Prolog

1.9K 339 211
                                    

Vote sebelum membaca.
Happy reading💛

***

Terdiam ku dalam lamunan, menyimpan segenap asa dalam angan, mencoba menciptakan beribu kenangan. Agar aku dan kamu tetap bisa berteman.

Namun, kita tak selamanya dekat dan berteman. Ada masa dimana kamu dan dia justru kian mendekat, lalu menjauhkan kita dan memisahkan kita melalui jarak.

Aku hanya diam seolah kuat. Padahal, ada luka yang tertancap hebat. Luka yang tidak bisa dilihat oleh pandangan mata. Hanya bisa dirasakan dalam hasrat.

Di relung hatiku yang paling dalam, aku merindukan beribu kenangan kita yang tenggelam dalam kelam.

-I N V O L U T E-

Namanya Mansy Azalea Ruby, biasa dipanggil Ruby. Gadis berwajah cantik itu menempelkan pipinya di atas meja, di antara beberapa kertas kosong dan kertas bergambar sketsa setengah jadi yang berserakan. Ruby harus belajar lebih giat untuk lomba kesenian yang akan diadakan sekolah bulan depan.

Suara gedoran pintu mengejutkan Ruby yang baru saja hendak terjun ke alam mimpi.

Ruby terkesiap, hampir saja terjungkal dari kursi hingga membuat kertas-kertas di meja menjadi berhamburan ke lantai. Ruby berdecak, menebak-nebak makhluk dari mana yang menggedor pintu dengan tidak beradab. Jelas itu bukan orang tuanya, karena mereka tidak akan melakukan tindakan bar-bar seperti sekarang.

Gedoran pintu itu tak kunjung berhenti. Justru semakin menjadi-jadi. Demi apapun, Ruby ingin sekali mencelupkan pelaku itu ke dalam ember berisi cat yang baru saja ayahnya beli.

"NGGAK DIKUNCI!" teriak Ruby yang mulai bisa menebak siapa pelaku itu.

Pintu kamar Ruby kini terbuka lebar, memunculkan sosok menyebalkan yang tengah tersenyum lebar. "Hehe, ternyata nggak dikunci ya..."

"Rey berengsek emang!" Ruby mendelik kesal ke arah Rey.

Rey cengengesan. "Sori, Lea."

"Ngapain lo ke sini?!"

Rey menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Hng... Itu gue mau ngasih ini." Rey menyodorkan kantong plastik berisi beberapa kotak susu vanila dan cemilan kepada Ruby, yang kemudian gadis itu terima dengan senang hati.

"Wah, thank you Reynand jus mangga!"

"Reynand Manggala, Le!" Rey mendengkus.

Ruby cengengesan sebelum akhirnya kembali menampilkan raut wajah datar. "Lo mau nyogok gue dalam rangka apa?"

"Astagfirullah, Lea! Nista amat gue di mata lo?" Rey berseru histeris.

"Hm, emang. Lagian tumben banget lo repot-repot ke sini tanpa diminta."

"Bulan depan lo mau ikut lomba kesenian, 'kan? Anggap aja itu buat penyemangat tambahan." Rey tersenyum.

Ruby mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. "Ah itu... Sekali lagi thank's ya, sahabatku!"

Rey tersenyum simpul. Kata sahabat itu harus sekali dipertegas, ya?

"Anything for you, Azalea." Hanya Rey yang memanggil Ruby dengan panggilan itu. Bibir Ruby berkedut menahan senyuman yang mati-matian dia tahan.

"Rey, entar sore temenin gue ke toko ATK, ya?" pinta Ruby seraya meraih sekotak susu vanilla yang barusan Rey berikan.

Rey bergeming. "Anu sori, Lea. Hari ini gue udah ada janji sama-"

"Oh," sambar Ruby sebelum Rey menyelesaikan kalimatnya. "Gue pergi sama Nadhif aja entar."

Ruby sadar, sampai kapan pun, dirinya tak akan menjadi prioritas Reynand Manggala Hernandez satu-satunya. Selalu ada yang Rey utamakan selain dirinya.

Yah, tanpa Rey tahu, Ruby diam-diam menyukainya sejak dulu. Dan tanpa Ruby tahu, Rey mempunyai perasaan yang sama dengannya lebih dulu.

Terdengar klise memang.

Namun, segalanya tidak semudah saling menyayangi, kemudian menjalin kasih. Mereka harus sama-sama mengorbankan perasaan masing-masing, untuk kebahagiaan orang lain.

Oleh karena itu, masing-masing dari mereka harus rela mengubur perasaannya dalam-dalam. Namun, perlahan tapi pasti, apa yang dipendam itu akan muncul ke permukaan.

Perasaan itu tak selamanya mampu ditahan sendirian, 'kan?

Selamat datang di Involute versi baru! Semoga yang rajin vote dan komentar diberi kebahagiaan selalu ❣️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat datang di Involute versi baru!
Semoga yang rajin vote dan komentar diberi kebahagiaan selalu ❣️

Cerita ini saya rombak sedikit sekalian revisi, dengan alur yang serupa tapi ending yang berbeda (niatnya sih)

Dannnn... ada beberapa penambahan dan pengurangan scene yang menurut saya gak perlu jadinya ya ... Begitu

Kenapa dirombak? Ya demi kenyamanan pembaca baru aja sih *ceilehh

Semoga kalian suka yaaa

Buat yang berkenan membaca kembali saya ucapkan terima kasih buanyakk❣️

INVOLUTE (New Version)Where stories live. Discover now