Einunddreißig

2.1K 172 12
                                    

Double update.

Enjoy reading.






"Wah, wah, ada anak tua bangka yang sekarang terpanggang api neraka, Gayatri Kusuma," ucap Bari menyeringai.

"Cucunya, Narendra Barata Kusuma, buyutnya Hinar Narendra Kusuma, Kinanthi dan anak haramnya Dyah Ayu," ucap Bari lagi dan tersenyum lebar.

"Anjing pelayan seperti Sean dan Aldean ada juga ternyata, saudara kembar ku, Barata Yudapati, cukup sudah sandiwaranya!" ucap Bari tersenyum lebar.

"Bagaimana kamu bisa bebas dari rumah sakit, Bari?" tanya Bara berusaha tenang.

"Tentu saja karena tua bangka Kusuma itu, siapa lagi, aku bertemu dengannya dirumah sakit jiwa, dia sakit jiwa karena ingin membunuh kebahagiaan anaknya," ucap Bari.

"Bukannya kamu juga sakit jiwa?" tanya Gayatri menatap Bari datar.

"Aku cuma membantunya karena puterinya membuat isterinya mati melahirkan, apalagi puterinya hamil dengan pria yang tidak ia kehendaki," ucap Bari.

"Dan kamu Nare, kakek mu bilang karena kamu terlalu bahagia dengan Kinanthi, maka ia tidak suka," kata Bari sampai tertawa terbahak.

"Jadi kalian bisa menyinpulkan sendiri, siapa yang gila, aku yang kasihan menolongnya atau Kusuma yang ingin keluarganya dihapus dosanya?" tanya Bari.

"Kamu sama gilanya dengan Papa ku," ucap Gayatri berani.

"Wanita pendosa yang pemberani, padahal aku telah melenyapkan Barata Samiaji," ujar Bari santai.

"Kamu yang menyabotasi rem mobil Sam?" tanya Gayatri menatap tajam Bari.

"Benar, sayang sekali saudara kembar ku yang bodoh mau menjadi ayah dari bayi haram mu," ucap Bari menatap tajam Gayatri kembali.

"Kamu pikir aku takut mati?" ujar Gayatri sinis.

"Sayang!" ujar Bara memperingati.

"Pertama aku akan membasuh dosa mu Gayatri, tentu saja dengan darah yang keluar dari lubang tubuh mu, mungkin aku bisa gunakan ini," ucap Bari tersenyum.

Semua tampak menegang ketika Bari mengacungkan pistol ke arah Gayatri.

"Bari, hentikan, kita kembali ke rumah sakit, aku mohon?" ujar Bara sendu.

"Tidak usah pura - pura lumpuh, mantan isteri mu sudah tahu, Bara!" ucap Bari.

"Aku tahu, Gayatri mengetahuinya," ucap Bara lalu berdiri.

"Papa!" ucap Nare terkejut.

Terdengar gelak tawa, Bari tertawa puas diikuti Jaka yang ada dibelakangnya.

"Jaka, kamu bisa membawa Sean dan Aldean, habisi mereka, tetapi sebaiknya kamu bermain dengan mereka, mungkin memukuli mereka sampai lemas baru membunuhnya!" ujar Bari menyeringai.

"Tampaknya ide yang bagus Bos, aku sudah lama tidak menyiksa orang," kata Jaka senang.

Semua bergidik ngeri dengan tangan Jaka yang memainkan pisaunya sambil tersenyum.

Sean dan Aldean digiring keluar ruangan menuju halaman belakang, Sean menoleh ke Nare, keduanya mengangguk memberi isyarat.

"Seperti kata ku tadi, pertama adalah Gayatri Kusuma, kau adalah penyebab utama masalah ini," ucap Bari.

"Kenapa kamu mau membantu Pak Kusuma?" tanya Bara.

"Karena kamu tidak menyukai ku, Bara," ucap Bari.

W A H R H E I T          (KOMPLETT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang