2. Min Yoon Gi

92 47 39
                                    

Seoul, 7 Juli 2017

Setelah sebulan lamanya Yoon Gi mengurung dirinya dalam kamar dan tak melakukan apa apa selain bermain game online sepanjang hari. Namun hari ini laki-laki berkulit putih pucat itu seperti kembali mendapatkan semangat hidupnya, ia membuka tirai jendela kamarnya dan memandang sebuah danau kecil dihadapannya. Tampak kabut mulai memudar perlahan dan menunjukkan sebuah pemandangan indah dari sana.

Laki-laki itu melongok keluar jendela, membiarkan sinar matahari menyentuh permukaan kulit pucatnya dan mengacak rambut berwarna putihnya. Percayalah Yoon Gi tampak seperti Jack Frost sekarang.

Setelah beberapa saat menghirup udara segar dari balik jendelanya, Yoon Gi memutuskan kembali pada kursi empuk kesayangannya dan menghadap komputer membuka satu persatu e-mail nya.

"Coba kita lihat, apa yang akan aku lakukan setelah ini?" gumamnya dengan sebuah senyum evil.

Fr: franky12putusasa@com

To: banditganteng@com

Subject: Help!

Tolong pertemukan kembali aku dengan keluargaku! Berapapun yang kau inginkan, akan aku berikan.

Waktuku tidak banyak, banyak yang harus aku sampaikan pada mereka sebelum aku mati.

"Hmmm, sudah mau mati ya.... coba kita lihat berapa banyak waktu yang kau miliki Mr.Franky," Yoon Gi tersenyum tipis menatap layar komputernya.

Tepat saat itu pintu kamarnya terbuka, dan muncul seorang pria berpakaian tuksedo rapi tanpa dasi menghampirinya dengan membawa nampan berisi kopi hangat dan beberapa potong roti isi daging kesukaannya.

"Yoon Gi-aa, jangan lewatkan sarapan pagimu! incip dulu roti isi buatanku," ucapnya dengan memamerkan senyumannya.

"Oh, maaf paman aku hampir lupa!" sahut Yoon Gi sambil meraih rotinya dan melahapnya begitu saja tanpa jeda seperti anjing kelaparan.

Paman Han Sung tersenyum puas melihat Yoon Gi melahapnya tanpa banyak berkomentar seperti biasanya. Pria itu memandang sekitarnya. Berantakan.

Meja berdebu, bungkus snack dan beberapa mangkuk mi instant bertebaran dimana mana. Tak banyak komentar, pria itu mengeluarkan sarung tangannya kemudian membuka tirai jendela dengan lebar, dan juga membuka jendelanya agar udara segar masuk membersihkan aroma kopi dan aroma aneh tak jelas lainnya.

"Paman, bisa antarkan aku ke rumah sakit sekarang?" ucap Yoon Gi tiba-tiba.

"Rumah sakit? Kau tidak enak badan?" paman Han segera meraih kening Yoon Gi namun Yoon Gi menepisnya dengan kasar hingga menimbulkan nada PLAK yang cukup keras.

"Bukan aku! Aku tidak bisa sakit, kau tahu itu kan?!"

"Lalu?"

"Aku ingin melihat seseorang. Dia mengatakan kalau waktunya sudah tidak banyak. Aku akan membantunya jika dia benar-benar akan mati," ucapnya semangat.

Dengan senyum evilnya, Yoon Gi segera meraih jaket kulit hitamnya. Memakai topi hitam dan sebuah masker hitam untuk menutupi wajah dan rambut putihnya.

Tak memakan waktu cukup lama untuk sampai di Rumah Sakit Seoul.

Yoon Gi melangkahkan kakinya menuju salah satu kamar VIP di sana. Setelah perawat keluar dan ruangan sepi, ia membuka pintu kamar pasien bernama Park Jun Myeon alias Franky yang telah mengirim ia e-mail sejak beberapa hari yang lalu secara terus menerus.

Park Jun Myeon memandang Yoon Gi yang tak menampakkan wajahnya karena topi dan maskernya, dengan pandangan sedikit takut. Pria itu membenarkan posisinya dan duduk memandang Yoon Gi yang berdiri tepat disampingnya.

Find The Real MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang