Lima

3.7K 160 18
                                    

Bukan hanya kamu yang memiliki kenangan,
Perihal masa lalu yang kamu sebut mantan.
Semua orang, bahkan terutama aku.
Beda nya, Tuhan kirimkan kamu sebagai orang baru.
Sedangkan Tuhan jadikan aku sandaran mu jika rindu masa lalu.

-Galih Baskara

\\//

Galih baru saja menemui Reno teman lama nya dan kini menempati satu universitas yang sama, Reno itu termasuk komunitas semacam memodifikasi motor. Galih pun termasuk, hanya saja Galih tidak terlalu mendalaminya cukup dulu saja dia pernah bersantai dan mendalami hal yang tidak cukup untuk masa depan.

Fyi, Galih yang sebenarnya adalah bad boy yang berasal dari SMA Taruna. Galih adalah bad boy yang sangat terkenal pada masa nya, sama seperti Arnold. Hanya saja beda nya, Galih masih berpikir panjang untuk masa depan. Satu yang orang lain ingat dari diri Galih, kesetiaan. Dia pernah memiliki kekasih, bahkan berjalan lama. Namun, bukan Alisa seperti apa yang diceritakan oleh Galih di depan Ardita. Sayang nya tak banyak orang yang tahu, orang-orang di masa lalu nya sudah berpencar dengan jalan nya hingga saat ini belum ada sedikitpun orang baru yang mengungkit nya perihal masa lalu nya yang sebenarnya.

"Ini tiket nya, gausah bayar. Lo dateng aja gue seneng." Reno menahan Galih saat mengeluarkan dompet nya.

"Gue dateng Ren, buktinya gue pesen kan sama lo. Cuma emang gue mau bayar."

"Gausah lah, gue cuma pengen lo dateng udah itu aja."

"Gue gaenak sama lo."

"Lo kaya sama siapa aja Gal, gue cuma mau kumpul kaya dulu. Udah lama lo ga pernah terjun ke dunia lama lo lagi, bahkan semenjak Bil-"

"Gue ga mau bahas apapun lagi soal dia Ren." Galih memotong ucapan Reno.

"Oke sorry, jadi lo mesen tiket dua buat siapa?"

"Ardita."

"Anak keperawatan itu? Wah lo serius?"

Galih terkekeh, "Ya serius lah, cuma gue takut dia gamau datang."

Galih menarik nafas nya lagi, lalu melanjutkan pembicaraan nya. "Masa lalu dia sama, asalnya dari anak motor."

Reno menoleh dengan cepat, "Maksud lo sama-sama belum move on juga?"

"Ck, asal jeplak aja lu. Beda lah, kita sama dari asal mantan aja."

"Tapi lo masih sensitif Gal, kalau gue sebut nama Bil-"

Galih bangkit dari tempat duduk nya, "Udah gue bilang lo gausah sebut nama dia lagi depan gue, atau mending gue gausah dateng deh."

"Sorry lah Gal, gue cuma becanda. Sampe kapan emosi lu naek terus kalau denger nama dia?"

"Lo tau kan gimana kejadian gue sama dia, gausah pura-pura ga ngerti lagi."

"Wushh, jangan ribut cuma karna ginian coba. Udahlah lupain, sorry kalau gue suka nyeplos gitu."

Galih mengambil tas dan jaket nya, lalu memberi satu buah undangan. "Dari Alisa, lusa gue berangkat ke Bali. Kalau mau bareng lu chat gue aja."

"Mantan udah mau nikah aja nih Gal, lo kapan?" Reno justru menambah runyam suasana, membuat Galih kesal setengah mati.

"Ah basi lo! Gue balik dulu." Galih berlalu meninggalkan Reno yang masih memperhatikan isi undangan Alisa.

<<<<>>>>

"Lo mandi lama banget si." Gerutu Angel yang saat ini sudah ada di depan kamar nya.

"Kenapa?"

"Ini ada titipan dari Ka Galih, katanya jam 7 malem dia jemput lo."

Dear, Mantan 2Where stories live. Discover now