dengan Mary-Robin, lalu sama-sama menggeleng.

"Ya, aku juga belum pernah. Tapi ... itu terjadi. Di kota tempat asalku." Tobias menghela napas dan membetulkan kacamatanya. "Aku mendengar beritanya waktu baru satu tahun bergabung dengan Orion. Aku tidak percaya lagi pada orang bertampang baik-baik setelah itu."

Sekarang keengganan Tobias jadi terdengar masuk akal. Mereka tidak benar-benar "kenal" dengan gadis yang mereka cari. Tidak baik mengambil resiko.

Di sisi lain, apakah mereka benar-benar mengenal Kirk Errvind? Selain impresi bahwa anak itu begitu merepotkan dan menyebalkan?

OA:SISWhere stories live. Discover now