"Ayah, kita mau kemana?" Tanyanya bingung. Namun tak ada jawaban.

Gadis itu menatap ayahnya. Aneh, wajahnya pucat pasi bagai mayat. Juna terus manatap ayahnya dengan segala keanehannya.

"Yah, kau mendengar ku? Ayah??"

αυτή είναι η εντολή, πρέπει να σας φέρουμε στη χώρα μας...

"Ayah bicara apa?"

Gadis itu mendekatkan wajahnya memandang ayahnya, namun perlahan lahan wajah sang ayah berubah menjadi sosok berkulit pucat seperti vampir dengan mata hitam legam dengan gigi bagai gergaji yang sangat mengerikan. Juna seketika berteriak ketakutan. Gadis itu mulai hilang akal dan hendak melompat dari mobil yang melaju sangat kencang itu, namun tiba-tiba saja mobil itu mengurangi kecepatannya berhenti mendadak membuatnya terjebam membentur apapun yang di hadapannya.

Gadis itu merintih kesakitan. Ia melihat jauh ke arah depannya, menangkap sosok laki-laki tengah mengacungkan tangannya seolah menahan laju mobil yang ia tumpangi itu. Juna mengerjapkan matanya kemudian memutar kedua bola matanya memandang makhluk mengerikan di sampingnya.

Makhluk itu meraih tangannya, menggenggamnya dengan erat seperti hendak membawanya ke suatu tempat, namun seorang pria dengan outfits serba hitam tiba-tiba muncul mencekik makhluk itu hingga ia dapat segera melepaskan cengkeraman itu.

Juna menutup wajahnya dengan kedua tangannya karena pemandangan di hadapannya sungguh sangat mengerikan. Melihat makhluk itu sekarat dalam cekikan seseorang yang tampak tak asing baginya.

Dalam hitungan detik, makhluk itu tumbang dan tiba-tiba memudar menjadi kumpulan asap yang berlalu terbawa angin.

Terlalu terkejut dengan hal yang terjadi, Juna kehilangan kesadaran dirinya.


***


Jam dinding berdentum tepat sebelas kali. Perlahan Juna mulai membuka matanya, menatap langit langit sebuah kamar yang sangat asing baginya.

Apa ini di rumah sakit? Tapi kenapa tidak ada aroma methanol? Kenapa malah tercium aroma kopi merayapi sekelilingnya?

Gadis itu bangun dan mengumpulkan ingatannya. Namun sebuah suara asing terdengar menyapanya.

"Kau sudah sadar? Apa kau baik-baik saja?" tanya seseorang yang terlihat tak asing baginya.

"Ohh, kau Min Yoon Gi! aku dimana? Ayahku dimana?" Spontan Juna teringat dengan ayahnya. Teringat akan makhluk mengerikan yang menyamar menjadi ayahnya itu.

Tunggu! Aku bermimpi kan? Ayahku tidak mungkin dapat berubah menjadi makhluk mengerikan!

"Tenanglah, kau di rumahku sekarang. Minumlah ini dulu biar aku jelaskan apa yang terjadi," ujarnya sembari memberinya segelas air putih.

Setelah meneguknya hingga habis, laki-laki itu memberinya sepotong roti bakar berselai kacang. Sungguh, momen yang sangat pas di saat kelaparan setelah pingsan.

"Juna-ssi, maaf aku tidak bisa menolong ayahmu!" Tuturnya dengan ekspresi menyesal.

"Apa yang terjadi dengan ayahku? Dimana ayahku sekarang?" Tanyanya tak santai.

"Kemungkinan ayahmu sekarang berada di Neverland! Sebentar, aku bingung bagaimana mau bercerita.." Yoon Gi menggaruk tengkuknya.

"Neverland??" Tanya Juna dengan wajah tak kalah bingung.

"Begini, aku dan juga paman Han bukan berasal dari dunia ini. Anggap saja, kami hidup di dunia lain. Dan sepertinya kau juga berasal dari sana. Satu satunya alasan mengapa kejadian tadi terjadi, adalah karena kau seorang bagian dari kami yang seharusnya tidak berkeliaran disini.." Yoon Gi mengambil sedikit jeda.

"Oke! Singkatnya, kau memiliki sesuatu yang sangat mereka butuhkan dan mereka membawa ayahmu untuk mendapatkan mu. Lebih tepatnya kekuatanmu yang di incarnya," imbuhnya kemudian.

"Tunggu! Apa maksudnya aku memiliki kekuatan super begitu? Dan kenapa bisa?" Ujarnya tak percaya dengan apa yang di dengar barusan. Super girl? Begitukah?

"Ini! Bukti bahwa kau memiliki kekuatan yang sangat kuat dan juga bukti bahwa kau adalah bagian dari kaum Luxcer. Asal kau tahu saja, kekuatan seorang Luxcer adalah yang terkuat diantara kaum bangsawan yang lainnya, " terang Yoon Gi sembari menarik lengan Juna. Menunjukan sebuah simbol aneh yang melekat disana.

Gadis itu terdiam dan segera menarik pergelangan tangannya.

Benar! Dari awal tanda ini memang aneh! Apa ini adalah jawabannya? Lalu kekuatan seperti apa yang sebenarnya ia miliki?

"Lalu apa yang harus aku lakukan?" Tanyanya.

"Ikutlah bersama kami ke Neverland! Kau ingin menyelamatkan ayahmu bukan?"

"Ya! Aku harus menyelamatkan ayahku," ucapnya dengan yakin.

Yoon Gi mengulas senyumnya, senyum termanis tanpa tandingannya kemudian membelai rambut gadis itu dengan lembut.

"Istirahatlah, besok pagi pagi kita akan berangkat!" Ucapnya dengan lembut.

"Hmm. Seperti apa Neverland itu?" Tanya Juna penasaran.

"Kau akan tahu sendiri nantinya," jawab Yoon Gi singkat.

"Apa makhluk mengerikan itu juga ada disana?"

"Jangan khawatir! Aku akan melindungimu," ujarnya melegakan.

Juna tak menanggapi. Gadis itu berkutat pada pikirannya sendiri tentang bagaimana bila makhluk mengerikan itu tiba-tiba muncul? Akankah setelah ini semuanya akan baik baik saja?

Gadis itu menarik selimutnya, membungkus dirinya dan menenggelamkan segala pikirannya dalam mimpi. Melupakan beberapa hal yang menyakitkan, seperti Tae Hyung untuk sejenak.

-TBC-

Find The Real MeWhere stories live. Discover now