BAB 49

220K 15.6K 751
                                    

"Dia benar-benar seperti iblis berwujud manusia."

"Jangan. Gue gak mau lo kenapa-kenapa Mil."

Milla menggeleng kuat.

"Gak!" tegasnya menatap tajam Darpati.

"Woi drama!"

Milla dan Darpati menoleh pada sumber suara. Athur yang baru saja bersuara.

"Dar gue gak akan pergi!"

Darpati diam cukup lama. Ia mengenal Milla, sekali berkata tidak maka akan tidak. Namun Darpati juga tidak mau mengambil risiko. Darpati yakin alasannya mengajak berduel adalah gara-gara Hani semalam. Darpati tidak takut dengan Athur, dia hanya takut jika Milla melihat keberingasan Athur pada dirinya.

"Oke, lo boleh di sini," putus Darpati. "Tapi lo minggir. Jangan di sini," terusnya lagi meletakkan kedua tangan di kedua pundak Milla.

Di sisi lain tangan Athur semakin menggengam kuat. Ia sudah tidak sabar untuk menghabisi Darpati. Bisa-bisanya Darpati mengambil dua sosok penting dalam hidupnya. Athur tidak sudi membiarkan itu terjadi.

Kini pertempuran siap terjadi. Geng Poison dan geng Tiger berhadapan. Mata yang menyorot hanya tatapan benci dan kemarahan. Athur siap dengan tangan kosong begitu pula dengan Darpati.

"SERANG!" komando Athur.

"SERANG!" komando balik Darpati.

Suara pukulan menggema memenuhi jalanan sepi ini. Kedua kubu sama-sama kuat, sama-sama beringas. Balok kayu, sabuk, gerigi, dan kekuatan tangan menjadi tontonan mengerikan. Semua pergerakan mereka tidak sedikit pun terlewat oleh mata Milla. Raut wajah Milla pias, khawatir. Athur dan Darpati itulah yang Milla perhatikan. Dua cowok itu sedang baradu kekuatan jotos. Athur terlihat mendominasi, cowok itu melayangkan beberapa kali jotosan yang membuat Darpati terjerembab. Darpati yang tidak mau kalah pun langsung berdiri membalas jotosan. Beberapa pukulan Darpati layangkan pada perut Athur.

Bruk!

"DARPATI!" teriak Milla yang ingin berlari namun lebih dulu dicekal oleh dua anggota Poison.

Darpati tersungkur di aspal. Baru saja Reza memukul punggung Darpati dengan balok kayu. Tidak berhenti di situ. Melihat keadaan ini Athur langsung maju dan melayangkan jotosan pada wajah Darpati. Beberapa kali hingga darah keluar dari hidung Darpati.

"ATHUR! BERHENTI LO BRENGSEK!" umpat Milla meronta mencoba melepaskan diri.

Suara Milla ternyata tidak diindahkan oleh Athur. Cowok itu masih membabi buta menjotosi Darpati yang sudah tidak berdaya. Anggota geng Tiger tidak mampu berbuat apapun mereka yang jumlahnya tidak sebanding sudah tepar dihabisi anggota geng Poison.

"ATHUR BERHENTI LO!" teriak Milla lagi. Cewek itu semakin meronta, ia melirik Daniel dan Dimas yang mencekal pergelangan tangannya dari tadi. Tatapan Milla memohon. Air mata mengalir begitu saja dari pelupuk mata. Baru kali ini Dimas dan Daniel melihat Milla menangis seperti itu.

"Gu-gue mohon lepasin gue," ucapnya terbata.

Suara Milla terdengar begitu pelas, polos, sendu. Daniel dan Dimas saling melirik. Sebenarnya ia juga tidak mau memperlakukan Milla seperti ini. Mereka hanya melaksanakan tugas.

"Hidup lo bakal kelar!" ketus Athur siap dengan balok kayu.

Milla menoleh cepat. Kakinya berusaha berlari tetapi cekalan dua cowok itu masih kuat. Milla kembali menatap mereka.

"Gue mohon," ucapnya lagi.

Perlahan cekalan memudar. Milla segera berlari mendekati Darpati. Dia tidak akan membiarkan Athur melakukan hal ini pada Darpati. Sosok yang selalu membuat Milla tersenyum.

PERFECT BAD COUPLE (TERBIT) Where stories live. Discover now