You and I

4.7K 441 21
                                    

Saat rasa itu datang,
Apa yang harus kuperbuat?
.

..

Seungwan selalu tahu resiko menjadi seorang single parent bagi putrinya yang baru saja berumur tujuh tahun. Ia harus pintar-pintar membagi waktu antara pekerjaan dan menjadi ibu rumah tangga.

Sebelum pukul enam, Seungwan sudah bangun dan mempersiapkan segalanya. Mulai dari memasak, mengecek seragam Gi Eun, dan keperluannya sendiri. Setelah itu, ia akan membangunkan anak gadisnya untuk mandi. Sambil menunggu Gie Eun selesai mandi, Seungwan mulai merapikan kamar anaknya yang mulai berani tidur sendiri. Pagi yang sibuk dan Seungwan sudah terbiasa dengan kegiatannya ini sejak Gi Eun mulai masuk sekolah.

Setelah mengantarkan Gi Eun ke sekolah, Seungwan akan langsung melesat ke toko kuenya, yang hanya sekitar lima kilometer dari sekolah sang anak. Tiap pagi, wanita itu selalu menemukan para pegawainya sibuk membersihkan toko ini. Dengan tambahan Bae Joohyun yang serius mencatat bahan-bahan yang habis di gudang.

"Tepung sama buah-buahannya kurang. Yang lain masih banyak."

Joohyun menoleh dan mendapati sepupunya yang berdiri di belakang.

Skinny jeans yang terbalut apik di celananya dengan atasan kemeja putih menghasilkan kesan fresh untuk wanita berusia 28 tahun itu. "Oh... Sudah datang?"

Seungwan mengangguk. Ia tersenyum geli saat menatap Joohyun, yang membuat wanita itu keheranan. "Lo gak keliatan kayak wanita bersuami kak. Anak muda banget." Seungwan menggelengkan kepalanya, sok dramatis sambil kedua tangannya terlipat di depan dada. "Gue nggak bisa bayangin ekspresi Taehyung kalau tahu ada anak SMA yang berani godain istrinya kemarin."

Joohyun langsung mencubit lengan Seungwan karena mengungkit kejadian memalukan itu. Saat seorang siswa SMA datang untuk membeli brownies, ia merayu Joohyun bahkan bersikap tak sopan padanya. Joohyun marah dan mengatakan jika dia sudah bersuami bahkan hampir kepala tiga.

Wanita itu tidak henti-hentinya menggoda Joohyun dengan menyebut nama suaminya. "gimana kalau gue laporin ke Taehyung sekarang?", "Wah, pasti dia bakal cari tuh cowok.", "Kasihan banget suami lo, diduain sama brondong." Dan Joohyun akan mencubit atau memukul bagian tubuh Seungwan untuk berhenti menggodanya.

Pertengkaran kecil mereka terhenti saat seorang pegawai datang memberitahukan kedatangan Jung Hoseok. Seungwan mengerling ke Joohyun dan berlari ke etalase toko, tempat favorit lelaki itu jika datang menemuinya.

"Hai!" sapa Seungwan. Hoseok menoleh dan memberi senyum hangat kepada Seungwan. Ia melepas kacamata hitamnya, menunjukan mata besar menawan kebanggaannya.
"Hai juga!"

"Ngapain kemari?"

"Cuma pengen lihat keadaan lo."

"Ya, kayak yang gue bilang tiap di telepon. Jadi ibu rumah tangga nggak semenyenangkan itu." Seungwan menampilkan cengirannya saat lelaki itu mengusak rambut hitamnya.

"Gimana London?"

Hoseok mengangkat kedua bahunya. "Ya... seperti itu. Jam Big Ben, menara London... Gue bahkan ketemu Sherlock Holmes." Seungwan tertawa karena lelucon Hoseok. Lelaki itu menyinggung keinginan Seungwan untuk melihat museum Sherlock Holmes saat tahu Hoseok akan ke London.

"Lo nggak kerja?" Seungwan melihat matahari semakin tinggi, apalagi toko kuenya sudah mengganti papan di pintu dengan tulisan 'open', yang berarti jam menunjukan pukul delapan.

"Sebenarnya gue baru dari bandara." Wanita itu menoleh dengan cepat. Terkejut karena Hoseok tidak merasa jetlag dan masih bisa mampir kemari.

Sweet Lies - WenGaWhere stories live. Discover now