0.1

1.3K 274 303
                                    

Vote sebelum membaca.
Happy Reading💛

Aku memang tak bisa selalu ada untukmu, namun perasaanku padamu tetap ada dan bertambah setiap waktu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku memang tak bisa selalu ada untukmu, namun perasaanku padamu tetap ada dan bertambah setiap waktu.

-I N V O L U T E-

"Yolo yolo yolo yo, si Venus loyo, cangcimen cangcimen cangcimen." Meta bernyanyi dengan pelesetan disetiap liriknya sembari berjoget dengan absurd. Niatnya sih meniru dance dari lagu Go go go milik BTS, tapi jatuhnya malah seperti cacing kepanasan.

Venus menatap sinis ke arah Meta saat namanya dibawa-bawa dalam nyanyian, ia kontan memasang wajah masam. Sementara Ruby hanya terkekeh kecil melihat Venus yang ternistakan.

"Lanjutkan, Ta," pinta Ruby dengan wajah tanpa ekspresi.

Meta mengacungkan jempolnya kearah Ruby sembari tersenyum lebar. "Wokeh siap!" ucapnya semangat.

"Yolo yolo yolo yo, si Venus loyo, cangcimen cangcimen cangcimen. Asoy digeboy coy!" Meta kembali melanjutkan konser dadakannya di kelas dengan suara yang lebih kencang.

"Ayok By, ikutan nyanyi!" ajak Meta kepada Ruby yang hanya menyimak sedari tadi.

Ruby menggelengkan kepalanya. "Nggak-nggak, cukup lo aja yang gila, gue mah ogah," tolak Ruby menusuk hati.

"Sialan," umpat Meta.

Sementara itu, Venus terbahak melihat respon Ruby yang sudah bisa ia tebak. Kebiasaannya yang tertawa sembari memukul membuat Ruby yang berada di sampingnya menjadi sasaran empuk dari Venus hingga membuat Ruby mendelik kesal karenanya.

"Sakit, bego." Ruby bersungut-sungut kesal, sementara Venus hanya cengengesan.

"Emang lagi manjah, lagi pengin dimanjah. Pengin berduaan dengan dirimu sajahh~" Nyanyi Meta dengan suara cemprengnya.

"Emang lagi syantik, tapi bukan sok syantik. Syantik-syantik maju mundur, maju mundur syantik, syantik." Meta bernyanyi sembari memaju mundurkan badannya dengan centil.

Ruby menggelengkan kepalanya heran, kenapa ia bisa mempunyai teman sejenis Meta sih?

"Temen lo tuh?" Venus menunjuk Meta yang berada di depan dekat meja guru dengan tangannya.

"Bukan, bukan temen gue itu mah." Ruby menjawab sembari terkekeh.

🍁🍁🍁

Gadis keturunan Sunda-Rusia itu berjalan dengan santai di koridor sekolahnya, sesekali merespon orang-orang yang menyapanya dengan anggukan disertai senyum tipis.

Semua orang mengagumi wajah menawan yang Ruby miliki. Tapi karena kepribadian Ruby yang dingin dan jarang berinteraksi, membuat orang-orang tampak segan untuk mendekati.

INVOLUTE (New Version)Where stories live. Discover now