The Memories

1.8K 281 13
                                    

"Kamu bahkan lebih mengerikan dibanding monster"

Perlahan-lahan mata Seungwan terbuka saat ia mendengar bunyi deringan begitu keras di belakangnya. Rasa ngantuk masih menguasai dan dia enggan untuk bangun.

Seungwan bisa merasakan sebuah tangan melingkari pinggangnya, bahkan mulai menarik untuk membuatnya semakin dekat. Kehangatan yang melingkupi dari tubuh seseorang membuat Seungwan enggan terbangun.

"Shit!"

Pergerakan dari samping kasur agaknya membuat Seungwan terganggu dan mau tak mau membuka mata.

"Kamu kebangun?" suara berat nan serak itu menyapanya. Ia mendongak dan menemukan wajah manis Yoongi yang juga masih terlihat ngantuk. "Sini, tidur lagi." Yoongi menarik kepala Seungwan untuk tenggelam di dadanya yang telanjang, ia juga mengangkat selimut agar menutupi sampai bahu Seungwan yang terbuka.

"Ini jam berapa?" suara Seungwan pun tak jauh beda, sama seraknya.

"Baru jam tujuh."

Seungwan perlahan-lahan bangun dari tidurnya, mendudukan diri di kasur. Saat ia akan turun dari kasur, suara Yoongi menginterupsi. "Mau kemana?"

"Mandi."

Belum sempat beranjak, Yoongi menarik tangannya dan kembali menjatuhkan Seungwan ke pelukannya. "Jangan dulu bangun, aku masih ngantuk!" rengeknya.

"Ya kamu tidur aja dulu."

"Tapi pengen melukin kamu. Kita udah nyaris dua minggu nggak kelonan. Kamunya nggak kangen?"

Cubitan mendarat begitu saja di perut Yoongi. Wajah Seungwan memerah, tidak kuasa menahan godaan dari lelaki ini.

Sejak sex pertama mereka di gudang sekolah yang menyebabkan keduanya malah tidak masuk kelas, hubungan Seungwan dan Yoongi membaik dan terlihat mesra seperti pasangan lainnya.

Perubahan ini membuat Seungwan bahagia. Cowok yang paling dicintainya mulai membuka hati dan mereka menjalani hubungan yang bisa dikatakan 'normal' tidak seperti kemarin-kemarin.

Semoga saja hubungan ini akan begini terus selamanya.

///

Jantung Seungwan berdebar sangat keras. Matanya menatap baik-baik benda di tangannya, memperhatikan dengan teliti tentang kesalahan yang mungkin saja dilakukan matanya. Tapi tidak ada, dua garis di benda tersebut terlihat sangat jelas.

Ketakutan yang dihadapinya dulu mulai terjadi dan inilah akibat dari perbuatannya. Seungwan membekap mulutnya, menahan isakan yang akan keluar. Tidak tahu harus berbuat apa kecuali kebingungan.

Dia positif hamil.

///

"AYAH NGGAK PERNAH NGEDIDIK KAMU JADI KAYAK GINI, SEUNGWAN!" suara ayahnya menggelegar hingga ke penjuru ruangan. Wajah beliau memerah karena amarah.

Seungwan tengah menangis dan duduk bersimpuh di atas lantai. Ibunya juga ikut menangis, melampiaskan kekecewaannya karena kesalahan putri mereka.

"COBA BILANG SIAPA COWOK YANG NGEHAMILIN KAMU!"

Ia tidak bisa mengatakannya, tak akan berguna. Karena ayah dari janin yang bersemayam di perut Seungwan tidak ada di sini. Bahkan telah putus kontak dengannya.

Seungwan tahu dirinya baru saja mengecewakan orangtuanya. Ia pun kecewa karena merasa dibodohi. Tapi mau di kata apa, semua telah terjadi.

"Ayah benar-benar kecewa sama kamu." nada ayahnya mungkin memelan, tapi itu lebih dari cukup menghancurkan hati Seungwan.

///

Dengan hati dan penampilan yang berantakan, Son Seungwan berdiri di depan apartemen Seulgi yang membuat sahabatnya syok seketika.

Sweet Lies - WenGaWhere stories live. Discover now