.: 15 :. Perasaan itu ada.

326 45 0
                                    

Jika kau pernah merasakan suatu perasaan yang mengganjal di hatimu saat melihat seorang lawan jenis yang kau kenal dan cukup dekat denganmu bersama perempuan lain, apakah itu bisa disebut dengan cinta?

Tidak semua perasaan menggelitik hati dan perut, perasaan berdebar tal karuan, dan juga rasa seperti diterkam oleh senjata tajam di hati itu berkaitan dengan perasaan suka atau cinta atau mungkin sakit hati pada seseorang.

Seperti Soojung, saat ini dia tak tahu perasaan apa yang dia miliki pada Jongin sehingga ia sampai merasa sesakit ini pada hatinya.

Kenapa dia merasa seperti terluka? Padahal Jongin tidak menyakitinya sama sekali. Kenapa dia merasa kecewa? Padahal dia tidak berharap apapun.

Ia merasa dirinya menjadi aneh belakangan ini, dan dia mengakui itu.

"Soojung-ah!" panggilan itu berasal dari arah kanan Soojung.

Gadis yang namanya dipanggil itu, menoleh dan menemukan sosok Jinri berlari kearahnya dengan tergesa-gesa.

"Disini kau rupanya. Tadi kau menyuruhku untuk ke perpustakaan, tapi kau malah disini. Aku khawatir mencarimu kemana-mana kau tahu?" cecar Jinri dengan raut kesal sekaligus khawatir. "Di luar hujan sangat deras. Kau mau ikut aku ke ruang gym? Suasana disana sepertinya dapat menghangatkan kita. Kajja." ajaknya.

Jinri tidak tahu kalau Soojung masih berusaha mencari tahu perasaan apa yang muncul di hatinya saat melihat seorang Kim Jongin yang memeluk Seulgi tadi.

Bagi Soojung, ia merasa bahwa tidak mungkin dirinya merasakan perasaan bernama 'cinta' lagi. Itu sangat amat mustahil setelah dirinya melewati cerita panjang di masa lalunya yang telah ia tinggalkan di San Francisco.

Dan juga tidak mungkin Kim Jongin menggerakkan hati yang mati milik Soojung hanya karena laki-laki itu berbeda dari yang lain.

Laki-laki itu membuat Soojung terperangkap dalam dinding kerumitan.















.

















"Sekarang ceritakan kepadaku, kenapa kau seperti ini?" begitulah yang Jinri katakan setelah dirinya dan Soojung sudah duduk di salah satu kursi yang berada di tribune ruang gym.

Sedang ada pelatihan taekwondo disana, suasana ruangan yang memiliki suhu cukup hangat di, ruang gym setidaknya bisa menghangatkan kedua gadis yang kedinginan akibat hujan deras di luar kampus.

"Jinri-ya...."

"Hm?"

"Bi... Bisakah kau... Membantuku?"

Dahi Jinri mengerut karena kebingungan. Tetapi karena Soojung yang memintanya, Jinri tentu saja akan mengabulkan apa yang gadis Jung itu inginkan.

"Tentu saja, tentu saja aku akan membantumu. Ada apa?"

"Aku... Aku tidak mengerti perasaan apa yang aku miliki saat ini Jinri. Aku tidak tahu apakah yang aku rasakan saat ini." tutur Soojung yang membeberkan isi hatinya. Tangannya gemetaran, untung saja Jinri langsung menggenggam kedua tangan Soojung dan menepuk-nepuk pundak gadis Jung itu agar lebih tenang. "Apa kau bisa memberitahuku rasa apa yang muncul dalam hatiku ini? Rasa yang muncul ini sangat sulit untuk dilepaskan."

"Kenapa? Kenapa aku merasakan debaran yang kuat kepada Kim Jongin? Padahal aku tidak menaruh hati padanya, bagiku dia hanyalah seorang teman. Bagiku Jongin hanyalah teman laki-laki biasa seperti Sehun dan Jaebum. Tapi kenapa setiap kali aku melihatnya bersama Kang Seulgi aku merasa sakit di bagian hatiku karenanya?"

Almost 🍃Where stories live. Discover now