Chapter 11: Tsundere, huh?

2.7K 229 19
                                    

Author playlist: Secret Base - Ost. AnoHana

***

Naruto © Masashi Kishimoto

Pair: Sasufemnaru, GaaSaku, KibaHina, ShikaTema, NejiTen, SaiIno, dll.

Warning: Femnaru, OOC, typo bertebaran, tidak sesuai EYD, tanda baca berantakan, dan masih banyak lagi kekurangan dari ff ini.

Story by

AirinaNatsu-chan

_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_

.

.

Kurama menghentikan gerakan tangannya yang ingin membuka pintu kamar rawat adik bungsunya secara tiba-tiba. Indra pendengar sulung Namikaze itu menangkap dengan jelas suara tawa dari dalam kamar itu. Tawa dari berbagai mulut-yang tidak diketahui Kurama-namun, didominasi oleh tawa adiknya. Seulas senyum tulus terukir di wajah tampannya saat melihat adiknya yang sedang tertawa lewat celah pintu yang terbuka sedikit.

Sara yang berada di belakang kakaknya hanya bisa mengernyit bingung saat kakaknya tiba-tiba terdiam dengan senyum tulus yang jarang Saara lihat di wajah kakaknya. "Ada apa, Kak?" tanya Saara penasaran. Kurama meliriknya sekilas dan kembali melihat wajah ceria adiknya dari celah pintu. "Kau dengar dan lihat saja sendiri," jawab Kurama tanpa mengalihkan perhatiannya.

Sara masih terdiam dengan kernyitan di dahinya. Namun tak lama bingung itu berubah menjadi terkejut dan bahagia yang menjadi satu. "K-kakak ... i-ini ...?" gumam Sara tak percaya.

Kurama mengangguk pelan. "Ya, ini tawa adik kecil kita," ujarnya.

Keduanya terdiam. Mereka terus melakukan kegiatan itu; menguping dan mengintip. Tanpa disadari Kushina dan Minato ada di belakang mereka.

Kushina dan Minato berpandangan. Melihat kelakuan tak biasa kedua anaknya membuat mereka bingung. Dalam hati mereka bertanya-tanya; Ada apa dengan Kurama dan Sara? Kenapa mereka terlihat seperti seorang penguntit? Menguping dan mengintip kamar rawat adik bungsu mereka sendiri?

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Minato yang membuyarkan konsentrasi Kurama dan Sara. Keduanya menoleh dan melihat jikalau kedua orang tuanya ada dibelakang mereka.

"Ah, Mama, Papa, kalian mengejutkan kami." Sara berujar kikuk. Tangannya menggaruk kepala belakangnya yang tak gatal.

Kushina menggelengkan kepalanya. "Kalian ini!" decak Kushina gemas.

"Coba kalian dengar sendiri, Minato, Kushina!" seru Kurama kurang ajar.

Secara bersamaan Minato dan Kushina mendelik tajam ke arah putra sulung mereka. Padahal menurut keduanya, mereka telah mengajarkan hal-hal yang baik kepada putra-putri mereka. Tapi, kenapa Kurama-putra sulung mereka-memiliki mulut yang kurang bersekolah? Mungkin seharusnya mereka memasukkan Kurama ke asrama, dulu. Mungkin saja 'kan dengan begitu sifat Kurama akan lebih baik dari sekarang.

Dengan aura hitam yang menguar, Kushina mendekati Kyuubi dengan tangannya yang siap menjitak kepala putranya ataupun menjewer telinganya. "Namikaze Ku-" perkataannya terpotong saat mendengar suara tawa dari dalam kamar putri bungsunya.

Story of My LifeWhere stories live. Discover now