Chapter 7.3: Flashback - Sadness in Sorrow

4.1K 365 36
                                    

Naruto © Masashi Kishimoto

Pair: Sasufemnaru, GaaSaku, KibaHina, ShikaTema, NejiTen, SaiIno, dll.

Warning:Femnaru, OOC, typo bertebaran, tidak sesuai EYD tanda baca berantakan, dan masih banyak lagi kekurangan dari ff ini.

Story by

AirinaNatsu-chan

_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_

.

.

Tubuh mungil Naruto berguling ke bawah jurang yang terjal itu. Beberapa kali tubuh gadis kecil itu menabrak pohon, semak belukar, ataupun bebatuan yang ukurannya cukup besar. Pakaian yang ia pakai sudah tak berbentuk lagi. Kulit seputih susu itu kini memiliki banyak goresan dan darah yang keluar dari luka gores itu. Naruto sudah tak merasakan tubuhnya lagi. Ia pasrah dengan apa yang akan terjadi setelah ini. Rasa sakit disekujur tubuhnya diperparah oleh rasa sesak di dadanya. Jantungnya tak bekerja dengan baik, membuat napasnya tersengal-sengal tak beraturan.

Ia tak bisa berbuat apa lagi ketika tubuhnya masuk ke aliran sungai dan menabrak sebuah batu besar yang ada di sungai itu.

"Mama, Papa, Kyuu-nii, Sasuke.." lirihnya sebelum menutup sepasang iris safir miliknya.

.

.

.

Kurama yang kerap dipanggil 'Kyuu' oleh keluarganya memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Di tengah guyuran hujan deras ia menembus jalanan yang sepi dan cukup licin. Pikirannya melayang memikirkan keadaan adik bungsu kesayangannya.

"Naruto bertahanlah. Kak Kyuu datang," gumamnya dengan sorot mata yang bercampur aduk.

Sulung Namikaze itu mengeram marah saat mobil yang dikendarainya tiba-tiba berhenti.

"Kusso!" umpatnya seraya memukul keras kemudi mobilnya.

Kyuubi membuka keluar dari mobilnya dan menutup pintunya keras.

"Ke mana aku harus meminta bantuan?" keluhnya. Mengusap wajahnya yang basah dengan kasar dan mulai berlari mencari bantuan.

Kaki jenjangnya memudahkannya berlari dengan cepat, menerobos guyuran hujan yan semakin deras. Saat ia di dekat aliran sungai, matanya menyipit untuk melihat siluet seseorang yang tersangkut di batu besar di sungai itu.

Karena penasaran, pemuda berambut merah keoranyean itu mendekat perlahan. Semakin dekat ia dapat melihat dengan jelas tubuh yang tersangkut di batu besar itu. Matanya terbelalak saat sadar jika yang tersangkut itu adalah adiknya, Naruto.

"Narutoooo!" teriaknya yang teredam suara guyuran hujan. Kakinya melangkah dengan cepat dan dalam sekejap tubuh mungil Naruto masuk ke dalam dekapannya.

"Naruto. Hei sadarlah. Naruto!" teriak Kyuubi sembari menepuk-nepuk pipi Naruto. Namun, pemuda itu tak kunjung mendapat jawaban dari sang adik.

"Naruto, bangun. Jangan menakutiku!" teriak Kyuubi sambi mengeratkan pelukannya pada adik kecilnya.

Di lain tempat, tanpa sengaja, Kushina menjatuhkan gelas berisi air putih yang akan ia minum. Perasaannya yang diselimuti rasa cemas semakin menjadi. Tubuh wanita paruh baya itu kembali bergetar hebat. Isakan lirih keluar dari bibir tipisnya.

Story of My LifeOnde as histórias ganham vida. Descobre agora